Terapi Hati Kala Dilanda Kegelisahan

Minggu, 02 Agustus 2020 - 17:30 WIB
loading...
Terapi Hati Kala Dilanda Kegelisahan
Sebagai seorang manusia, sudah sewajarnya jika kita pernah merasakan hati dan pikiran yang gelisah. Foto ilustrasi/ist
A A A
Ujian hidup merupakan sunnatullah yang seringkali membuat hati gundah atau gelisah dan pikirannya tak konsentrasi. Sebagai seorang manusia, sudah sewajarnya jika kita pernah merasakan hati dan pikiran yang gelisah tersebut.

Namun hati dan pikiran yang gelisah tidak boleh terlalu lama dibiarkan karena dapat mengikis keimanan. Karena, hawa nafsu tak kalah sengit menggoda hati untuk condong pada kenikmatan sementara yang justru bisa membinasakannya.

Di sinilah peran doa sangat dibutuhkan untuk menguatkan iman dan membuat hati kokoh meski seribu satu masalah datang silih berganti. (Baca juga : Pentingnya Menanam Akidah Anak Sejak Usia Dini )

Ummu Salamah pernah ditanya, ”Wahai Ummu Salamah, doa apa yang sering dibaca oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam selama beliau berada di sisimu?”. Dia menjawab, ”Doa yang sering dibaca adalah : “Wahai Allah yang mampu membolak – balikkan hati, teguhkan hatiku berada di dalam agama-Mu“.

Dia berkata : “Saya bertanya kepada beliau, ”Wahai Rasulullah, betapa sering kau membaca doa itu”. Beliau menjawab :

يَا أُمُّ سَلَمَةَ إِنَّهُ لَيْسَ أَ دَ مِيٌّ إِلاَّ وَقّلْبُهُ بَيْنَ أُُُصْبٍُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللهِ فَمَنْ شَاءَ أَقاَ مَ وَمَنْ شاَءَ أَقَامَ وَمَنْ شَاءَ أزَاغَ

“Wahai Ummu Salamah sesungguhnya tidaklah anak keturunan Adam ( manusia ) itu kecuali hatinya berada diantara dua jemari Allah. Kalau Dia mau akan Dia teguhkan dan kalau Dia mau akan Dia gelincirkan”. (HR Tirmidzi dan dia nilai hasan hadis ini)

Selain banyak berdoa, ada pula terapi lain dari hati yang gelisah ini. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut cara menenangkan hati menurut ajaran Islam.

1. Sabar
Tidak ada cara terbaik dalam menyelesaikan sebuah masalah selain dengan kesabaran.
Allah berfirman,

وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُون

“Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”. [Al-Baqarah : 177]

2. Salat
Tidak ada hal terbaik yang bisa dilakukan ketika ada masalah selain dengan salat.

اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ

“Minta tolonglah kalian dengan sabar dan shalat” (QS.Al-Baqarah: 153).

3. Husnudzhon pada Allah
Cara menenangkan hati dan pikiran yang gelisah selanjutnya adalah dengan selalu berprasangka baik kepada Allah SWT. Ingatlah bahwa setiap keputusan yang diberikan Allah adalah hal yang paling baik untuk kita. Mungkin kita menginginkan sesuatu padahal buruk untuk kita, maka dengan Allah menjauhkan kita dari keinginan tersebut, kita akan selamat. Hanya Allah yang tahu jalan terbaik bagi hambaNya. (Baca juga : Menghindari Tabarruj Saat Berjilbab Syar'i, Bagaimana Caranya? )

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي

“Allah Ta’ala berfirman, ‘Aku tergantung persangkaan hamba-Ku kepada-Ku’.”

4. Berwudhu
Jika hati dan pikiran tidak tenang, maka segeralah berwudhu. Wudhu akan membantu menenangkan hati dan pikiran yang gelisah.
Dari Athiyyah as-Sa’di radhiyallahu'anha berkata, Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ جَدِّي عَطِيَّةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ

"Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu. ( Syaikh Bin Bâz rahimahullah menilai hadits ini sanadnya jayyid)

5. Zikir
Zikir adalah mengingat Allah. Dengan memperbanyak zikir, maka kita akan lebih sering mengingat Allah. Hati dan pikiran pun akan jauh lebih tenang. Allah berfirman,

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ

“Maka ingatlah pada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian.” (QS. Al Baqarah: 152).

6.Membaca Al-Qur'an
Kalam Allah akan mampu menyejukkan hati kita yang sedang gelisah. Allah berfirman,

وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (al-Quran) dengan perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah al-Kitab (al-Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan al-Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengannya siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Asy-Syura : 52)

7. Bersyukur
Tidak ada manusia yang tidak pernah merasakan sebuah masalah. Namun hendaknya kita selalu bersyukur karena nikmat yang diberikan Allah jauh lebih banyak dibandingkan dengan kegelisahan yang kita rasakan. Bahkan mungkin orang di luar sana memiliki masalah yang jauh lebih berat dibandingkan dengan masalah kita. (Baca juga : Keutamaan dan Dahsyatnya Pahala Berzikir )

Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dia berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلاَ تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ فَوْقَكُمْ، فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ.

"Lihatlah kepada orang-orang yang lebih rendah daripada kalian, dan janganlah kalian melihat kepada orang-orang yang berada di atas kalian, karena yang demikian itu lebih patut bagi kalian, supaya kalian tidak meremehkan nikmat Allâh yang telah dianugerahkan kepada kalian.”

Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1205 seconds (0.1#10.140)