Kisah Maulid: Nubuat Nabi Daniel Sudah Informasikan akan Kelahiran Nabi Muhammad SAW
loading...
A
A
A
Saat Nebukadnezar menghancurkan al-Quds beserta Kuil Sulaiman pada 587 SM, Daniel menjadi tawanan raja Babilonia tersebut dan beliau diboyong ke Babel. Terlepas dari status tawanannya, menurut Wisnu, di Babilonia Nabi Daniel mendapat tempat terhormat di kerajaan dan menjabat sebuah posisi yang memungkinkan beliau dekat dengan raja Nebukadnezar.
Bagi Nasrani, Daniel adalah Nabi. Bagi umat Islam pun demikian. Hanya saja nama beliau tidak disebutkan dalam al-Quran. Bagi umat Yahudi, Daniel “hanyalah” seseorang yang diberi ilham. Tidak terlampau jauh berbeda dengan nubuat Nabi Daniel dalam Islam mengenai kemunculan Isa al-Masih dan Rasulullah. Di tradisi kalangan Yahudi juga terdapat pandangan bahwa Daniyyel adalah seseorang yang memiliki visi tentang masa depan sekaligus seorang pahlawan yang dielu-elukan.
Sebagaimana perkataan Ibnu Taimiyah, berita kemunculan Nabi Isa al-Masih yang diberitakan Nabi Daniel juga terdapat tradisi Nasrani, hanya saja interpretasi versi Nasrani akan Nubuat Nabi Daniel dikaitkan dengan kemunculan Yesus.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa Nabi Daniel mengabarkan tentang akan diutusnya Rasulullah dengan menyebut nama “Muhammad” secara gamblang.
Nyatanya, penyebutan nama “Muhammad” oleh Nabi-Nabi terdahulu tidak saja melalui lisan Nabi Daniel alaihissalam saja. Nabi Isa pun menyebut nama “Ahmad” secara langsung. Allah berfirman:
“Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata, Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” ( QS ash-Shaff : 6 )
Lumrah jika kita bertanya, apakah ahli kitab baik Yahudi dengan Taurat-nya, atau Nasrani dengan Injilnya, akan mengatakan kepada umat Islam bahwa mereka menemukan nama “Ahmad” atau “Muhammad” sebagai Nabi yang akan diutus pada Akhir Zaman dalam kitab mereka? Secara umum, sikap mereka adalah sebagaimana firman Allah:
“Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi alKitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan.” ( QS al-Ma'idah : 15)
Di atas semua itu, The Book of Daniel memang diakui bagi kebanyakan ahli kitab sebagai sumber berharga yang mengabarkan berita dari masa depan dimulai sejak abad ke-6 SM hingga Hari Kiamat.
Bagi Nasrani, Daniel adalah Nabi. Bagi umat Islam pun demikian. Hanya saja nama beliau tidak disebutkan dalam al-Quran. Bagi umat Yahudi, Daniel “hanyalah” seseorang yang diberi ilham. Tidak terlampau jauh berbeda dengan nubuat Nabi Daniel dalam Islam mengenai kemunculan Isa al-Masih dan Rasulullah. Di tradisi kalangan Yahudi juga terdapat pandangan bahwa Daniyyel adalah seseorang yang memiliki visi tentang masa depan sekaligus seorang pahlawan yang dielu-elukan.
Sebagaimana perkataan Ibnu Taimiyah, berita kemunculan Nabi Isa al-Masih yang diberitakan Nabi Daniel juga terdapat tradisi Nasrani, hanya saja interpretasi versi Nasrani akan Nubuat Nabi Daniel dikaitkan dengan kemunculan Yesus.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa Nabi Daniel mengabarkan tentang akan diutusnya Rasulullah dengan menyebut nama “Muhammad” secara gamblang.
Nyatanya, penyebutan nama “Muhammad” oleh Nabi-Nabi terdahulu tidak saja melalui lisan Nabi Daniel alaihissalam saja. Nabi Isa pun menyebut nama “Ahmad” secara langsung. Allah berfirman:
“Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata, Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” ( QS ash-Shaff : 6 )
Lumrah jika kita bertanya, apakah ahli kitab baik Yahudi dengan Taurat-nya, atau Nasrani dengan Injilnya, akan mengatakan kepada umat Islam bahwa mereka menemukan nama “Ahmad” atau “Muhammad” sebagai Nabi yang akan diutus pada Akhir Zaman dalam kitab mereka? Secara umum, sikap mereka adalah sebagaimana firman Allah:
“Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi alKitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan.” ( QS al-Ma'idah : 15)
Di atas semua itu, The Book of Daniel memang diakui bagi kebanyakan ahli kitab sebagai sumber berharga yang mengabarkan berita dari masa depan dimulai sejak abad ke-6 SM hingga Hari Kiamat.
(mhy)