Benarkah yang Dimakan Adam dan Hawa Pohon Ilmu Pengetahuan? Begini Jawaban Imam Chirri

Minggu, 24 Desember 2023 - 07:28 WIB
loading...
Benarkah yang Dimakan...
Imam Mohammad Jawad Chirri. Foto/Ilustrasi: Historic Images
A A A
Berikut ini adalah dialog Prof Dr Wilson H. Guertin dan Imam Muhammad Jawad Chirri yang dikutip dari buku yang diterjemahkan HM Ridho Umar Baridwan, SH berjudul "Dialog tentang Islam dan Kristen" (Alma'arif, 1981).

Imam Mohammad Jawad Chirri adalah seorang ulama dan dosen , kelahiran Lebanon . Beliau direktur dan Ketua Kerohanian di pusat Islam di Detroit, Amerika Serikat . Sedangkan Prof Dr Wilson H. Guertin adalah Ilmuwan terkemuka dalam ilmu jiwa (psychology).

Berikut petikan dialog tersebut:



Prof Wilson: Izinkanlah saya menyimpang sebentar: Adam dan Hawa seperti kita. Kita umpamakan bahwa mereka menyesal dengan tulus ikhlas setelah mereka berdosa. Apakah berarti dosa mereka dihapuskan?

Imam Chirri: Bila anda mengandaikan bahwa Adam telah menyesal setelah dia melanggar pesan Tuhan, anda tidak akan salah. Anda juga tidak akan salah bila anda percaya bahwa Adam diampuni oleh Tuhan melalui penyesalannya.

Kitab Suci Qur'an mengatakan pada kita bahwa Yang Pengasih telah menerima penyesalan Adam, dan dengan ini, dosa Adam dihapuskan:

"Kemudian Adam menerima beberapa perkataan dari Tuhannya, lalu dia diterima kembali oleh Tuhan, sesungguhnya Tuhan itu suka menerima tobat dan Penyayang" QS 2 :37

Prof Wilson: Bila dosa Adam dihapuskan mengapa dia diusir dari surga Tuhan?



Imam Chirri: Keluarnya Adam dari surga tidak perlu merupakan siksaan akibat dosanya. Itu mungKin proses semestinya dari perubahan statusnya.

Pada mulanya Adam tanpa dosa dan dapat berkomunikasi dengan Tuhan pada setiap saat, dan ini adalah kebahagiaannya. Karena satu kali berbuat dosa, dia menjadi mudah terpengaruh untuk mengulang dosa, dan kehilangan kekebalannya dari dosa.

Setelah tidak kebal, dia tidak memiliki kedudukan yang tinggi yang memungkinkan dia berhubungan dengan Tuhannya pada setiap saat.

Sekarang dia dapat berbuat demikian hanya pada saat-saat kemurniannya. Kemurniannya, tentu tidak langgeng seperti sebelum dia berdosa, sebab dia akan berbuat dosa lagi.

Prof Wilson: Perjanjian lama menyampaikan pada kita bahwa dosa Adam karena memakan dari sebuah tanaman, dan tanaman itu adalah tanaman ilmu pengetahuan yang Tuhan katakan padanya untuk dihindari. Bagaimana tinjauan Qur'an tentang masalah ini?



Imam Chirri: Kitab Suci Qur'an menerangkan bahwa ada pohon yang dilarang dan bahwa dosa Adam karena memakannya.

Tetapi Qur'an tidak menerangkan jenis pohonnya.

Menurut pemikiran Islam, saya yakin bahwa pohon itu bukan pohon ilmu pengetahuan sebab pengetahuan datangnya dari pelajaran dan pengalaman, dan tidak tumbuh dari pohon.

Tidak ada arti yang menghubungkan tanaman atau sejenisnya dengan larangan. Larangan itu untuk menguji Adam dan Hawa. Lebih lanjut, sesuai dengan Kitab Suci Qur'an, Tuhan mencintai ilmu pengetahuan, bagaimana mungkin Dia akan melarangnya?

(mhy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2063 seconds (0.1#10.140)