Inilah Beberapa Puasa Sunnah Muharram dan Dalil-dalilnya

Selasa, 18 Agustus 2020 - 12:15 WIB
loading...
Inilah Beberapa Puasa Sunnah Muharram dan Dalil-dalilnya
Tahun baru Hijriyah tinggal menghitung hari, banyak amalan yang dapat dilakukan di bulan Muharram ini salah satunya anjuran melaksanakan puasa sunnah seperti puasa Asyura, puasa Tasua dan puasa tiga hari di tanggal 9,10 dan 11 Muharram. Foto ilustrasi/ist
A A A
Bulan Muharram , sebagai bulan pertama dalam penanggalan Hijriyah , menjadi bulan yang sangat berpengaruh untuk sejarah umat Islam dan penuh akan barokah serta rahmah Allah Subhanahu wa ta'ala.

Bagi umat muslim, mendapati bulan Muharram juga merupakan kenikmatan tersendiri. Karena bulan ini sarat dengan pahala dan ladang beramal bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam mempersiapkan hari esoknya. Memulai awal tahun dengan ketaatan, agar pasti dalam melangkah dan menatap masa depan dengan optimistis.

Ada banyak amalan yang dianjurkan di bulan Muharram ini, yakni memperbanyak amal saleh , bertaubat dan melaksanakan beberapa puasa sunnah. (Baca juga : Pentingnya Menjaga Iffah di Zaman Penuh Fitnah )

Ada beberapa dalil yang menguatkan anjuran melakukan beberapa puasa sunnah di bulan Muharram ini, di antaranya:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أفضل الصيام بعد رمضان ، شهر الله المحرم

“Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim)

Dari Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan:

ما رأيت النبي صلى الله عليه وسلم يتحرى صيام يوم فضَّلة على غيره إلا هذا اليوم يوم عاشوراء ، وهذا الشهر – يعني شهر رمضان

“Saya tidak pernah melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memilih satu hari untuk puasa yang lebih beliau unggulkan dari pada yang lainnya kecuali puasa hari Asyura’, dan puasa bulan Ramadhan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan:

كان يوم عاشوراء تعده اليهود عيداً ، قال النبي صلى الله عليه وسلم : « فصوموه أنتم ».

Dulu hari Asyura’ dijadikan orang yahudi sebagai hari raya. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Puasalah kalian.” (HR. Al Bukhari)

Dari Abu Qatadah Al Anshari radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan:

سئل عن صوم يوم عاشوراء فقال كفارة سنة

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang puasa Asyura’, kemudian beliau menjawab: “Puasa Asyura’ menjadi penebus dosa setahun yang telah lewat.” (HR. Muslim dan Ahmad).

Dari Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan:

قَدِمَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – الْمَدِينَةَ وَالْيَهُودُ تَصُومُ عَاشُورَاءَ فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ ظَهَرَ فِيهِ مُوسَى عَلَى فِرْعَوْنَ . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – لأَصْحَابِهِ «أَنْتُمْ أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْهُمْ ، فَصُومُوا».

Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai di Madinah, sementara orang-orang yahudi berpuasa Asyura’. Mereka mengatakan: Ini adalah hari di mana Musa menang melawan Fir’aun. Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada para sahabat: “Kalian lebih berhak terhadap Musa dari pada mereka (orang yahudi), karena itu berpuasalah.” (HR. Al Bukhari)

1. Puasa Asyura
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1885 seconds (0.1#10.140)