Kisah Pembebasan Ray Pusat Dinasti Pemimpin Zoroaster di Era Umar bin Khattab
loading...
A
A
A
Waktu malam tiba Zainabi berkata kepada Nu'aim: Pasukan mereka besar sedang pasukan Anda kecil. Kirimkanlah sebuah pasukan berkuda bersama saya memasuki kota dari arah yang tidak akan mereka ketahui, dan Anda sendiri juga menggempur mereka.
"Kalau mereka maju ke luar, mereka tak akan kuat bertahan menghadapi Anda," ujarnya.
Pendapatnya ini disetujui oleh Nu'aim. Malamnya ia mengirimkan sebuah pasukan berkuda bersama dia disertai saudara sepupunya, Munzir bin Amr.
Zainabi membawa mereka ke dalam kota tanpa ada pihak yang menyadari. Dalam pada itu Nu'aim sendiri mengelabui garnisun kota Ray dengan menghujani mereka dengan anak panah sehingga mereka sibuk sendiri dengan apa yang terjadi di dalam kota.
Setelah fajar terbit, pasukan berkuda Muslimin muncul menyongsong kota dengan mengumandangkan suara takbir.
Mendengar suara itu, pihak Persia yakin sudah bahwa mereka disergap dari belakang, diikuti oleh pasukan Muslimin dengan serangan gencar sehingga banyak menelan korban di pihak Persia.
Nu'aim pun berhasil memasuki kota. Siyavakhasy kalah berantakan tanpa ada yang meneruskan perjuangannya. Di Ray ini pasukan Muslimin mendapat rampasan kira-kira sama dengan rampasan perang yang diperoleh di Mada'in.
Nu'aim menulis surat kepada Khalifah Umar bin Khattab, melaporkan kemenangannya itu dan mengirim seperlima bagian rampasan perang.
(mhy)