Herzl: Kaum Anti-Semitisme Akan Menjadi Teman yang Paling Dapat Diandalkan

Minggu, 05 Mei 2024 - 05:15 WIB
loading...
A A A
Antara tahun 1933 dan 1939, 60 persen dari seluruh modal yang diinvestasikan di Palestina Yahudi berasal dari uang Yahudi Jerman melalui Perjanjian Transfer. Dengan demikian, Nazisme merupakan keuntungan bagi Zionisme sepanjang tahun 1930an.

Pada tahun 1935, cabang Zionis Jerman adalah satu-satunya kekuatan politik yang mendukung Undang-Undang Nazi Nuremberg di negara tersebut, dan merupakan satu-satunya partai yang masih diperbolehkan menerbitkan surat kabar milik mereka sendiri, Rundschau hingga setelah Kristallnacht pada tahun 1938.



Pejabat Nazi mengunjungi Palestina sebagai tamu Zionis pada tahun 1934 dan 1937. Pada tahun terakhir, tidak lain adalah Adolf Eichmann dan Herbert Hagen yang tiba di negara tersebut. Keduanya dibawa oleh utusan Zionis Feivel Polkes ke Gunung Carmel untuk mengunjungi pemukiman kolonial Yahudi.

Kedatangan Eichmann yang kedua ke negara tersebut pada awal tahun 60an untuk diadili dan dieksekusi memang merupakan kunjungannya yang kedua, sesuatu yang selalu dilupakan oleh propaganda Israel. Namun Zionisme selalu mengklaim bahwa kolaborasinya dengan anti-Semitisme adalah hal yang strategis, yaitu untuk menyelamatkan orang Yahudi.

Namun hal ini tidak sesuai dengan fakta bahwa pada masa pemerintahan Nazi, kaum Yahudi dari Inggris dan Amerika Serikat diberi prioritas oleh Zionis dibandingkan kaum Yahudi Jerman untuk berimigrasi ke Palestina.

Faktanya, dua pertiga dari pelamar Yahudi Jerman yang ingin berimigrasi ke Palestina ditolak oleh Zionis, yang kriteria imigran ideal mereka adalah komitmen Yahudi terhadap Zionisme, pemuda, kesehatan yang baik, pelatihan, kekayaan, keterampilan yang dibutuhkan, dan pengetahuan bahasa Ibrani.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2252 seconds (0.1#10.140)