Kenapa Masjidil Haram Diberi Nama Haram?

Jum'at, 24 Mei 2024 - 14:50 WIB
loading...
Kenapa Masjidil Haram Diberi Nama Haram?
Mengapa Masjidil Haram disebut haram terjadi karena beberapa faktor yang melandasinya, salah satunya karena masjidil haram berada di Tanah Haram, yang tidak boleh dimasuki oleh orang-orang kafir/nonmuslim. Foto istimewa
A A A
Kenapa Masjidil Haram diberi nama Haram? Apa alasannya? Masjidil Haram atau disebut juga Masjid Al-Haram adalah sebuah masjid yang terletak di pusat kota Makkah, Arab Saudi. Masjidil Haram dibangun mengelilingi Kakbah yang menjadi arah kiblat umat Islam saat beribadah salat.

Bukan tanpa alasan, mengapa Masjidil Haram disebut haram terjadi karena beberapa faktor yang melandasinya. Mengutip buku Tapak Sejarah Seputar Kota Makkah-Madinah yang ditulis Muslim H Nasution, salah satu alasan Masjidil Haram atau Kota Makkah disebut Haram karena di dalamnya terdapat tapal batas yang tidak boleh dilewati oleh orang-orang kafir.

Ketentuan ini termaktub dalam Al Quran Surat At Taubah ayat 28, Allah SWT berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْمُشْرِكُوْنَ نَجَسٌ فَلَا يَقْرَبُوا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هٰذَا ۚوَاِنْ خِفْتُمْ عَيْلَةً فَسَوْفَ يُغْنِيْكُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖٓ اِنْ شَاۤءَۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ


Artinya: “Wahai orang-orang beriman! Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis (kotor jiwanya). Karena itu janganlah mereka mendekati Masjidil Haram setelah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin (karena orang kafir tidak datang), maka Allah akan memberikan kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, apabila Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Berikut beberapa alasan Masjidil Haram dinamai 'haram', antara lain:

1. Haram Dimasuki Kafir

Alasan pertama Masjidil Haram disebut haram yakni tercantum dalam firman Allah SWT lewat surat At-Taubah yang berbunyi:

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini,” (QS. At-Taubah: 28).

Ayat tersebut menjelaskan tentang Masjidil Haram yang haram dimasuki masyarakat kafir alias nonmuslim.
Makna najis dalam ayat di atas adalah najis maknawi, di mana jasad seorang kafir tetap suji dan bekas makan minumnya pun bukan sesuatu yang harus dihindari.

2. Batas Tanah Haram

Alasan kedua mengapa Masjidil Haram disebut haram antara lain menyangkut aturan terkait batas miqat makani.

Batas tanah ini dimaknai berlaku buat para jemaah haji. Intinya, batas-batas miqat itu menandakan bahwa seorang nonmuslim sudah tidak boleh lagi masuk ke dalamnya. Batas-batas tersebut yakni Dzatu ‘Irqin di sebelah timur, yakni batas orang yang masuk dari arah negara Iraq.

Sementara arah tenggara ada Qarnul Manazil, paling selatan yaitu Yalamlam yang merupakan arah dari negeri Yaman.

Itulah kaitan penamaan masjid yang menggunakan kata “haram” ini. Kemudian dari arah utara, beberapa kilometer dari Madinah, ada Bi’ru Ali atau disebut juga Dzil Hilaifah. Sebelah barat ada Juhfah atau disebut Rabigh.

Kota Makkah sendiri sebetulnya sudah masuk wilayah tanah haram bedasarkan batas miqat makani, sehingga diartikan orang kafir tidak boleh masuk sana.

3. Haram Membawa Senjata

Masjidil Haram sendiri mengharamkan jemaah atau siapapun umat Muslim yang menginjak tanah Makkah membawa senjata.

Terdapat sebuah hadis yang mendukung alasan ini sebagai berikut:

“Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahuanhu, ia berkata: ‘saya mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : ‘Tidak diperbolehkan bagi kalian membawa senjata di Makkah,'” (HR Muslim).

4. Haram Menumpahkan Darah dan Mematahkan Tumbuhan

Alasan terakhir penamaan Masjidil Haram karena di sana benar-benar diharamkan adanya pertumpahan darah serta mematahkan tumbuhan.

“…Maka sejak itu (negeri Makkah) haram dengan keharaman Allah hingga hari kiamat, duri-durinya tidak boleh dipatahkan, binatang buruannya tidak boleh di usir (diganggu), barang yang jatuh di Makkah tidak boleh diambil, kecuali untuk mencari (pemiliknya), tumbuh-tumbuhannya tidak boleh ditebang…,” (HR Bukhari dan Muslim).



Wallahu A'lam
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1900 seconds (0.1#10.140)
pixels