Kisah Toleransi Khalifah Umar bin Khattab Terhadap Penduduk Yerusalem

Minggu, 09 Juni 2024 - 14:32 WIB
loading...
A A A
Andaikala cerita mengenai pendeta tersebut benar, tentu dapat kita pakai sebagai argumen baru mengenai pengaruh sekte-sekte dan gologan-golongan dalam kehidupan sehari-hari umumnya dalam tubuh Kristen waktu itu.

Tak ada orang Kristen yang marah atas peringatan Umar itu, tidak pula tampak ada tanda fanatik atau merasa tertekan. Soalnya, karena sekte-sekte yang banyak itu memang membuat mereka hidup bernafsi-nafsi.



Mereka menganggap interupsi pendeta itu bertentangan dengan adat lembaga yang tak perlu fanatik terhadap suatu keyakinan yang sudah diakui. Sebaliknya pihak Muslimin, mereka tetap berlapang dada terhadap penganut-penganut semua sekte, tanpa mencampuri atau marah karenanya.

Tetapi toleransi itu tidak berarti akan membiarkan Baitulmuqadas untuk orang-orang Kristen, dan kaum Muslimin dalam arti agama tidak mendapat tempat di situ.

Baitulmuqadas adalah kiblat umat Islam yang pertama, dan ke Masjidilaqsa itu pula Allah memperjalankan hamba-Nya. Kesuciannya bagi Umar tidak kurang dari kesuciannya bagi umat Nasrani.
(mhy)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1294 seconds (0.1#10.140)