Kisah Seorang Yahudi Membantu Pasukan Muslim Menaklukkan Kaisariah

Rabu, 12 Juni 2024 - 18:39 WIB
loading...
Kisah Seorang Yahudi Membantu Pasukan Muslim Menaklukkan Kaisariah
Setelah itu dibebaskan lagi oleh Muawiah dan ia membangun gudang senjata di sana dan diserahkan kepada para penjaga. Ilustrasi: Ist
A A A
Pada tahun 17 Hijriyah, kekuasaan Muslimin di Syam dari ujung selatan sampai ke ujung utara aman dan stabil. Kala itu, di era Khalifah Umar bin Khattab , penguasa Romawi Heraklius tak lagi menuntut kembali kawasan itu, kecuali konon hanya yang mengenai Kaisariah atau Kaisarea [Qaisariah].

Kaisariah adalah kota kecil yang terletak di tengah-tengah antara Tel Aviv dan Haifa (45 km), di pesisir pantai Laut Tengah dekat kota Hadera. Kota ini dibangun oleh Herodes Agung sekitar 25-13 SM sebagai bagian dari kota pelabuhan, yang juga disebut Kaisarea Maritima, Kaisarea Palestina sejak tahun 133 M.

Menurut kitab Kisah Para Rasul di Alkitab, Kaisariah sebagai tempat rasul Petrus membaptiskan Kornelius, perwira Centurion Romawi, seisi rumahnya dan juga para prajuritnya.

Kaisariah menjadi ibu kota provinsi Iudaea, dengan interupsi singkat dari tentara Persia Sassanid dan Yahudi , setelah pengepungan Kaisariah, pada tahun 614 sampai tahun 625. Kota ini terus berkembang pada zaman Bizantium . Kegiatan utama adalah sebagai pusat perdagangan. Pada tahun 638 M kota ini jatuh ke tangan Muslim.



Muhammad Husain Haekal dalam bukunya berjudul "Al-Faruq Umar" yang diterjemahkan Ali Audah menjadi "Umar bin Khattab, Sebuah teladan mendalam tentang pertumbuhan Islam dan Kedaulatannya masa itu" (PT Pustaka Litera AntarNusa, 2000) menyebut pengepungan atas Kota Kaisariah dilancarkan oleh Mu'awiyah bin Abi Sufyan sebelum pembebasan Baitul Maqdis .

Pembebasan Baitul Maqdis itu konon telah menelan korban 80.000 orang dan sesudah kekalahan kaum Nasrani, mereka yang lari mencapai jumlah 100.000 orang.

Akan tetapi, tentang Kaisariah ini, sejarawan Arab Abu Ja‘far Ahmad bin Yahya bin Jabir bin Daud al-Balazuri mengingatkan mengenai adanya perbedaan sumber dengan mengatakan:

"Ada orang yang mengatakan dibebaskan oleh Mu'awiah, yang lain mengatakan oleh Iyad bin Ganm sesudah Abu Ubaidah meninggal dan dia sebagai penggantinya. Ada lagi yang menyebutkan dibebaskan oleh Amr bin As... Yang sudah menjadi konsensus di kalangan para ahli, bahwa orang pertama yang membebaskan kota itu ialah Amr bin As, yang mendudukinya pada bulan, Jumadilawal tahun 13 Hijriyah.

Dialah yang menertibkan keadaan di sana. Setelah di kalangan Muslimin terdapat kesepakatan dalam menghadapi musuh dia pergi ke tempat mereka, dan menyaksikan segala peristiwa yang terjadi di Ajnadain, Fihl, Marj, Damsyik dan Yarmuk.



Kemudian ia kembali ke Palestina dan mengepungnya sesudah Aelia. Setelah itu dari Kinnasrin ia pergi ke Mesir Kemudian Yazid bin Abi Sufyan yang diangkat sesudah Abu Ubaidah. Ia mewakilkan saudaranya Mu'awiah untuk mengepungnya dan dia sendiri pergi ke Damsyik membawa luka-lukanya, sampai akhirnya ia meninggal di sana."

Haekal berpendapat yang dapat kita sarikan dari sumber-sumber ini bahwa Kaisariah dikepung dan pengepungan ini memakan waktu lama, bahkan dikatakan sampai 7 tahun.

Soalnya karena kota ini adalah kota pantai yang kuat dengan lubang-lubang perlindungan serta menara-menara pengintai dengan tembok-tembok yang kukuh. Ditambah lagi dengan penduduk dan pasukan yang tidak kecil jumlahnya - tak dapat dibandingkan dengan Antakiah dan Damsyik.

Balazuri menyebutkan, bahwa ada 100.000 orang yang berjaga-jaga setiap malam di tembok-tembok itu. Kota ini dapat diterobos karena ada seorang Yahudi malam-malam menemui pasukan Muslimin dan ia menunjukkan sebuah jalan di terowongan yang digenangi air sampai setinggi pinggang.

Pasukan Muslimin malam-malam memasuki kota itu melalui jalan itu sambil bertakbir. Pasukan Romawi yang hendak melarikan diri melalui terowongan itu terbentur pada pasukan Muslimin yang sudah ada di sana.



Disebutkan bahwa Amr bin As membebaskannya pada tahun 17 Hijriyah, kemudian penduduknya memberontak dan dibantu oleh Romawi.

Setelah itu dibebaskan lagi oleh Mu'awiah dan ia membangun gudang senjata di sana dan diserahkan kepada para penjaga. Di tempat ini Mu'awiah menemukan 700.000 tentara sewaan, 30.000 orang Samaria, 200.000 orang Yahudi dan 300.000 lagi wajib militer yang sudah siap semua.
(mhy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3950 seconds (0.1#10.140)
pixels