182 Jemaah Haji Indonesia Dirawat di KKHI Makkah Akan Disafariwukufkan di Arafah

Kamis, 13 Juni 2024 - 15:14 WIB
loading...
182 Jemaah Haji Indonesia Dirawat di KKHI Makkah Akan Disafariwukufkan di Arafah
Sejumlah 182 jemaah haji dirawat di KKHI Makkah. Foto: Andryanto Wisuwidodo
A A A
MAKKAH - Sebanyak 182 jemaah haji yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah akan disafariwukufkan di Arafah . Ini dilakukan karena menjelang Puncak Haji 2024, sebagian dari mereka masih menjalani perawatan di KKHI, Makkah.

Kasie Kesehatan Daker Makkah, Nurul Jamal mengatakan, untuk jemaah yang sakit nantinya akan disafariwukufkan.

Safari wukuf ini merupakan fasililitas khusus yang disediakan bagi jemaah haji yang sakit agar tetap bisa melaksanakan wukuf di Arafah dengan baik.

"Untuk jemaah yang sakit di KKHI kami akan mensafariwukufkan," ujar Jamal saat diwawancara Media Center Haji di KKHI, Makkah, Rabu (12/6/2024).
182 Jemaah Haji Indonesia Dirawat di KKHI Makkah Akan Disafariwukufkan di Arafah



Kementerian Agama (Kemenag) menyiapkan 300 kuota safari wukuf pada operasional haji tahun ini. Berdasarkan data KKHI pada Rabu (12/6/2023) kemarin, ada 182 jemaah yang masuk daftar safari wukuf.

Mereka akan dipindahkan ke Arafah sejenak lalu akan kembali ke KKHI.

"Kalau safari wukuf InsyaAllah dari teman-teman Kemenag itu ada sekitar 300. Dari KKHI insyaAllah sekitar 182 jemaah haji," ucap Jamal.

Adapun jamaah haji yang tidak bisa mengikuti safari wukuf, kata dia, nantinya akan dibadalkan oleh para petugas yang telah disiapkan oleh Kementerian Agama.

"Sedangkan bagi mereka yang memang tidak bisa safari wukuf, kita akan kooordinasi dengan teman-teman Kemenag untuk dibadalkan," ucap Jamal.



Selama pelaksanaan ibadah di puncak haji, KKHI juga telah menyiapkan kursi roda. Setidaknya ada 100 lebih kursi roda yang disiapkan KKHI untuk melayani jamaah lansia.

Ketika beribadah di Armuzna, dia pun mengimbau kepada seluruh jamaah haji Indonesia agar tidak berlebihan dalam menjalan aktivitasnya, sehingga jamaah tidak kelelahan. Selain itu, menurut dia, jamaah juga harus tetap mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) yang standar, seperti memakai masker, topi, dan semprotan air atau sun spray.

"Jangan memaksanakan diri pada saat di Armuzna. Misalnya, pada saat siang hari harusnya di tenda, ya jangan ke luar tenda, karena panasnya insyaAllah kalau informasi kemarin, hampir 48-50° celsius," kata Jamal.

(mhy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1428 seconds (0.1#10.140)
pixels