Riya Merupakan Salah Satu Bentuk Kemusyrikan, Begini Penjelasannya

Senin, 14 Oktober 2024 - 12:01 WIB
loading...
Riya Merupakan Salah...
Riya menyebabkan batalnya dan tidak diterimanya amalan seseorang di sisi Allah SWT. Ilustrasi: AI
A A A
RIYA adalah salah satu di antara kemaksiatan hati. Perbuatan inimenyebabkan batalnya dan tidak diterimanya amalan seseorang di sisi Allah SWT. Kendati pada lahirnya amalan itu tampak baik dan indah menurut pandangan manusia. Ketika berbicara tentang orang-orang munafik , Allah SWT berfirman:

"... Mereka bermaksud riya' (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali." ( QS an-Nisa' : 142)

"Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat. Yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya. Orang-orang yang berbuat riya', dan enggan (menolong dengan) barang berguna." ( QS al-Ma'un : 4-7)

"... maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah kemudian batu itu ditimpa hajan lebat, lalu menjadilah dia bersih..." ( QS al-Baqarah : 264)



Syaikh Yusuf al-Qardhawi dalam bukunya berjudul "Fiqh Prioritas, Sebuah Kajian Baru Berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah" (Robbani Press, 1996 M) mengatakansejumlah hadis menyebutkan bahwa riya merupakan salah satu bentuk kemusyrikan. Amalan yang dilakukan oleh orang yang riya' tidak ditujukan untuk mencari keridhaan Allah SWT tetapi dilakukan untuk mencari popularitas, pujian, dan sanjungan dari masyarakat.

Oleh sebab itu, di dalam sebuah hadis qudsi disebutkan: "Aku adalah sekutu yang paling kaya. Maka barangsiapa melakukan amalan dengan menyekutukan diri-Ku dengan yang lainnya maka Aku akan meninggalkannya dan sekutunya." Dalam riwayat yang lain disebutkan: "Maka Aku akan berlepas diri darinya, dan Dia akan bersama sekutunya."

Hadis tersebut diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab az-Zuhd; sedangkan riwayat lainnya diriwayatkan oleh Ibn Majah (4202). Al-Mundziri berkata. "Para rawinya tsiqah." (Al-Muntaqa, 21); al-Bushiri dalam az-Zawa'id berkata, "Isnad-nya shahih, dan rijal-nya tsiqah."

Ada sebuah hadis yang sangat terkenal, yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah r.a. mengenai tiga orang yang pada hari kiamat kelak, digiring ke api neraka:



Pertama adalah orang yang berperang sampai dia menjadi syahid; kedua adalah orang yang belajar ilmu pengetahuan dan mengajarkannya, dan membaca al-Qur'an; ketiga adalah orang yang menafkahkan hartanya pada kebaikan. Akan tetapi Allah SWT Maha Mengetahui niat-niat dan rahasia mereka. Allah menyatakan kedustaan mereka dan menunjukkan bukti-buktinya serta berfirman kepada setiap orang di antara mereka, "Sesungguhnya engkau melaksanakan ini dan itu adalah agar supaya orang mengatakan bahwa dirimu begini dan begitu."

Sesungguhnya kepalsuan dan penipuan yang dilakukan oleh manusia seperti itu terhadap sesama manusia merupakan sifat yang sangat buruk.

Lalu bagaimana halnya dengan kepalsuan yang dilakukan oleh makhluk kepada Khaliq-nya. Sesungguhnya perbuatan seperti itu lebih keji dan lebih buruk Itulah perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang yang melakukan riya', yang berbuat untuk memperoleh pujian orang.

Dia melakukan semuanya untuk memperoleh kepuasan orang, yang bohong dan semu. Maka tidak diragukan lagi bahwa Allah SWT akan murka kepadanya dan akan mengungkapkan segala rahasia yang tersimpan di dalam hatinya kelak pada hari kiamat dan akan memasukkannya ke neraka. Tiada daya dan upaya kecuali dengan Allah SWT.

(mhy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2307 seconds (0.1#10.140)