6 Keutamaan Surat An-Nisa, Salah Satunya Menjauhkan dari Kezaliman
loading...
A
A
A
Surat An-Nisa merupakan surah keempat di dalam kitab suci Al-Qur'an yang terdiri dari 176 ayat. Seperti namanya, surah ini memiliki fokus pembahasan yang berkisar pada perempuan .
Surah An-Nisa juga memiliki keutamaan tersendiri bagi siapa saja yang membaca surat terpanjang kedua dalam Al-Qur'an ini. Dari mulai menjauhkan kejahatan hingga membuat Rasulullah SAW menangis.
Berikut ini keutamaan Surat An-Nisa:
1. Menjauhkan dari kezaliman
Keutamaan Surah An-Nisa yang pertama adalah dapat dijadikan doa bagi Muslimin agar terhindar dari segala kejahatan dan bentuk kezaliman.
Caranya adalah dengan membacanya secara rutin khusus pada ayat ke-75. Melalui ayat tersebut, Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
"Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah, baik laki-laki, wanita-wanita, maupun anak-anak yang semuanya berdoa: 'Ya Tuhan kami berikanlah kami dari negeri ini (Makkah) yang zalim penduduknya, dan berilah kami perlindungan dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari siang Kau." (QS An-Nisa: 75)
2. Menghilangkan kejelekan sebagaimana api membersihkan karat besi
Selain mencegah kezaliman, Surah An-Nisa juga dapat menghapuskan kejelekan. Sebabnya adalah suatu hari pasca-Perang Uhud, kaum Muslimin sempat terpecah menjadi dua golongan dalam menghadapi orang-orang munafik. Maka Allah Ta'ala lantas menurunkan ayat ke-88 An-Nisa yang berbunyi:
"Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah mengembalikan mereka (kepada kekafiran), disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang yang telah dibiarkan sesat oleh Allah? Barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, kamu tidak akan mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) baginya." (QS An-Nisa: 88)
Dalam satu riwayat hadis disebutkan bahwa makna dan tafsir dari ayat tersebut adalah Surah An-Nisa Ayat 88 tidak hanya sebagai pengingat bagi kaum Muslimin saat itu, tetapi juga dapat menjadi pelipur lara hingga menghapus kejelekan. Salah seorang sahabat yakni Zaid Radhiyallahu anhu berkata:
"Ayat ini menjadi pelipur lara. Ayat ini juga dapat menghilangkan kejelekan sebagaimana api membersihkan karat besi." (Hadis Jami' At-Tirmidzi Nomor 2954. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih)
3. Surat yang dibaca Nabi Muhammad ketika salat malam
Menurut sebuah riwayat, Rasulullah SAW dalam melaksanakan ibadah salat diketahui pernah membaca Surah An-Nisa’. Hal ini sebagaimana hadis berikut ini:
"Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dari Abu Hamzah bekas budak Al Anshari dari seorang laki-laki dari Bani 'Absi dari Hudzaifah bahwa dia melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam salat malam. Lalu dalam salatnya itu, beliau membaca Surah Al Baqarah, Ali Imran, An-Nisa, Al Maidah, atau Al An'am." (Hadis Sunan Abu Dawud Nomor 740)
4. Lima ayat yang lebih disukai daripada dunia dan seisinya
Salah seorang sahabat Nabi, yakni Ibnu Mas’ud mengungkapkan bahwa ia menyukai lima ayat dalam Surah An-Nisa yang melebihi dunia dan seisinya. Kisah tersebut diabadikan dalam sebuah hadis sahih berikut ini:
"Dari Ibnu Mas'ud berkata: 'Sesungguhnya di dalam Surah An-Nisa ada lima ayat yang lebih aku sukai daripada dunia dan seisinya. Kelimat ayat yang dimaksud adalah An-Nisa: 31, An-Nisa: 40, An-Nisa: 48, An-Nisa: 64, An-Nisa: 110." (Al Mustadrak 'Alash-Shahihain)
5. Membuat Rasulullah menangis saat dibacakan
Suatu hari Rasulullah SAW meminta Ibnu Mas’ud membacakannya ayat-ayat suci Al-Quran. Kemudian sahabat yang salih itu membacakan surah favoritnya yakni An-Nisa.
Saat sampai ayat ke-41, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam memintanya berhenti. Ketika ditengok, Ibnu Mas’ud mendapati mata Rasulullah berlinang air mata. Kisah tersebut juga diabadikan dalam sebuah hadits berikut:
"Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari Al A'masy dari Ibrahim dari 'Abidah dari Abdullah ia berkata: 'Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam berkata kepadaku: Bacakan kepadaku Surah An-Nisa.' Aku katakan: 'Apakah aku akan membacakan kepadamu sementara Alquran turun kepadamu?' Beliau bersabda: 'Aku senang untuk mendengarnya dari selainku.'
Abdullah berkata: 'Kemudian aku membacakan Alquran kepadanya hingga sampai pada firman-Nya: '(Maka bagaimanakah halnya orang kafir nanti, apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (Rasul) …' (An-Nisa: 41) Kemudian aku angkat kepalaku dan ternyata kedua mata beliau telah berurai dengan air mata." (Hadis Sunan Abu Dawud Nomor 3183)
6. Mencari barang yang hilang
Muhammad Taqi Al-Muqaddam dalam bukunya berjudul "Khazanah Al-Asrar" menyampaikan keistimewaan dan khasiat surah-surah Al-Quran dalam menyembuhkan berbagai penyakit.
Saat menjelaskan tentang khasiat surah An-Nisa, Muhammad Taqi Al-Muqaddam, mengatakan keistimewaan surah An-Nisa’: "Barangsiapa mengubur sesuatu lalu hilang maka hendaklah dia menulis ayat kelimapuluh delapan dari surah an-Nisa’ di bejana yang baru dengan air hujan, lalu hendaklah dia memercikkannya di tempat penimbunan, insyaAllah dia akan menemukannya." Berikut ini QS An-Nisa ayat 58 tersebut:
Artinya: Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.
Surah An-Nisa juga memiliki keutamaan tersendiri bagi siapa saja yang membaca surat terpanjang kedua dalam Al-Qur'an ini. Dari mulai menjauhkan kejahatan hingga membuat Rasulullah SAW menangis.
Berikut ini keutamaan Surat An-Nisa:
1. Menjauhkan dari kezaliman
Keutamaan Surah An-Nisa yang pertama adalah dapat dijadikan doa bagi Muslimin agar terhindar dari segala kejahatan dan bentuk kezaliman.
Caranya adalah dengan membacanya secara rutin khusus pada ayat ke-75. Melalui ayat tersebut, Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
وَما لَكُمْ لَا تُقاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجالِ وَالنِّساءِ وَالْوِلْدانِ الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنا أَخْرِجْنا مِنْ هذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُها وَاجْعَلْ لَنا مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا وَاجْعَلْ لَنا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيراً)
"Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah, baik laki-laki, wanita-wanita, maupun anak-anak yang semuanya berdoa: 'Ya Tuhan kami berikanlah kami dari negeri ini (Makkah) yang zalim penduduknya, dan berilah kami perlindungan dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari siang Kau." (QS An-Nisa: 75)
2. Menghilangkan kejelekan sebagaimana api membersihkan karat besi
Selain mencegah kezaliman, Surah An-Nisa juga dapat menghapuskan kejelekan. Sebabnya adalah suatu hari pasca-Perang Uhud, kaum Muslimin sempat terpecah menjadi dua golongan dalam menghadapi orang-orang munafik. Maka Allah Ta'ala lantas menurunkan ayat ke-88 An-Nisa yang berbunyi:
فَمَا لَكُمْ فِى الْمُنٰفِقِيْنَ فِئَتَيْنِ وَاللّٰهُ اَرْكَسَهُمْ بِمَا كَسَبُوْا ۗ اَتُرِيْدُوْنَ اَنْ تَهْدُوْا مَنْ اَضَلَّ اللّٰهُ ۗوَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهٗ سَبِيْلًا
"Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah mengembalikan mereka (kepada kekafiran), disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang yang telah dibiarkan sesat oleh Allah? Barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, kamu tidak akan mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) baginya." (QS An-Nisa: 88)
Dalam satu riwayat hadis disebutkan bahwa makna dan tafsir dari ayat tersebut adalah Surah An-Nisa Ayat 88 tidak hanya sebagai pengingat bagi kaum Muslimin saat itu, tetapi juga dapat menjadi pelipur lara hingga menghapus kejelekan. Salah seorang sahabat yakni Zaid Radhiyallahu anhu berkata:
"Ayat ini menjadi pelipur lara. Ayat ini juga dapat menghilangkan kejelekan sebagaimana api membersihkan karat besi." (Hadis Jami' At-Tirmidzi Nomor 2954. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih)
3. Surat yang dibaca Nabi Muhammad ketika salat malam
Menurut sebuah riwayat, Rasulullah SAW dalam melaksanakan ibadah salat diketahui pernah membaca Surah An-Nisa’. Hal ini sebagaimana hadis berikut ini:
"Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dari Abu Hamzah bekas budak Al Anshari dari seorang laki-laki dari Bani 'Absi dari Hudzaifah bahwa dia melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam salat malam. Lalu dalam salatnya itu, beliau membaca Surah Al Baqarah, Ali Imran, An-Nisa, Al Maidah, atau Al An'am." (Hadis Sunan Abu Dawud Nomor 740)
4. Lima ayat yang lebih disukai daripada dunia dan seisinya
Salah seorang sahabat Nabi, yakni Ibnu Mas’ud mengungkapkan bahwa ia menyukai lima ayat dalam Surah An-Nisa yang melebihi dunia dan seisinya. Kisah tersebut diabadikan dalam sebuah hadis sahih berikut ini:
"Dari Ibnu Mas'ud berkata: 'Sesungguhnya di dalam Surah An-Nisa ada lima ayat yang lebih aku sukai daripada dunia dan seisinya. Kelimat ayat yang dimaksud adalah An-Nisa: 31, An-Nisa: 40, An-Nisa: 48, An-Nisa: 64, An-Nisa: 110." (Al Mustadrak 'Alash-Shahihain)
5. Membuat Rasulullah menangis saat dibacakan
Suatu hari Rasulullah SAW meminta Ibnu Mas’ud membacakannya ayat-ayat suci Al-Quran. Kemudian sahabat yang salih itu membacakan surah favoritnya yakni An-Nisa.
Saat sampai ayat ke-41, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam memintanya berhenti. Ketika ditengok, Ibnu Mas’ud mendapati mata Rasulullah berlinang air mata. Kisah tersebut juga diabadikan dalam sebuah hadits berikut:
"Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari Al A'masy dari Ibrahim dari 'Abidah dari Abdullah ia berkata: 'Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam berkata kepadaku: Bacakan kepadaku Surah An-Nisa.' Aku katakan: 'Apakah aku akan membacakan kepadamu sementara Alquran turun kepadamu?' Beliau bersabda: 'Aku senang untuk mendengarnya dari selainku.'
Abdullah berkata: 'Kemudian aku membacakan Alquran kepadanya hingga sampai pada firman-Nya: '(Maka bagaimanakah halnya orang kafir nanti, apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (Rasul) …' (An-Nisa: 41) Kemudian aku angkat kepalaku dan ternyata kedua mata beliau telah berurai dengan air mata." (Hadis Sunan Abu Dawud Nomor 3183)
6. Mencari barang yang hilang
Muhammad Taqi Al-Muqaddam dalam bukunya berjudul "Khazanah Al-Asrar" menyampaikan keistimewaan dan khasiat surah-surah Al-Quran dalam menyembuhkan berbagai penyakit.
Saat menjelaskan tentang khasiat surah An-Nisa, Muhammad Taqi Al-Muqaddam, mengatakan keistimewaan surah An-Nisa’: "Barangsiapa mengubur sesuatu lalu hilang maka hendaklah dia menulis ayat kelimapuluh delapan dari surah an-Nisa’ di bejana yang baru dengan air hujan, lalu hendaklah dia memercikkannya di tempat penimbunan, insyaAllah dia akan menemukannya." Berikut ini QS An-Nisa ayat 58 tersebut:
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا
Artinya: Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.
(mhy)