Perintah Tawakkal dalam Ayat-Ayat Al-Qur'an

Sabtu, 12 September 2020 - 15:11 WIB
loading...
Perintah Tawakkal dalam Ayat-Ayat Al-Quran
Kata tawakkal yang menjelaskan tentang penyerahan diri kepada Allah Taala dapat dijumpai pada beberapa surah dan ayat Al-Quran. Foto ilustrasi/ist
A A A
Secara istilah kata tawakkal dapat diartikan sebagai sikap menyandarkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala tatkala menghadapi suatu kepentingan. Tawakkal juga diartikan sikap bersandar dan mempercayakan diri kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Tawakkal merupakan implikasi langsung iman seorang hamba kepada Allah, maka tidak ada tawakkal tanpa iman demikian juga sebaliknya.

Di dalam Al-Qur'an banyak ayat-ayat yang menyebutkan tentang tawakkal ini. Kata tawakkal yang menjelaskan tentang penyerahan diri kepada Allah Ta'ala tersebut dapat dijumpai pada beberapa surah dan ayat dari firman Allah Ta'ala ini. Di antaranya sebagai berikut :

1. Tawakkal terhadap nasib (QS Yusuf : 67)

Dalam hal nasib kehidupan , manusia bertawakal denganmeyakini sepenuhnya bahwa apapun yang kita dapatkan, banyak atau sedikit, itu semua adalah ketentuan Allah Yang Maha Bijaksana dan harus kita terima dengan hati yang lega.

(Baca juga : Inilah Buah dan Keutamaan Sikap Tawakkal )

Misalnya ketika kita ingin menjadi pejabat atau memiliki pekerjaan dengan berpenghasilan besar, kemudian kita berupaya keras dengan memenuhi syarat berupa pendidikan atau lainnya. Setelah ini, baru kita bertawakkal dengan percaya sepenuhnya bahwa terkabul atau tidaknya harapan itu semata-mata AllahSubhanahu wa ta'ala yang menentukan.

Simakfirman Allah Ta'ala berikut ini:

وَقَالَ يَٰبَنِىَّ لَا تَدْخُلُوا۟ مِنۢ بَابٍ وَٰحِدٍ وَٱدْخُلُوا۟ مِنْ أَبْوَٰبٍ مُّتَفَرِّقَةٍ ۖ وَمَآ أُغْنِى عَنكُم مِّنَ ٱللَّهِ مِن شَىْءٍ ۖ إِنِ ٱلْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَعَلَيْهِ فَلْيَتَوَكَّلِ ٱلْمُتَوَكِّلُونَ

"Ya’qub berkata, “Hai anak-anakku, janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain. Meskipun demikian, Aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikit pun dari pada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah: kepada-Nya lah Aku bertawakal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakal, berserah diri.” (QS Yusuf : 67)

(Baca juga : Haruskah Menyiapkan Investasi Sebelum Mati? )

Hikmah dari perkataan Nabi Ya’qub kepada putra-putra nya adalah bahwa mereka harus berusaha sepenuh hati dalam mengejar keinginannya. Namun, hal ini juga harus diikuti kesadaran penuh bahwa kendali semuanya itu ditangan Allah swt. Sebagai bukti bahwa kita adalah hamba Allah yang beriman, kita harus pasrah dan menerima apapun keputusan-Nya kepada kita. Kita tidak boleh sakit hati dan merasa kesal meskipun mungkin yang terjadi tidak sesuai yang diinginkan.

2. Tawakal mendatangkan kesabaran (QS An-Nahl : 41-42)

Islam mengajarkan kepada kita bahwa salah satu cara untuk mendapatkan sifat sabar adalah dengan cara bertawakkal kepada Allah. Seperti firman Allah Ta'ala :

“Orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui, (yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakkal.” (QS an-Nahl : 41-42)

(Baca juga : Ummu Fadhl, Ibu Pemberani yang Melahirkan Anak-anak Saleh dan Pandai )

Ayat ini turun pada saat kaum muslimin di Makkah banyak mendapatkan penganiayaan dari kaum kafir Quraisy. Mereka mendapatkan ujian baik lahir maupun batin. Lahir berupa ketahanan fisik menghadapi siksaan, kekurangan pangan atau penganiayaan. Sedangkan batin, berupa kekuatan akidah karena cemoohan, celaan, dan tantangan-tantangan terhadap siapa mereka akan berlindung, dan apakah Allah dapat melindungi mereka.

Sedangkan pada saat itu, keimanan mereka masih baru, sehingga mudah goyah. Oleh sebab itu, turunlah ayat untuk berhijrah. Sebuah solusi untuk terhindar dari penganiayaan kaum kafir. Hijrah ini sebagai ikhtiar, usaha menghindarkan diri dari kerusakan, penganiayaan. Selanjutnya, hanya dengan bertawakal kepada Allah Ta'ala, memasrahkan diri hanya kepada Allah. Kepasrahan ini menanamkan kesabaran di dalam diri setiap muslim. Sabar bahwa ini semua adalah ujian. Keadaan ketika dianiaya ini adalah cobaan yang sedang dilalui. Allah pasti akan memberikan ganjaran bagi mereka yang tetap teguh menghadapi ujian itu. Mereka akan memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

(Baca juga : Terbongkar, KPPU Temukan e-Katalog Pengadaan Barang Pemerintah Hambat UMKM )

3. Tawakal dalam perselisihan (QS Asy-Syura : 10 )

Allah Ta'ala berfirman :

وَمَا ٱخْتَلَفْتُمْ فِيهِ مِن شَىْءٍ فَحُكْمُهُۥٓ إِلَى ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبِّى عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1858 seconds (0.1#10.140)