Berkah Sholawat, Laki-laki Ini Bermimpi Rasulullah dan Menolong Ayahnya
loading...
A
A
A
Banyak kisah menceritakan tentang keutamaan shalawat dan keberkahannya yang luar biasa. Salah satunya kisah yang diceritakan Sufyan Ats-Tsauri dalam Kitab Kifayatul Atqiya' Sayyid Bakri.
Ulama Hadis kelahiran Kufah, Sufyan Ats-Tsauri (96-161 Hijriyah) berkata: "Ketika aku sedang thowaf aku melihat seorang lelaki yang tidak mengangkat kaki dan meletakkannya kecuali dia membaca salawat kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم . Kemudian aku berkata padanya: "Wahai orang yang thowaf, sesungguhnya engkau meninggalkan bacaan tasbih dan tahlil dan engkau terus menerus membaca sholawat, adakah kisah dibalik semua ini?"
Orang itu berkata: "Siapakah dirimu, semoga Allah mengampunimu?" "Aku Sufyan As-Tsauri" jawabku. ( )
Dia berkata: "Jikalau engkau bukanlah orang yang langka di zamanmu tidak akan kuceritakan keadaanku dan tidak akan kuperlihatkan rahasiaku." Kemudian dia bercerita: "Aku keluar bersama ayahku menuju Baitullah untuk melaksanakan ibadah haji. Hingga sampai di suatu tempat ayahku sakit dan aku pun mengobatinya. Ketika aku berada di sampingnya tiba-tiba dia meninggal dan wajahnya menghitam, aku pun mengucapkan "inna lillahi wa inna ilaihi roji'un". Ayahku meninggal dan wajahnya berwarna hitam.
"Kemudian kutarik sarungnya ke atas untuk menutupi wajahnya. Saat itu aku sangat ngantuk dan akhirnya tertidur. Dalam tidur, aku melihat ada seorang lelaki yang belum pernah kulihat ada yang lebih tampan darinya, juga tidak lebih bersih bajunya dan wangi baunya. Dia melangkah hingga mendekati ayahku, kemudian dia membuka sarung yang menutupi wajah ayahku dan mengusapkan tangannya pada wajah ayahku, kemudian wajah itu menjadi putih."
Kemudian dia berpaling dan pergi, kemudian aku pegang bajunya dan berkata: "Siapakah anda semoga Allah merahmatimu? Allah telah memberikan anugerah denganmu terhadap ayahku di tempat yang asing ini."
Dia berkata, "apakah engkau tidak mengenaliku? Aku adalah Muhammad bin Abdullah , Shohibul Qur'an, sesungguhnya ayahmu adalah orang yang telah melampaui batas dirinya, tetapi dia dulu banyak membaca sholawat padaku. Maka ketika terjadi apa yang sdg terjadi dia meminta tolong padaku dan aku adalah orang yang suka menolong terhadap orang yang banyak baca sholawat padaku."
Kemudian aku terbangun dan wajah ayahku sudah berubah menjadi putih kembali. Wallahu A'lam. (Baca Juga: Utang Lunas Berkat Salawat, Simak Kisahnya)
Banyak sekali hadis yang menjelaskan keutamaan membaca shalawat kepada Nabi صلى الله عليه وسلم . Di antaranya:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي كِتَابٍ لَمْ تَزَلِ الْمَلَائِكَةُ تَسْنَغْفِرُ لَهُ مَا دَامَ اسْمِي فِي ذَلِكَ الْكِتَابِ
"Barangsiapa berdoa (menulis) shalawat kepadaku dalam sebuah buku maka para Malaikat selalu memohonkan ampun kepada Allah pada orang itu selama namaku masih tertulis dalam buku itu."
مَنْ سَرَّهُ أنْ يُلْقِى اللهَ وَهُوَ عَلَيْهِ رَاضٍ فَلْيُكْثِرْ مِنَ الصَّلَاةِ عَلَيَّ
"Barangsiapa yang ingin merasa bahagia ketika berjumpa dengan Allah dan Allah ridho kepadanya, maka hendaknya ia banyak membaca shalawat kepadaku (Nabi)."
مَا أكْثَرَ مِنَ الصَّلَاةِ عَلَيَّ فِيْ حَيَاتِهِ أَمَرَ اللهُ جَمِيْعَ مَخْلُوْقَاتِهِ أنْ يَسْتَغْقِرُوا لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ
"Barangsipa membaca shalawat kepadaku di waktu hidupnya maka Allah memerintahkan semua makhluk-Nya memohonkan maaf kepadanya setelah wafatnya."
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ ثُمَّ تَقًرَّقُوْا مِنْ غَيْرِ ذِكْرِ اللهِ وَصَلَاةٍ عَلَى النَّبِيِّ إلَّا قَامُوْا عَنْ أنْتَنَ مِنْ حِيْفَةٍ
"Mereka yang berkumpul (di suatu majlis) lalu berpisah dengan tanpa dzikir kepada Allah dan membaca shalawat kepada Nabi, maka mereka seperti membawa sesuatu yang lebih buruk dari bangkai."
عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا اَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا رواه مسلم
"Barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali." (HR Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Nasa'i).
( )
Ulama Hadis kelahiran Kufah, Sufyan Ats-Tsauri (96-161 Hijriyah) berkata: "Ketika aku sedang thowaf aku melihat seorang lelaki yang tidak mengangkat kaki dan meletakkannya kecuali dia membaca salawat kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم . Kemudian aku berkata padanya: "Wahai orang yang thowaf, sesungguhnya engkau meninggalkan bacaan tasbih dan tahlil dan engkau terus menerus membaca sholawat, adakah kisah dibalik semua ini?"
Orang itu berkata: "Siapakah dirimu, semoga Allah mengampunimu?" "Aku Sufyan As-Tsauri" jawabku. ( )
Dia berkata: "Jikalau engkau bukanlah orang yang langka di zamanmu tidak akan kuceritakan keadaanku dan tidak akan kuperlihatkan rahasiaku." Kemudian dia bercerita: "Aku keluar bersama ayahku menuju Baitullah untuk melaksanakan ibadah haji. Hingga sampai di suatu tempat ayahku sakit dan aku pun mengobatinya. Ketika aku berada di sampingnya tiba-tiba dia meninggal dan wajahnya menghitam, aku pun mengucapkan "inna lillahi wa inna ilaihi roji'un". Ayahku meninggal dan wajahnya berwarna hitam.
"Kemudian kutarik sarungnya ke atas untuk menutupi wajahnya. Saat itu aku sangat ngantuk dan akhirnya tertidur. Dalam tidur, aku melihat ada seorang lelaki yang belum pernah kulihat ada yang lebih tampan darinya, juga tidak lebih bersih bajunya dan wangi baunya. Dia melangkah hingga mendekati ayahku, kemudian dia membuka sarung yang menutupi wajah ayahku dan mengusapkan tangannya pada wajah ayahku, kemudian wajah itu menjadi putih."
Kemudian dia berpaling dan pergi, kemudian aku pegang bajunya dan berkata: "Siapakah anda semoga Allah merahmatimu? Allah telah memberikan anugerah denganmu terhadap ayahku di tempat yang asing ini."
Dia berkata, "apakah engkau tidak mengenaliku? Aku adalah Muhammad bin Abdullah , Shohibul Qur'an, sesungguhnya ayahmu adalah orang yang telah melampaui batas dirinya, tetapi dia dulu banyak membaca sholawat padaku. Maka ketika terjadi apa yang sdg terjadi dia meminta tolong padaku dan aku adalah orang yang suka menolong terhadap orang yang banyak baca sholawat padaku."
Kemudian aku terbangun dan wajah ayahku sudah berubah menjadi putih kembali. Wallahu A'lam. (Baca Juga: Utang Lunas Berkat Salawat, Simak Kisahnya)
Banyak sekali hadis yang menjelaskan keutamaan membaca shalawat kepada Nabi صلى الله عليه وسلم . Di antaranya:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي كِتَابٍ لَمْ تَزَلِ الْمَلَائِكَةُ تَسْنَغْفِرُ لَهُ مَا دَامَ اسْمِي فِي ذَلِكَ الْكِتَابِ
"Barangsiapa berdoa (menulis) shalawat kepadaku dalam sebuah buku maka para Malaikat selalu memohonkan ampun kepada Allah pada orang itu selama namaku masih tertulis dalam buku itu."
مَنْ سَرَّهُ أنْ يُلْقِى اللهَ وَهُوَ عَلَيْهِ رَاضٍ فَلْيُكْثِرْ مِنَ الصَّلَاةِ عَلَيَّ
"Barangsiapa yang ingin merasa bahagia ketika berjumpa dengan Allah dan Allah ridho kepadanya, maka hendaknya ia banyak membaca shalawat kepadaku (Nabi)."
مَا أكْثَرَ مِنَ الصَّلَاةِ عَلَيَّ فِيْ حَيَاتِهِ أَمَرَ اللهُ جَمِيْعَ مَخْلُوْقَاتِهِ أنْ يَسْتَغْقِرُوا لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ
"Barangsipa membaca shalawat kepadaku di waktu hidupnya maka Allah memerintahkan semua makhluk-Nya memohonkan maaf kepadanya setelah wafatnya."
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ ثُمَّ تَقًرَّقُوْا مِنْ غَيْرِ ذِكْرِ اللهِ وَصَلَاةٍ عَلَى النَّبِيِّ إلَّا قَامُوْا عَنْ أنْتَنَ مِنْ حِيْفَةٍ
"Mereka yang berkumpul (di suatu majlis) lalu berpisah dengan tanpa dzikir kepada Allah dan membaca shalawat kepada Nabi, maka mereka seperti membawa sesuatu yang lebih buruk dari bangkai."
عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا اَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا رواه مسلم
"Barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali." (HR Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Nasa'i).
( )
اللهمَّ صلِّ على سيِّدنا محمَّد وعلى آلِ سيِّدنا محمَّد
(rhs)