Imam Al-Ghazali: Para Wali Biasa Membaca Surat Al-Waqiah di Saat Sulit
loading...
A
A
A
SURAH al-Waqiah merupakan salah satu surat Makkiyyah yang dalam terjemahannya bermakna Hari Kiamat . Kata al-Waqiah sendiri diambil dari ayat pertama surat yang berbunyi اِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُۙ. Surat ini terdiri dari 96 ayat dan termasuk surat ke-56 di dalam al-Quran. (
)
Banyak hadis tentang fadhilah membaca Surat Al-Waqiah. Hanya saja hadis-hadis tersebut masuk kategorik hadis dhaif (lemah). Toh begitu, sudah banyak ulama terdahulu yang menjadikan surat al-Waqiah ini menjadi sebuah amalan sehari hari. Salah satunya adalah agar diberi kemudahan dalam rezeki. Disebutkan dalam kitab Fath al-Qadir bahwa Imam Ghazali pernah berkata bahwa membaca surat al-Waqiah ini merupakan amalan yang telah dibiasakan oleh ulama terdahulu. ( )
ﻭﻗﺎﻝ اﻟﻐﺰاﻟﻲ: ﻳﻌﺘﺎﺩ ﺃﻭﻟﻴﺎﺅﻧﺎ ﻣﻦ ﻗﺮاءﺓ ﺳﻮﺭﺓ اﻟﻮاﻗﻌﺔ ﻓﻲ ﺃﻳﺎﻡ اﻟﻌﺴﺮﺓ
Imam Al Ghazali berkata: "Wali-wali kita membiasakan membaca surat Waqiah di hari-hari yang sulit"
Ibnu Katsir dalam karyanya Tafsir Ibnu Katsir, juga menjelaskan tentang fadhilah surat ini. Terdapat sebuah riwayat yang diriwayatkan oleh Abu Dhabyah.
عن أبي ظبية قال: مرض عبد الله مرضه الذي توفي فيه، فعاده عثمان بن عفان فقال: ما تشتكي؟ قال: ذنوبي. قال: فما تشتهي؟ قال: رحمة ربي. قال ألا آمر لك بطبيب؟ قال: الطبيب أمرضني. قال: ألا آمر لك بعطاء؟ قال: لا حاجة لي فيه. قال: يكون لبناتك من بعدك؟ قال: أتخشى على بناتي الفقر؟ إني أمرت بناتي يقرأن كل ليلة سورة الواقعة، إني سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: من قرأ سورة الواقعة كل ليلة، لم تصبه فاقة أبدا
“Diriwayatkan dari Abu Dhabyah bahwa ia berkata, ‘Abdullah mengalami sakit yang kemudian menghantarkannya pada kematian. Utsman Ibn Affan kemudian menjenguknya. Ia lalu bertanya, ‘Apa yang engkau keluhkan?”
“Dosa-dosaku,” jawab Abdullah.
“Lalu apa yang engkau inginkan?” tanya Utsman.
“Rahmat tuhanku,” jawab Abdullah.
“Apa aku perlu menyuruh dokter untukmu?”
“Dokter membuatku sakit.”
“Apa aku perlu mengumpulkan sumbangan untukmu?”
“Aku tidak butuh.”
“Bisa untuk anak-anak perempuanmu, sepeninggalmu.”
( )
“Apa engkau khawatir anak-anak perempuanku mengalami kefakiran? Aku memerintahkan anak-anak perempuanku agar mereka membaca surat al-Waqi’ah setiap malam. Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa membaca surat al-Waqi’ah setiap malam, maka ia tidak akan mengalami kesulitan selamanya.”
Dalam suatu riwayat tersebut dapat kita pahami bahwa salah satu fadhilah membaca surat al-Waqiah yaitu akan dimudahkannya rezeki baginya. Baik itu rezeki secara kebutuhan jasmani yang berhubungan dengan materi atau kebutuhan rohani seperti perasaan gembira dan berkecukupan.
Tentu dalam memperoleh rezeki diperlukannya tindakan dan usaha dalam diri kita. Rezeki tidak akan datang apabila kita hanya malas malasan dan memperbanyak tidur.
Banyak hadis tentang fadhilah membaca Surat Al-Waqiah. Hanya saja hadis-hadis tersebut masuk kategorik hadis dhaif (lemah). Toh begitu, sudah banyak ulama terdahulu yang menjadikan surat al-Waqiah ini menjadi sebuah amalan sehari hari. Salah satunya adalah agar diberi kemudahan dalam rezeki. Disebutkan dalam kitab Fath al-Qadir bahwa Imam Ghazali pernah berkata bahwa membaca surat al-Waqiah ini merupakan amalan yang telah dibiasakan oleh ulama terdahulu. ( )
ﻭﻗﺎﻝ اﻟﻐﺰاﻟﻲ: ﻳﻌﺘﺎﺩ ﺃﻭﻟﻴﺎﺅﻧﺎ ﻣﻦ ﻗﺮاءﺓ ﺳﻮﺭﺓ اﻟﻮاﻗﻌﺔ ﻓﻲ ﺃﻳﺎﻡ اﻟﻌﺴﺮﺓ
Imam Al Ghazali berkata: "Wali-wali kita membiasakan membaca surat Waqiah di hari-hari yang sulit"
Ibnu Katsir dalam karyanya Tafsir Ibnu Katsir, juga menjelaskan tentang fadhilah surat ini. Terdapat sebuah riwayat yang diriwayatkan oleh Abu Dhabyah.
عن أبي ظبية قال: مرض عبد الله مرضه الذي توفي فيه، فعاده عثمان بن عفان فقال: ما تشتكي؟ قال: ذنوبي. قال: فما تشتهي؟ قال: رحمة ربي. قال ألا آمر لك بطبيب؟ قال: الطبيب أمرضني. قال: ألا آمر لك بعطاء؟ قال: لا حاجة لي فيه. قال: يكون لبناتك من بعدك؟ قال: أتخشى على بناتي الفقر؟ إني أمرت بناتي يقرأن كل ليلة سورة الواقعة، إني سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: من قرأ سورة الواقعة كل ليلة، لم تصبه فاقة أبدا
“Diriwayatkan dari Abu Dhabyah bahwa ia berkata, ‘Abdullah mengalami sakit yang kemudian menghantarkannya pada kematian. Utsman Ibn Affan kemudian menjenguknya. Ia lalu bertanya, ‘Apa yang engkau keluhkan?”
“Dosa-dosaku,” jawab Abdullah.
“Lalu apa yang engkau inginkan?” tanya Utsman.
“Rahmat tuhanku,” jawab Abdullah.
“Apa aku perlu menyuruh dokter untukmu?”
“Dokter membuatku sakit.”
“Apa aku perlu mengumpulkan sumbangan untukmu?”
“Aku tidak butuh.”
“Bisa untuk anak-anak perempuanmu, sepeninggalmu.”
( )
“Apa engkau khawatir anak-anak perempuanku mengalami kefakiran? Aku memerintahkan anak-anak perempuanku agar mereka membaca surat al-Waqi’ah setiap malam. Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa membaca surat al-Waqi’ah setiap malam, maka ia tidak akan mengalami kesulitan selamanya.”
Dalam suatu riwayat tersebut dapat kita pahami bahwa salah satu fadhilah membaca surat al-Waqiah yaitu akan dimudahkannya rezeki baginya. Baik itu rezeki secara kebutuhan jasmani yang berhubungan dengan materi atau kebutuhan rohani seperti perasaan gembira dan berkecukupan.
Tentu dalam memperoleh rezeki diperlukannya tindakan dan usaha dalam diri kita. Rezeki tidak akan datang apabila kita hanya malas malasan dan memperbanyak tidur.
(mhy)