Ganti Tahun, Tambah Umur, Tambah Pahala dan Amalan

Jum'at, 01 Januari 2021 - 07:50 WIB
loading...
Ganti Tahun, Tambah Umur, Tambah Pahala dan Amalan
Al-Quran sebagai pedoman hidup orang beriman telah memberi panduan agar kita dapat mempergunakan usia kita dengan ibadah dan beramal kebajikan. Foto ilustrasi/ist
A A A
Berganti tahun , maka 'jatah' umur manusia di dunia akan semakin berkurang. Dan manusia terbaik adalah mereka yang mengisi waktu-waktunya dengan amalan yang mengantarkan kepada kebaikan dunia dan akhiratnya.

Orang yang banyak kebaikannya, setiap kali dipanjangkan umurnya maka akan banyak pahalanya dan dilipatgandakan derajatnya . Maka bertambahnya umur akan bertambah pula pahala dan amalannya.

(Baca juga: Nasihat Bijak Para Ulama Tentang 'Waktu' di Dunia )

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خَيْرُ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ، وَشَرُّ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ

“Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amalannya. Dan sejelek-jelek manusia adalah orang yang panjang umurnya dan jelek amalannya.” (HR. Ahmad, at-Tirmidzi dan al-Hakim)

Al-Qur'an sebagai pedoman hidup orang beriman telah memberi panduan agar kita dapat mempergunakan usia kita dengan ibadah dan beramal kebajikan. Al-Qur'an juga memberi hikmah dan penjelasan yang lengkap tentang tanda-tanda fisik yang ada pada tubuh kita dalam rentang usia kita agar manusia mampu mengambil pelajaran dan menambah iman.

(Baca juga: Memberi Kesenangan dan Bersenang-senang dengan Hati Suami )

Tanda-tanda fisik ini, dapat diartikan telah datangnya sebuah peringatan. Suatu hal yang seharusnya menjadi cambuk supaya menyadari akan keadaannya. Sungguh uban yang meliputi kepala, kulit yang mulai keriput dan kekuatan yang mulai melemah merupakan peringatan bahwa ajal telah dekat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَآ أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَٰلِحًا غَيْرَ ٱلَّذِى كُنَّا نَعْمَلُ ۚ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَآءَكُمُ ٱلنَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا۟ فَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِن نَّصِيرٍ

“Dan apakah kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?” (QS Fathir: 37)

(Baca juga: Menunda-nunda Waktu Salat, Musibah Besar Kaum Perempuan )

Selain ayat di atas, ada beberapa penjelasan dalam Al-Qur'an terkait umur manusia. Dirangkum dari beberapa sumber, berikut di antaranya :

1. Semakin bertambah usia semakin lemah tangan menggenggam, karena Allah sedang mendidik kita agar melepaskan cinta dunia, terdapat dalam surah Hud : 15-16.

2. Semakin bertambah usia semakin kabur mata kita, karena Allah sedang mencerahkan mata hati untuk melihat Akhirat. (QS.Al-Isra : 72).

3. Semakin bertambah usia semakin sensitif perasaan kita, karena Allah sedang mengajarkan bahwa pautan hati dengan makhluk senantiasa menghampakan. Namun hati yang berpaut kepada Allah, tiada pernah mengecewakan. (Qs.Al-Lukman : 22).

(Baca juga : PNM Sudah Membina 7,83 Juta Nasabah Aktif, Mayoritas Perempuan )

4. Semakin bertambah usia semakin gugur gigi-gigi kita, karena Allah sedang mengingatkan bahwa suatu hari kita akan gugur kedalam Tanah selamanya. (QS.Ali Imran : 145)

5. Semakin bertambah usia semakin ditarik nikmat kekuatan Tulang & Sendi kita, karena Allah sedang mengingatkan bahwa tak lama lagi nyawanya akan diambil. (QS.An-Nisa : 78).

6. Semakin bertambah usia semakin putih rambut kita, karena Allah sedang ingatkan kain kafan yang putih. (QS.Ali Imran : 185).

7. Begitu juga Hati kita, semakin bertambah usia semakin sepi dan ingin bersendirian. Karena Allah sedang mendidik kita untuk melepaskan cinta manusia dan dunia. (QS.Al-An’am : 32).

(Baca juga : Sejarah Petamburan Kelurahan di Mana Habib Rizieq Tinggal, dari VOC Kini Jadi Museum Tekstil )

Banyak orang yang melewati hari-harinya dengan hura-hura, berfoya-foya, dan perbuatan sia-sia. Bahkan tidak jarang dari mereka yang tenggelam dalam dosa. Tidaklah mereka melakukan ketaatan sebagai bekal di hari kemudian dan tidak pula mengisi dengan kegiatan positif yang bermanfaat bagi kehidupannya di dunia.

Seolah keadaannya mengatakan bahwa hidup hanyalah di dunia ini saja. Tiada yang terbayang di benaknya kecuali terpenuhi syahwat dan nafsunya. Orang yang seperti ini tidak jauh dari binatang bahkan lebih jelek keadaannya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

“(Ada) dua nikmat yang kebanyakan orang tertipu padanya, (yaitu nikmat) sehat dan senggang.” (HR. al-Bukhari dan at-Tirmidzi, lihat Shahih Sunan at-Tirmidzi no. 2304)

(Baca juga: Jangan Main-Main, Palsukan Surat Rapid Test Antigen Terancam Penjara 4 Tahun )

Sesungguhnya Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan untuk serius dalam memanfaatkan kesempatan sebelum datangnya penghalang. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan kepada seseorang dengan menasihatinya,

اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَشَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ

“Manfaatkanlah lima perkara sebelum datang lima perkara: masa hidupmu sebelum matimu, masa sehatmu sebelum sakitmu, masa senggangmu sebelum masa sibukmu, masa mudamu sebelum tuamu, dan masa kaya/kecukupanmu sebelum fakirmu.” (HR. al-Hakim dan selainnya. Dinilai sahih oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Shahihul Jami’ no. 1077)

(Baca juga: Beragam Manfaat Bayam, dari Cegah Anemia hingga Jaga Kesehatan Jantung )

Wallahu A’lam.
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2057 seconds (0.1#10.140)