Berkat Doa Suami, Isya binti Imran Sembuh dari Kemandulan

Minggu, 17 Januari 2021 - 15:29 WIB
loading...
A A A
Allah pun menjawab doa-doa Nabi Zakaria AS dengan lahirnya Yahya. Allah berfirman, "Maka, Kami memperkenankan doanya dan kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya, mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk." (QS al-Anbiya: 90)

Ibu Nabi Mulia Yahya Alaihissalam

Kelahiran Nabi Yahya Alaihissalam adalah mukjizat karena lahir dari ibu dan bapaknya yang berusia lanjut, yang secara logika manusia tidak mungkin memiliki harapan mendapat keturunan. Yahya lahir setelah doa suci kedua orangtuanya.

Di antara karomah tambahan yang diberikan Allah Ta'ala kepada Isya' binti Imran, ibu Nabi Yahya ini bahwa Allah menyifati anaknya yakni Nabi Yahya dengan sifat-sifat yang agung dan menjadikannya mempunyai hanan. Hanan adalah cinta, lembut dan sayang.

Allah Ta'ala berfirman :

وَحَنَانًا مِّن لَّدُنَّا وَزَكَوٰةً ۖ وَكَانَ تَقِيًّا

"Dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dan dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa,
(QS Maryam :13)



Isya', Nabi Zakaria dan Yahya Alaihissalam berada di puncak ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla. Mereka berlomba sesama mereka kepada Allah Ta'ala. Perlombaan seperti itu termasuk akhlak terpuji dan bersegera kepada kemuliaan adalah pujian terbaik kepada seseorang, karena itu menunnjukkan keinginan kuat untuk taat kepada Allah dan mencapai tingkatan takwa tertinggi.

Allah Ta;ala menyifati rumah penuh berkah keluarga Nabi Zakaria tersebut dalam firmannya :

فَٱسْتَجَبْنَا لَهُۥ وَوَهَبْنَا لَهُۥ يَحْيَىٰ وَأَصْلَحْنَا لَهُۥ زَوْجَهُۥٓ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا۟ يُسَٰرِعُونَ فِى ٱلْخَيْرَٰتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا۟ لَنَا خَٰشِعِينَ

Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami.



Nikmat lain yang diberikan Allah kepada Isya binti Imran bahwa dia menjadikan anaknya sebagai orang yang tawadhu, berbakti kepadanya dan sangat jauh dari durhaka kepadanya dengan perkataan, tindakan, perintah dan larangan. Karena tidak ada ibadah tertinggi setelah menganggungkan allah Ta'ala daripada kepada berbakti kepada orangtua.

Itulah kehidupan Isya' binti Imran, istri Nabi Zakaria dan ibunda Nabi Yahya Alaihissalam. Wanita mulia yang kisah hidupnya disebutkan dalam Al-Quran dan Allah Ta'ala memberinya karunia dengan menjadikannya melahirkan dalam usia sangat tua, padahal sejak remaja divonis sebagai wanita mandul.

Wallahu A'lam
(wid)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3193 seconds (0.1#10.140)