Pentingnya Menjaga Salat
loading...
A
A
A
Salat merupakan salah satu sarana yang paling utama dalam hubungan antara manusia dengan Allah Subhanahu wa ta'ala. Salat juga merupakan sarana komunikasi bagi jiwa manusia dengan Rabbnya. Salat juga mempunyai kedudukan yang sangat penting dan mendasar dalam Islam, yang tidak bisa disejajarkan dengan ibadah-ibadah yang lain.
Karena itu, menjaga salat baik rukun, syarat dan perkara-perkara adalah hal yang wajib. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
حَافِظُوۡا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الۡوُسۡطٰى وَقُوۡمُوۡا لِلّٰهِ قٰنِتِيۡنَ
"Peliharalah segala salat (mu), dan (peliharalah) salat wusthaa. Berdirilah karena Allah (dalam salatmu) dengan khusyuk. (QS. Al-Baqarah: 238)
Salat adalah ibadah yang paling pertama yang akan ditanya oleh Allah pada hari kiamat . Diriwayatkan oleh Al-Thabrani di dalam kitab 'Al-Mu’jamul Ausath dari Abdulllah bin Qarth' bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perkara pertama yang akan dihisab oleh Allah terhadap hamba -Nya pada hari kiamat adalah salat, jika s alatnya baik maka baiklah amal ibadah yang lain, dan jika rusak maka rusaklah semua amalnya yang lain”.
Dan perkara terakhir yang diwasiatkan oleh Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam pada saat beliau menghadapi sakartul maut adalah bahwa beliau bersabda,
“Jagalah salat, jagalah salat dan apa-apa yang dimilki oleh tangan kanan kalian”. (Sunan Ibnu Majah)
Diriwayatkan oleh Abu Dawud di dalam kitab sunannya dari Ubadah bin Shamit dia berkata, aku telah mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Salat lima waktu yang telah diwajibkan oleh Allah atas hamba -Nya, maka barangsiapa yang mengerjakannya dan tidak menyia-nyiakannya karena meremehkan hak-haknya, maka Allah akan berjanji untuk memasukkannya ke dalam surga, dan barangsiapa yang tidak mengerjakannya maka tidak ada janji dari Allah untuk memasukkannya ke dalam surga, jika Allah berkehendak maka maka Dia akan menyiksanya dan jika dia berkehendak maka Dia akan memasukkannya ke dalam surga”. (Sunan Abu Dawud)
Dan ketahuilah bahwa tidak akan sempurna keislaman seseorang sehingga dia mengerjakan rukun Islam yang lima. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhu bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Islam itu didirikan atas lima pondasi, bersaksi bahwa tiada zat yang lebih berhak disembah dengan sebenarnya kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhamad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan berpuasa pada bulan ramadhan serta berhaji ke baitullah”. (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Jadi, salat adalah rukun kedua dari rangkaian lima rukun-rukun Islam, dan salat adalah rukun yang paling ditekankan setelah dua kalimat syahadat. Dikutip dari buku “Sifat Shalat Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam Seakan-akan Anda shalat bersama beliau Shallallahu’alaihi Wa sallam“, yang diterjemahkan Ustadz Ahmad Sabiq Abu Yusuf, Lc dan Ustadz Hayik el Bahja, Lc, dijelaskan sebagai berikut :
1. Salat adalah washilah (media) antara seorang hamba dengan Rabb-nya. Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam telah bersabda,
إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا صَلَّى يُنَاجِي رَبَّهُ…
“Sesungguhnya apabila seorang hamba mengerjakan salat, maka ia sedang bermunajat kepada Rabb-nya…”
Dan Allah berfirman dalam hadis Qudsi:
قَسَمْتُ الصَّلاَةَ بَيْنِى وَبَيْنَ عَبْدِى نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ ( الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ). قَالَ اللَّهُ تَعَالَى حَمِدَنِى عَبْدِى وَإِذَا قَالَ (الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ). قَالَ اللَّهُ تَعَالَى أَثْنَى عَلَىَّ عَبْدِى. وَإِذَا قَالَ (مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ). قَالَ مَجَّدَنِى عَبْدِى – وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَىَّ عَبْدِى – فَإِذَا قَالَ (إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ). قَالَ هَذَا بَيْنِى وَبَيْنَ عَبْدِى وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ. فَإِذَا قَالَ (اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ ). قَالَ هَذَا لِعَبْدِى وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ
Karena itu, menjaga salat baik rukun, syarat dan perkara-perkara adalah hal yang wajib. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
حَافِظُوۡا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الۡوُسۡطٰى وَقُوۡمُوۡا لِلّٰهِ قٰنِتِيۡنَ
"Peliharalah segala salat (mu), dan (peliharalah) salat wusthaa. Berdirilah karena Allah (dalam salatmu) dengan khusyuk. (QS. Al-Baqarah: 238)
Salat adalah ibadah yang paling pertama yang akan ditanya oleh Allah pada hari kiamat . Diriwayatkan oleh Al-Thabrani di dalam kitab 'Al-Mu’jamul Ausath dari Abdulllah bin Qarth' bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perkara pertama yang akan dihisab oleh Allah terhadap hamba -Nya pada hari kiamat adalah salat, jika s alatnya baik maka baiklah amal ibadah yang lain, dan jika rusak maka rusaklah semua amalnya yang lain”.
Dan perkara terakhir yang diwasiatkan oleh Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam pada saat beliau menghadapi sakartul maut adalah bahwa beliau bersabda,
“Jagalah salat, jagalah salat dan apa-apa yang dimilki oleh tangan kanan kalian”. (Sunan Ibnu Majah)
Diriwayatkan oleh Abu Dawud di dalam kitab sunannya dari Ubadah bin Shamit dia berkata, aku telah mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Salat lima waktu yang telah diwajibkan oleh Allah atas hamba -Nya, maka barangsiapa yang mengerjakannya dan tidak menyia-nyiakannya karena meremehkan hak-haknya, maka Allah akan berjanji untuk memasukkannya ke dalam surga, dan barangsiapa yang tidak mengerjakannya maka tidak ada janji dari Allah untuk memasukkannya ke dalam surga, jika Allah berkehendak maka maka Dia akan menyiksanya dan jika dia berkehendak maka Dia akan memasukkannya ke dalam surga”. (Sunan Abu Dawud)
Dan ketahuilah bahwa tidak akan sempurna keislaman seseorang sehingga dia mengerjakan rukun Islam yang lima. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhu bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Islam itu didirikan atas lima pondasi, bersaksi bahwa tiada zat yang lebih berhak disembah dengan sebenarnya kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhamad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan berpuasa pada bulan ramadhan serta berhaji ke baitullah”. (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Jadi, salat adalah rukun kedua dari rangkaian lima rukun-rukun Islam, dan salat adalah rukun yang paling ditekankan setelah dua kalimat syahadat. Dikutip dari buku “Sifat Shalat Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam Seakan-akan Anda shalat bersama beliau Shallallahu’alaihi Wa sallam“, yang diterjemahkan Ustadz Ahmad Sabiq Abu Yusuf, Lc dan Ustadz Hayik el Bahja, Lc, dijelaskan sebagai berikut :
1. Salat adalah washilah (media) antara seorang hamba dengan Rabb-nya. Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam telah bersabda,
إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا صَلَّى يُنَاجِي رَبَّهُ…
“Sesungguhnya apabila seorang hamba mengerjakan salat, maka ia sedang bermunajat kepada Rabb-nya…”
Dan Allah berfirman dalam hadis Qudsi:
قَسَمْتُ الصَّلاَةَ بَيْنِى وَبَيْنَ عَبْدِى نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ ( الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ). قَالَ اللَّهُ تَعَالَى حَمِدَنِى عَبْدِى وَإِذَا قَالَ (الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ). قَالَ اللَّهُ تَعَالَى أَثْنَى عَلَىَّ عَبْدِى. وَإِذَا قَالَ (مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ). قَالَ مَجَّدَنِى عَبْدِى – وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَىَّ عَبْدِى – فَإِذَا قَالَ (إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ). قَالَ هَذَا بَيْنِى وَبَيْنَ عَبْدِى وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ. فَإِذَا قَالَ (اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ ). قَالَ هَذَا لِعَبْدِى وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ