Pesan Rasulullah Ketika Fitnah Bertebaran
loading...
A
A
A
Kehidupan manusia saat ini mengalami perubahan seiring berkembangnya zaman. Sejak 14 abad lalu, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم telah mengabarkan akan munculnya masa di mana fitnah dan keburukan terjadi di akhir zaman.
Lalu, bagaimana sikap umat Islam menyikapi ini? Berikut pesan Nabi sebagaimana diterangkan Ustaz Rikza Maulan, Dai lulusan Al-Azhar Mesir.
عن حُذَيْفَة بْن الْيَمَانِ يَقُولُ كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَيْرِ وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي، فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا فِي جَاهِلِيَّةٍ وَشَرٍّ فَجَاءَنَا اللَّهُ بِهَذَا الْخَيْرِ فَهَلْ بَعْدَ هَذَا الْخَيْرِ شَر؟ٌّ قَالَ نَعَمْ ، فَقُلْتُ هَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الشَّرِّ مِنْ خَيْر؟ٍ قَالَ نَعَمْ ، وَفِيهِ دَخَنٌ قُلْتُ وَمَا دَخَنُهُ ؟ قَالَ قَوْمٌ يَسْتَنُّونَ بِغَيْرِ سُنَّتِي، وَيَهْدُونَ بِغَيْرِ هَدْيِي، تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَتُنْكِر،ُ فَقُلْتُ هَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ؟ قَالَ نَعَمْ دُعَاةٌ عَلَى أَبْوَابِ جَهَنَّم،َ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوهُ فِيهَا، فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا، قَالَ نَعَمْ قَوْمٌ مِنْ جِلْدَتِنَا وَيَتَكَلَّمُونَ بِأَلْسِنَتِنَا، قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَمَا تَرَى إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ؟ قَالَ تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُم،ْ فَقُلْتُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلَا إِمَامٌ ؟ قَالَ فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ عَلَى أَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ (رواه مسلم)
"Dari Hudzaifah bin Yaman ra berkata, 'Biasanya para sahabat bertanya kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم tentang kebajikan. Namun aku bertanya kepada beliau tentang keburukan, karena khawatir keburukan tsb akan menimpaku. Lalu aku bertanya, "Wahai Rasulullah! Kami dahulu berada dalam kejahilan dan keburukan, karena itu Allah Ta'ala menurunkan kebaikan (agama) ini kepada kami. Apakah mungkin sesudah kebaikan ini akan munul lagi keburukan?" beliau menjawab: "Ya." Lalu aku bertanya lagi, "Apakah setelah itu akan ada lagi kebaikan?" beliau menjawab, "Ya, akan tetapi ada cacatnya! Aku bertanya, "Apa cacatnya?"
Beliau bersabda, "Akan muncul suatu kaum yang mengamalkan sunnah selain dari sunnahku, dan memimpin rakyat tanpa hidayah petunjukku, kamu mengetahui mereka tapi kamu mengingkarinya." Aku bertanya lagi, "Apakah setelah itu akan ada keburukan lagi?" Jawab beliau: "Ya. Yaitu orang-orang yang menyeru menuju neraka Jahannam, barangsiapa memenuhi seruannya maka ia akan dilemparkan ke dalam neraka itu." Maka aku bertanya lagi, "Wahai Rasulullah! Tunjukanlah kepada kami ciri-ciri mereka."
Beliau menjawab: "Kulit mereka seperti kulit kita dan berbicara dengan bahasa kita." Aku bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, bagaimana arahan anda seandainya aku menemui hal yang demikian?" Jawab beliau, "Tetaplah kamu bersama jama'ah kaum muslimin dan imam (pemimpin) mereka." Aku bertanya lagi, "Jika tidak ada jama'ah dan imam?" beliau menjawab: "Tinggalkan semua golongan meskipun kamu menggigit akar kayu sampai ajal menjemputmu, dan kamu masih tetap pada keteguhanmu." (HR. Muslim, Hadis No 3434)
Menurut Ustaz Rikza, kebaikan dan keburukan adalah dua hal yang bertentangan yang tiada pernah bertemu selama-lamanya. Namun keduanya akan selalu datang silih berganti, seiring berjalannya waktu dan zaman. Dan kita semua diperintahkan untuk istiqomah dalam kebaikan, kendatipun fitnah dan kegelapan telah merajalela menguasai kehidupan.
"Pentingnya bersama-sama dengan jamaah kaum muslimin, karena dengan bersama akan menjadi sebab datangnya rahmat Allah. Istiqamah di jalan Allah wajib dilakukan kendati harus bertahan dengan menggigit akar kayu sekalipun," ajak Ustaz Rikza.
Wallahu A'lam
Lalu, bagaimana sikap umat Islam menyikapi ini? Berikut pesan Nabi sebagaimana diterangkan Ustaz Rikza Maulan, Dai lulusan Al-Azhar Mesir.
عن حُذَيْفَة بْن الْيَمَانِ يَقُولُ كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَيْرِ وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي، فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا فِي جَاهِلِيَّةٍ وَشَرٍّ فَجَاءَنَا اللَّهُ بِهَذَا الْخَيْرِ فَهَلْ بَعْدَ هَذَا الْخَيْرِ شَر؟ٌّ قَالَ نَعَمْ ، فَقُلْتُ هَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الشَّرِّ مِنْ خَيْر؟ٍ قَالَ نَعَمْ ، وَفِيهِ دَخَنٌ قُلْتُ وَمَا دَخَنُهُ ؟ قَالَ قَوْمٌ يَسْتَنُّونَ بِغَيْرِ سُنَّتِي، وَيَهْدُونَ بِغَيْرِ هَدْيِي، تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَتُنْكِر،ُ فَقُلْتُ هَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ؟ قَالَ نَعَمْ دُعَاةٌ عَلَى أَبْوَابِ جَهَنَّم،َ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوهُ فِيهَا، فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا، قَالَ نَعَمْ قَوْمٌ مِنْ جِلْدَتِنَا وَيَتَكَلَّمُونَ بِأَلْسِنَتِنَا، قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَمَا تَرَى إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ؟ قَالَ تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُم،ْ فَقُلْتُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلَا إِمَامٌ ؟ قَالَ فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ عَلَى أَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ (رواه مسلم)
"Dari Hudzaifah bin Yaman ra berkata, 'Biasanya para sahabat bertanya kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم tentang kebajikan. Namun aku bertanya kepada beliau tentang keburukan, karena khawatir keburukan tsb akan menimpaku. Lalu aku bertanya, "Wahai Rasulullah! Kami dahulu berada dalam kejahilan dan keburukan, karena itu Allah Ta'ala menurunkan kebaikan (agama) ini kepada kami. Apakah mungkin sesudah kebaikan ini akan munul lagi keburukan?" beliau menjawab: "Ya." Lalu aku bertanya lagi, "Apakah setelah itu akan ada lagi kebaikan?" beliau menjawab, "Ya, akan tetapi ada cacatnya! Aku bertanya, "Apa cacatnya?"
Beliau bersabda, "Akan muncul suatu kaum yang mengamalkan sunnah selain dari sunnahku, dan memimpin rakyat tanpa hidayah petunjukku, kamu mengetahui mereka tapi kamu mengingkarinya." Aku bertanya lagi, "Apakah setelah itu akan ada keburukan lagi?" Jawab beliau: "Ya. Yaitu orang-orang yang menyeru menuju neraka Jahannam, barangsiapa memenuhi seruannya maka ia akan dilemparkan ke dalam neraka itu." Maka aku bertanya lagi, "Wahai Rasulullah! Tunjukanlah kepada kami ciri-ciri mereka."
Beliau menjawab: "Kulit mereka seperti kulit kita dan berbicara dengan bahasa kita." Aku bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, bagaimana arahan anda seandainya aku menemui hal yang demikian?" Jawab beliau, "Tetaplah kamu bersama jama'ah kaum muslimin dan imam (pemimpin) mereka." Aku bertanya lagi, "Jika tidak ada jama'ah dan imam?" beliau menjawab: "Tinggalkan semua golongan meskipun kamu menggigit akar kayu sampai ajal menjemputmu, dan kamu masih tetap pada keteguhanmu." (HR. Muslim, Hadis No 3434)
Menurut Ustaz Rikza, kebaikan dan keburukan adalah dua hal yang bertentangan yang tiada pernah bertemu selama-lamanya. Namun keduanya akan selalu datang silih berganti, seiring berjalannya waktu dan zaman. Dan kita semua diperintahkan untuk istiqomah dalam kebaikan, kendatipun fitnah dan kegelapan telah merajalela menguasai kehidupan.
"Pentingnya bersama-sama dengan jamaah kaum muslimin, karena dengan bersama akan menjadi sebab datangnya rahmat Allah. Istiqamah di jalan Allah wajib dilakukan kendati harus bertahan dengan menggigit akar kayu sekalipun," ajak Ustaz Rikza.
Wallahu A'lam
(rhs)