Abu Ubaidah bin Jarrah (2): Si Ompong Tapi Ganteng Itu Jadi Korban Thoun

Sabtu, 01 Mei 2021 - 04:30 WIB
loading...
A A A
Setelah Khalifah Umar selesai membaca surat tersebut, beliau menangis sehingga air matanya meleleh ke pipinya. Karena sedih dan terharu melihat Umar menangis, maka orang yang disamping beliau bertanya, “Ya, Amiral Mu’minin! Apakah Abu ‘Ubaidah wafat?”

“Tidak!” jawab Umar. “Tetapi dia berada di ambang kematian.”

Dugaan Khalifah tersebut tidak meleset. Karena tidak lama sesudah itu Abu ‘Ubaidah terserang wabah yang sangat berbahaya. Sebelum kematiannya Abu ‘Ubaidah berwasiat kepada seluruh prajuritnya: “Saya berwasiat kepada Anda sekalin. Jika wasiat ini kalian terima dan laksanakan, kalian tidak akan sesat dari jalan yang baik, dan senantiasa berada dalam bahagia”.

“Tetaplah menegakkan salat. Laksanakan puasa Ramadhan. Bayar sedekah (zakat). Tunaikan ibadah haji dan umrah. Hendaklah kalian saling menasihati sesama kalian. Nasihati pemerintah kalian, jangan dibiarkan mereka tersesat. Dan janganlah kalian tergoda oleh dunia. Walaupun seseorang bisa berusia panjang sampai seribu tahun, namun akhirnya dia akan menjumpai kematian seperti yang kalian saksikan ini. “Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh...” lanjutnya.

Kemudian dia menoleh kepada Mu’adz bin Jabal. Katanya, “Hai, Mu’adz! Sekarang engkau menjadi Imam (Panglima)!”

Tidak lama kemudian, ruhnya yang suci berangkat ke rahmatullah. Dia telah tiada di dunia fana. Jasadnya tidak lama pula habis dimakan masa. Tetapi amal pengorbanannya akan tetap hidup selama-lamanya.



Mu’adz bin Jabal berdiri di hadapan jama’ahnya, lalu dia berpidato: “Ayyuhannaas! (Hai sekalian manusia!) Kita semua sama-sama merasa sedih kehilangan dia (Abu Ubaidah). Demi Allah! Saya tidak melihat orang yang lapang dada melebihi dia. Saya tidak melihat orang yang lebih jauh dan kepalsuan, selain dia. Saya tidak tahu; kalau ada orang yang lebih menyukai kehidupan akhirat melebihi dia. Dan saya tidak tahu, kalau ada orang yang suka memberi nasihat kepada umum melebihi dia. Karena itu marilah kita memohon rahmat Allah baginya, semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya pula kepada kita semua. Amin!!
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1933 seconds (0.1#10.140)