Pentingnya Memiliki Amal Ibadah Rahasia
loading...
A
A
A
Amal ibadah yang kita lakukan tidak harus ditampakkan kepada orang lain. Sebagai seorang muslim, terkadang diperlukan memiliki amal ibadah rahasia atau disembunyikan yang hanya kita dan Allah Ta'ala yang tahu. Kenapa harus disembunyikan? Apa manfaatnya?
Dalam Islam, menyembunyikan amal kebaikan adalah salah satu cara untuk menghindari riya’ dan mendekatkan pada keikhlasan . Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa saat amal kebaikan disembunyikan, ada orang lain yang mengetahui lalu menyebarkan atau adanya godaan syetan ke dalam hati kita untuk terus menerus membelokkan kita dari keikhlasan.
Di dalam Al-Qur'an, Allah SWT menyuruh manusia untuk melakukan kebaikan/ibadah hanya karena-Nya saja, bukan yang lain.
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
"..Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya beribadah kepada Allâh dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus (QS Al-Bayyinah :5)
Muslimah, banyak manfaat lainnya dari menyembunyikan amal ibadah ini. Seperti kita akan dapat menyamakan pujian dengan celaan. Artinya bahwa ketika amal kebaikan kita sembunyikan, kita tidak mengharap pujian dari orang lain karena memang tujuan kita melakukan kebaikan itu adalah karena Allah SWT saja. Dengan demikian, saat kita dicelapun, seharusnya kita tidak perlu merasa kecewa karena semua yang kita lakukan hanya karena Allah SWT.
Dan terpenting, menyembunyikan amal sholeh melatih kita untuk meningkatkan kualitas ibadah kita di mana kita tidak lagi memerlukan orang lain saat melakukan amal sholeh karena tujuan utama kita adalah Allah SWT. Jika dilakukan secara terus menerus, merahasiakan amal kebaikan dapat digunakan sebagai sarana menyempurnakan ibadah kita agar terhindar dari sifat riya’ dan sombong.
Lantas apa saja amalan yang bisa kita sembunyikan ini? Dalam sebuah hadis, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda;
"Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertakwa, hamba yang hatinya selalu merasa cukup dan yang suka mengasingkan diri." - (HR. Muslim)
Mengasingkan diri berarti amalannya sering tidak ditampakkan pada orang lain. Imam Asy Syafi’i mengatakan, “Sudah sepatutnya bagi seorang alim memiliki amalan rahasia yang tersembunyi, hanya Allah dan dirinya saja yang mengetahuinya" - (Ta’thirul Anfas min Haditsil Ikhlas, Sayyid bin Husain Al ‘Afaniy).
Contoh amalan yang bisa kita rahasiakan, misalnya:
1. Menyembunyikan amalan sholat sunnah
Banyak sholat sunnah yang bisa kita amalkan dan tidak perlu ditampakkan pada orang lain. Kita sholat sunnah seperti sholat sunnah dhuha, atau shalat malam atau tahajud misalnya. Ada beberapa sahabat yang mencontohkan soal amalan ini, yakni:
- Ar Robi bin Khutsaim –murid ‘Abdullah bin Mas’ud- tidak pernah mengerjakan sholat sunnah di masjid kaumnya kecuali hanya sekali saja. - (Az Zuhud, Imam Ahmad, Mawqi’ Jami’ Al Hadis).
- Ayub As Sikhtiyaniy memiliki kebiasaan bangun setiap malam. Ia pun selalu berusaha menyembunyikan amalannya. Jika waktu shubuh telah tiba, ia pura-pura mengeraskan suaranya seakan-akan ia baru bangun ketika itu. (Hilyatul Auliya’, Abu Nu’aim Al Ash-bahaniy,)
2. Menyembunyikan amalan sedekah
Di antara golongan yang mendapatkan naungan Allah di hari kiamat nanti adalah,
Dalam Islam, menyembunyikan amal kebaikan adalah salah satu cara untuk menghindari riya’ dan mendekatkan pada keikhlasan . Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa saat amal kebaikan disembunyikan, ada orang lain yang mengetahui lalu menyebarkan atau adanya godaan syetan ke dalam hati kita untuk terus menerus membelokkan kita dari keikhlasan.
Di dalam Al-Qur'an, Allah SWT menyuruh manusia untuk melakukan kebaikan/ibadah hanya karena-Nya saja, bukan yang lain.
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
"..Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya beribadah kepada Allâh dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus (QS Al-Bayyinah :5)
Muslimah, banyak manfaat lainnya dari menyembunyikan amal ibadah ini. Seperti kita akan dapat menyamakan pujian dengan celaan. Artinya bahwa ketika amal kebaikan kita sembunyikan, kita tidak mengharap pujian dari orang lain karena memang tujuan kita melakukan kebaikan itu adalah karena Allah SWT saja. Dengan demikian, saat kita dicelapun, seharusnya kita tidak perlu merasa kecewa karena semua yang kita lakukan hanya karena Allah SWT.
Dan terpenting, menyembunyikan amal sholeh melatih kita untuk meningkatkan kualitas ibadah kita di mana kita tidak lagi memerlukan orang lain saat melakukan amal sholeh karena tujuan utama kita adalah Allah SWT. Jika dilakukan secara terus menerus, merahasiakan amal kebaikan dapat digunakan sebagai sarana menyempurnakan ibadah kita agar terhindar dari sifat riya’ dan sombong.
Lantas apa saja amalan yang bisa kita sembunyikan ini? Dalam sebuah hadis, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda;
"Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertakwa, hamba yang hatinya selalu merasa cukup dan yang suka mengasingkan diri." - (HR. Muslim)
Mengasingkan diri berarti amalannya sering tidak ditampakkan pada orang lain. Imam Asy Syafi’i mengatakan, “Sudah sepatutnya bagi seorang alim memiliki amalan rahasia yang tersembunyi, hanya Allah dan dirinya saja yang mengetahuinya" - (Ta’thirul Anfas min Haditsil Ikhlas, Sayyid bin Husain Al ‘Afaniy).
Contoh amalan yang bisa kita rahasiakan, misalnya:
1. Menyembunyikan amalan sholat sunnah
Banyak sholat sunnah yang bisa kita amalkan dan tidak perlu ditampakkan pada orang lain. Kita sholat sunnah seperti sholat sunnah dhuha, atau shalat malam atau tahajud misalnya. Ada beberapa sahabat yang mencontohkan soal amalan ini, yakni:
- Ar Robi bin Khutsaim –murid ‘Abdullah bin Mas’ud- tidak pernah mengerjakan sholat sunnah di masjid kaumnya kecuali hanya sekali saja. - (Az Zuhud, Imam Ahmad, Mawqi’ Jami’ Al Hadis).
- Ayub As Sikhtiyaniy memiliki kebiasaan bangun setiap malam. Ia pun selalu berusaha menyembunyikan amalannya. Jika waktu shubuh telah tiba, ia pura-pura mengeraskan suaranya seakan-akan ia baru bangun ketika itu. (Hilyatul Auliya’, Abu Nu’aim Al Ash-bahaniy,)
2. Menyembunyikan amalan sedekah
Di antara golongan yang mendapatkan naungan Allah di hari kiamat nanti adalah,