Tatkala Suami Masih Kafir, Kisah Mengharukan Zainab Putri Rasulullah

Jum'at, 29 Mei 2020 - 05:00 WIB
loading...
A A A
Harapan itu tidak sia-sia. Hidayah akhirnya datang untuk Abu al-'Ash. Ia memeluk Islam. la pun hijrah ke Madinah, menyusul istrinya. Ia bermaksud menjumpai Rasulullah untuk menyatakan syahadat. Zainab mendengar kabar tentang kedatangan sang suami itu. Ia pun menanti dengan hati berdebar.

Begitu sang suami tiba, Zainab segera menyambutnya dengan suka cita dan berkata, "Selamat wahai Abu Ali dan Umamah!"

Sementara itu, suara Rasulullah SAW sedang bergema memenuhi penjuru Madinah dengan lantunan takbir. Beliau mengumandangkan takbir di dalam masjid, diikuti oleh para jamaah.

Setelah mampu menguasai hatinya dan menghimpun segenap tenaga, Zainab melangkah menuju pintu lalu berseru sekeras-kerasnya, "Wahai manusia, sesungguhnya aku telah memberi perlindungan kepada Abu al-'Ash ibn Rabi'."

Suara Zainab menggema ke seluruh sudut rumah. Ketika Rasulullah mengucapkan salam sesudah salat, beliau berpaling kepada jamaah dan bertanya, "Wahai manusia, apakah kalian mendengar apa yang aku dengar?"

Mereka menjawab, "Benar wahai Rasulullah, kami telah mendengarnya."

Rasulullah SAW kemudian bersabda, "Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, aku tidak mengetahui sedikit pun tentang hal itu sebelum aku mendengar apa yang kalian dengar."

Beliau melanjutkan, "Sesungguhnya, ia memberi perlindungan kepada kaum muslimin terdekat dan kita telah melindungi orang yang memberi perlindungan kepadanya."

Sudah selesai melaksanakan salat, Rasulullah menemui Zainab. Beliau mendapati suami Zainab telah berada di sana. Dengan suara penuh harap dan mengiba, Zainab berbicara kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu al-'Ash ini saat dekat adalah keponakanmu dan jika jauh, ia adalah ayah dari anak-anakku. Kini aku telah memberi perlindungan kepadanya."

Beberapa waktu kemudian, Rasulullah memanggil sang putri dengan sikap penuh belas kasih karena terkesan atas sikap Zainab tersebut. Beliau pun kembali mempersatukan Zainab dengan Abu al-Ash setelah beliau yakin akan keislaman Abu al-'Ash dan kasih sayangnya kepada Zainab serta keinginannya agar beliau mengembalikan sang istri kepadanya.

Ada yang mengatakan bahwa Rasulullah mengembalikan Zainab kepada suaminya menurut pernikahan sebelumnya. Namun, ada pula yang mengatakan bahwa Zainab dikembalikan kepada suaminya dengan akad pernikahan baru.

Setahun berselang, semenjak pasangan suami istri itu kembali bertemu, kini mereka mesti berpisah. Perpisahan kali ini adalah perpisahan untuk selamanya. Zainab telah lebih dahulu berpulang ke rahmatullah pada tahun 8 H. Zainab wafat sesudah menderita sakit yang begitu lama sejak mengalami keguguran di tengah padang pasir saat melakukan perjalanan hijrah dari Mekah menuju Madinah.***
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6666 seconds (0.1#10.140)