Sebelum Dipancung, Dua Anak Muda Lukai Tubuh Abu Jahal

Minggu, 31 Mei 2020 - 09:25 WIB
loading...
A A A
“Muhammad, apakah engkau marah dan berang kepadaku? Apakah engkau berani mengancam aku? Tidakkah engkau tahu bahwa aku ini seorang yang berharta banyak dan punya banyak kawan? Beranikah engkau padaku?” ucap Abu Jahal ketus.

Baca Juga: Kisah Rasulullah Ketika Diganggu dan Disakiti Abu Jahal
Rasulullah SAW bersikap sabar terhadapnya. Tidak menjawab sepatah kata pun. Turunlah wahyu dari Allah SWT, surah al-Alaq ayat 6-14.

كَلَّاۤ اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَيَطۡغٰٓىۙ‏
اَنۡ رَّاٰهُ اسۡتَغۡنٰىؕ
اِنَّ اِلٰى رَبِّكَ الرُّجۡعٰىؕ‏
اَرَءَيۡتَ الَّذِىۡ يَنۡهٰىؕ
عَبۡدًا اِذَا صَلّٰىؕ‏
اَرَءَيۡتَ اِنۡ كَانَ عَلَى الۡهُدٰٓىۙ
اَوۡ اَمَرَ بِالتَّقۡوٰىۙ‏
اَرَءَيۡتَ اِنۡ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىؕ
اَلَمۡ يَعۡلَمۡ بِاَنَّ اللّٰهَ يَرٰىؕ

"Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas, apabila melihat dirinya serba cukup.
Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembali(mu). Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang? seorang hamba ketika dia melaksanakan salat, bagaimana pendapatmu jika dia (yang dilarang salat itu) berada di atas kebenaran (petunjuk), atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)? Bagaimana pendapatmu jika dia (yang melarang) itu mendustakan dan berpaling? Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat (segala perbuatannya)?"

Keesokan harinya, Abu Jahal bertindak lebih parah. Dia mengangkut sebuah batu besar dari atas bukit, untuk kemudian dijatuhkannya ke depan masjid. Setelah itu, pemuka musyrikin ini menunggu Nabi SAW datang.



Rasulullah tiba di lokasi dan tidak paham apa maksud Abu Jahal dengan perbuatannya itu. Beliau SAW lalu salat di samping Ka’bah, tepatnya di Maqam Ibrahim.

Bak orang yang kalap, Abu Jahal lantas maju, hendak menjatuhkan batu tadi ke atas kepala Nabi yang sedang sujud dalam salatnya. Namun, belum sempat dia melakukan itu, tubuhnya tiba-tiba bergetar ketakutan

Abu Jahal pun lari pontang-panting, sementara kawan-kawannya melihat dari kejauhan. Mereka menghampirinya dan bertanya, “Abul Hakam, mengapa tidak jadi melemparkan batu itu?”

Pertanyaan mereka dijawab Abu Jahal dengan suara parau, “Karena tiba-tiba di mukaku ada seekor unta yang amat besar, warnanya putih, yang telah membuka mulutnya di dekat kepalaku. Seumur hidupku belum pernah aku melihat unta sebesar itu, sebuas itu. Aku lari, takut bila unta itu memburuku.”

Kisah lainnya lagi dikisahkah Abu Hurairah. Dia berkata: "Abu Jahal berkata: 'Apakah Muhammad sujud dan menempelkan jidatnya di tanah (salat) di depan batang hidung kalian?" Salah seorang menjawab: "Ya, benar!". Dia berkata lagi: "Demi Laata dan 'Uzza! Sungguh aku akan menginjak-injak lehernya dan membenamkan mukanya ke tanah!".



Namun, sebelum tindakan bodoh itu tuntas, yang bersangkutan sudah dicekam ketakutan, sehingga lari sekuat tenaga. “Antara aku dan Muhammad ada sebuah parit dari api dan ada pula beberapa sayap,” kata Abu Jahal kepada kawan-kawannya kemudian.

Itulah asbabun nuzul surah al-Alaq ayat 15-19:

كَلَّا لَٮِٕنۡ لَّمۡ يَنۡتَهِ ۙ لَنَسۡفَعًۢا بِالنَّاصِيَةِۙ

15. Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (ke dalam neraka),

نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ‌

16. (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka.

فَلۡيَدۡعُ نَادِيَهٗ
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2772 seconds (0.1#10.140)