Sebelum Dipancung, Dua Anak Muda Lukai Tubuh Abu Jahal

Minggu, 31 Mei 2020 - 09:25 WIB
loading...
A A A
17. Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),

سَنَدۡعُ الزَّبَانِيَةَ

18. Kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah, (penyiksa orang-orang yang berdosa),

كَلَّا ؕ لَا تُطِعۡهُ وَاسۡجُدۡ وَاقۡتَرِبْ۩

19. sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah).

Sering Dengarkan Al-Qur'an
Dalam Sirah Nabawiyah karya Syeikh Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfury bersumber dari Kitab Ar-Rahiqul Makhtum diceritakan, Abu Jahal datang kepada Rasulullah dan mendengarkan Al-Qur'an . Namun hal itu tidak membuatnya beriman, tunduk, sopan apalagi takut, justru dia menyakiti Rasulullah SAW dengan ucapan lisannya.

Selain itu dia menghadang jalan Allah, berlalu lalang dengan angkuh memproklamirkan apa yang diperbuatnya dan bangga dengan kejahatan yang dilakukannya tersebut seakan sesuatu yang enteng saja. Akibat perbuatannya itu turunlah ayat: "Dan ia tidak mau membenarkan (Rasul dan Al-Qur'an) dan tidak mau mengerjakan salat...". (QS. Al-Qiyamah: 31).



Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa Nabi SAW sempat mencengkeram lehernya dan menggoyang-goyangkannya sembari membacakan firman Allah: "Kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu. Kemudian kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu". (QS Al-Qiyamah: 34-35).

Lantas musuh Allah itu berkata: "Engkau hendak mengancamku, wahai Muhammad? Demi Allah! engkau dan TuhanMu tidak akan sanggup melakukan apapun. Sesungguhnya aku-lah seperkasa orang yang berjalan di antara dua gunung di Makkah ini!".

Abu Jahal tidak pernah kapok dari kedunguannya bahkan semakin keterlaluan.



Kisah lainnya terjadi ketika Nabi SAW sedang berada di masjid bersama dengan beberapa sahabat. Ketika lewat, Abu Jahal mendapati Nabi sedang salat. Dia pun segera menemui teman-temannya, “Apa tidak ada di antara kalian yang memiliki kotoran dari sembelihan binatang yang sudah lama dan membusuk?” tanya dia.

Uqbah bin Abi Mua’ith, yang ada di antara mereka, lalu membawakan kepadanya kotoran yang dimaksud. Abu Jahal lalu melemparkan kotoran ke atas kepala Nabi SAW, yang sedang sujud di masjid. Melihatnya, orang-orang musyrikin itu tertawa terbahak-bahak.

Waktu itu, keadaan kaum Muslimin masih sangat lemah. Mereka tidak berani melawan Abu Jahal dan komplotannya. Seorang sahabat Nabi SAW kemudian berinisiatif pergi ke rumah beliau SAW untuk mengabarkan kejadian itu.

Setelah Fathimah binti Muhammad SAW menyingkirkan benda najis itu dari kepala ayahandanya, barulah Nabi SAW mengangkat kepalanya dari sujudnya, seraya berdoa, “Ya Allah, kepada Engkaulah aku menyerahkan Abu Jahal bin Hisyam, Utbah bin Rabi’ah, Syaibah bin Rabi’ah, Walid bin Utbah, Uqbah bin Abi Mua’ith, Umayyah bin Khalaf, dan Amarah bin Walid.”

Semua orang yang disebut dalam doa itu akhirnya menemui ajal di Perang Badar. Perang itu dimenangkan kaum muslimin dengan jumlah pasukan sepertiga dari jumlah pasukan kafir Quraisy. ( )
(mhy)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3537 seconds (0.1#10.140)