Kisah Penggali Kubur Menyetubuhi Mayat yang Membuat Rasulullah SAW Marah

Kamis, 30 September 2021 - 14:01 WIB
loading...
Kisah Penggali Kubur Menyetubuhi Mayat yang Membuat Rasulullah SAW Marah
Dosa menyetuhi mayat sangat besar, sehingga membuat Rasulullah SAW marah. (Foto/Ilustrasi:Ist)
A A A
Alkisah, ada seorang pemuda Madinah yang pekerjaannya sebagai penggali kubur. Pemuda ini gemar mencuri barang-barang berharga yang dikuburkan bersama mayat. Tindakan ini dilakukan ketika keluarga jenazah meninggalkan kuburan.

Dia gali kuburan itu kembali untuk mengambil barang-barang berharga yang ikut dikuburkan bersama mayat. Dia akan mengambil kain kafan mayat jika kain itu dianggap berharga.



Pada suatu hari, dia menggali kubur untuk jenazah seorang gadis nan cantik jelita. Begitu suasana sepi, ia menggali kembali kuburan gadis itu. Ia ambil kain kafannya. Matanya nanar melihat indahnya tubuh sang gadis. Ia pun melampiaskan syahwatnya kepada mayat tersebut.

Usai menggauli mayat itu, pemuda ini sangat gelisah. Ia merasa dikejar-kejar dosa. Ia pun datang ke masjid Rasulullah di Madinah. Di sana ia ketemu Umar bin Khattab . Setelah mengucapkan salam kepada Umar, ia bertanya dengan cemas dan hati-hati. “Apa pendapat Anda jika ada seseorang yang berzina?” tanya pemuda itu.

“Jika dia sudah menikah, ia dihukum rajam sampai mati. Jika ia belum pernah menikah, maka akan dicambuk seratus kali dan diusir dari kampung selama satu tahun,” jawab umar tegas.

“Lalu, bagaimana jika seseorang itu menzinai mayat dan ia belum menikah?” tanya pemuda itu sejurus kemudian

Umar terdiam. Bulu kuduknya berdiri mendengar pertanyaan pemuda tersebut. ”Sungguh keterlaluan, saya tidak bisa membayangkan sebesar apa dosanya. Siapa gerangan orang yang melakukan perbuatan keji seperti itu?” tanya Umar gusar.

“Saya sendiri wahai Umar! Apakah Allah masih mau mengampuni perbuatanku?” sang pemuda mulai bimbang.



Umar terdiam. Ia masuk ke dalam masjid dan ia menangis. Rasulullah yang berada di masjid heran melihat kondisi Umar yang demikian itu. Setelah mengucap salam, Rasulullah SAW bertanya kepada Umar apa yang membuat dirinya bersedih seperti itu.

“Di luar saya menjumpai seorang pemuda yang membuat bulu kuduk saya berdiri, dan ia ingin bertobat dari dosanya,” jawab Umar.

Usman bin Hasan bin Ahmad Asy Syakir Al-Kahaubawiyyi dalam kitabnya berjudul "Durratun Nasihin" menceritakan selanjutnya Rasulullah memerintahkan Umar bin Khattab untuk mengajak masuk pemuda tadi. Sang pemuda menangis tersedu-sedu sehingga membuat Rasulullah penasaran. “Mengapa engkau menangis wahai anak muda?” tanya Rasul.

“Aku terlalu banyak dosa. Aku takut jika Allah akan marah kepadaku ya, Rasul,” jawab pemuda itu.

“Apakah engkau telah menyekutukan Allah dengan sesuatu atau engkau membunuh orang yang tidak bersalah?” tanya Rasulullah

“Tidak, ya Rasul. Saya tidak pernah melakukan kedua perbuatan itu,” jawab sang pemuda.

Rasulullah SAW berusaha menghibur anak muda itu. ”Ketahuilah olehmu anak muda, Allah akan mengampuni dosamu sekalipun dosamu sebesar 7 kali lipat langit dan bumi. Apakah dosamu sebesar umul kursi?” tanya Rasulullah.

“Lebih besar dari itu ya Rasul,” jawab pemuda itu.

“Apakah sebesar Arsy,” tanya Rasulullah penasaran.

“Saya kira lebih besar dari itu ya, Rasul,” jawab sang pemuda di tengah isak tangisnya
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1832 seconds (0.1#10.140)