Isa as, Nabi yang Sedari Bayi Sudah Memiliki Mukjizat

Selasa, 26 Oktober 2021 - 17:26 WIB
loading...
A A A
Isa menjawab, "Bertakwalah kepada Allah jika betul-betul kalian orang yang beriman."

Mereka menjawab, "Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu."

Isa putra Maryam berdoa, "Ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah Pemberi rezeki Yang Paling Utama.”

Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepada kalian, barang siapa yang kafir di antara kalian sesudah (turun hidangan itu), maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorang pun di antara umat manusia.” ( QS Surat Al--Maidah : 112-115 }

Dijauhi Teman Sebaya
Meskipun masa kecil Isa dikelilingi keajaiban, hal itu tidak serta merta membuatnya disukai oleh masyarakat sekitar. Ia bahkan diceritakan sering dijauhi oleh teman-temannya akibat perintah dan tuduhan buruk dari orang tua mereka.

Para orang tua itu berkata, “Demi Allah jika kalian biarkan anak-anak kalian bermain dengan Isa tentu dia akan merusaknya.”

Mereka selalu mengisolasi anak-anak mereka di tempat tertentu agar tidak berteman dengan Isa.

Menurut Wahab bin Munabbih, awal mula wahyu turun kepada nabi isa adalah ketika ia memasuki umur 13 tahun. Allah SWT memerintahkan Isa untuk meninggalkan Mesir, kembali ke Nashirah. Namun, wahyu ini bukan peresmian pengangkatan Isa sebagai rasul.

Lalu Yusuf, anak paman Maryam, membawa Isa dan Maryam naik keledai kembali ke tempat tinggal mereka semula sebelum pergi ke Mesir dan tinggal di sana hingga beberapa tahun ke depan.

Ketika usia Isa mencapai 30 tahun, barulah awal mula wahyu kenabian turun kepadanya sebagai tanda peresmian bahwa ia adalah seorang nabi dan rasul yang terakhir bagi kalangan Bani Israil.

Pada saat itu, Allah SWT menurunkan Kitab Suci Injil kepada Nabi Isa dan mengajarinya Kitab Suci Taurat serta memberikan beberapa mukjizat untuk membuktikan mendukung kenabiannya.

Firman Allah SWT:

وَيُعَلِّمُهُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَۚ [٤٨


Dan Dia (Allah) mengajarkan kepadanya (Isa) Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil.” ( QS. Ali ‘Imran [3]: 48 ).

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa di samping mengajari Isa Taurat dan Injil, Allah SWT juga mengajarinya al-kitab dan al-hikmah.

Prof Dr M Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah menjelaskan, yang dimaksud dengan al-kitab adalah kemampuan tulis baca, sedangkan al-hikmah adalah kemampuan memahami dan melaksanakan sesuatu yang benar, sesuai, wajar dan tepat.

Nabi Terakhir Bani Israil
Kisah Nabi Isa as termaktub dalam Al-Quran secara lengkap. Kisah Nabi Isa as disebutkan dalam surat Ali ‘Imran ayat 49-55, al-Maidah ayat 110-118, an-Nisa ayat 157-158, dan surat Maryam ayat 16-36. Ayat-ayat ini bercerita tentang kelahiran dan masa kecil Nabi Isa serta awal mula wahyu turun kepadanya, hingga pengangkatannya ke langit.

Nabi Isa merupakan nabi terakhir yang diutus Allah SWT kepada Bani Israil. Maka tidak heran kalau dalam agama Nasrani, Nabi Isa begitu dimuliakan. Bahkan mereka mengelu-elukan beliau (Yesus) sebagai anak Tuhan atau manifestasi Tuhan di dunia. Pemujaan umat Kristiani kepada Nabi Isa ini serupa dengan pemujaan bangsa Yahudi kepada Nabi Uzair.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2749 seconds (0.1#10.140)