Berikut Ini Tiga Ibadah yang Paling Dicintai Allah Ta'ala
loading...
A
A
A
Beliau menjawab: ‘Salat dalam waktunya.’ Aku bertanya lagi: Kemudian apa? Beliau menjawab: “Berbakti kepada kedua orang tua.” (HR al-Bukhari).
Nabi SAW mengabarkan bahwa berbakti kepada kedua orang tua adalah ibadah yang paling dicintai Allah SWT setelah salat yang merupakan pondasi Islam yang paling besar dan mengurutkannya dengan ‘kemudian’ yang memberikan urutan.
Dan Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
قال الله تعالى: ﴿ وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا * وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا ﴾ [ الإسراء :23-24 ]
Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:"Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. al-Isra`:23-24)
قال الله تعالى: ﴿ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ ﴾ [ لقمان :14 ]
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman:14)
Dan makna, kami katakan kepadanya: ‘Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu dan ada yang berkata, bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala terhadap nikmat iman dan kepada kedua orang tua terhadap nikmat pendidikan. ( ).
Menurut sejumlah ulama, manusia paling berhak – setelah Allah SWT Yang Maha Pencipta- disyukuri, berbuat baik, berbakti, taat dan patuh kepada orang yang disertakan Allah SWT berbuat baik kepadanya dengan ibadah dan taat serta syukur, mereka adalah kedua orang tua.
Di antara berbakti kepada mereka, menghadapi mereka dengan ucapan yang menunjukkan kemuliaan, yaitu yang tidak ada cacat. Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((رغم أنفه ثم رغم أنفه ثم رغم أنفه!! قيل: من يا رسول الله قال: من أدرك أبويه عند الكبر أحدهما أو كليهما فلم يدخل الجنة»)) [رواه مسلم].
Berlumpur hidungnya, berlumpur hidungnya, berlumpur hidungnya. Ada yang bertanya: ‘Siapakah ya Rasulullah? Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Orang yang mendapati kedua orang tuanya saat tua, salah seorang atau keduanya, maka ia tidak masuk surga.” (HR. Muslim).
Orang yang beruntung adalah yang segera mengambil kesempatan berbakti kepada keduanya agar tidak hilang kesempatan dengan wafatnya, maka ia menyesal atas hal itu. Dan orang yang celaka adalah yang durhaka kepada mereka, terutama orang sampai perintah kepadanya untuk berbakti kepada mereka.
Dan termasuk berbakti kepada mereka, tidak menghardik mereka, namun berbicara kepada mereka dengan ucapan yang sopan.
Kasih sayang kepada mereka dan merendahkan diri seperti budak kepada tuannya. Memohon rahmat dan berdoa untuk mereka, menyayangi mereka sebagaimana keduanya menyayanginya. Bersikap lembut kepada mereka sebagaimana keduanya bersikap lembut dengannya. Akan tetapi taat kepada orang tua tidak sampai melanggar dosa dan tidak pula sampai meninggalkan fardhu ‘ain. Wallahu'alam. (
Nabi SAW mengabarkan bahwa berbakti kepada kedua orang tua adalah ibadah yang paling dicintai Allah SWT setelah salat yang merupakan pondasi Islam yang paling besar dan mengurutkannya dengan ‘kemudian’ yang memberikan urutan.
Dan Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
قال الله تعالى: ﴿ وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا * وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا ﴾ [ الإسراء :23-24 ]
Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:"Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. al-Isra`:23-24)
قال الله تعالى: ﴿ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ ﴾ [ لقمان :14 ]
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman:14)
Dan makna, kami katakan kepadanya: ‘Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu dan ada yang berkata, bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala terhadap nikmat iman dan kepada kedua orang tua terhadap nikmat pendidikan. ( ).
Menurut sejumlah ulama, manusia paling berhak – setelah Allah SWT Yang Maha Pencipta- disyukuri, berbuat baik, berbakti, taat dan patuh kepada orang yang disertakan Allah SWT berbuat baik kepadanya dengan ibadah dan taat serta syukur, mereka adalah kedua orang tua.
Di antara berbakti kepada mereka, menghadapi mereka dengan ucapan yang menunjukkan kemuliaan, yaitu yang tidak ada cacat. Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((رغم أنفه ثم رغم أنفه ثم رغم أنفه!! قيل: من يا رسول الله قال: من أدرك أبويه عند الكبر أحدهما أو كليهما فلم يدخل الجنة»)) [رواه مسلم].
Berlumpur hidungnya, berlumpur hidungnya, berlumpur hidungnya. Ada yang bertanya: ‘Siapakah ya Rasulullah? Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Orang yang mendapati kedua orang tuanya saat tua, salah seorang atau keduanya, maka ia tidak masuk surga.” (HR. Muslim).
Orang yang beruntung adalah yang segera mengambil kesempatan berbakti kepada keduanya agar tidak hilang kesempatan dengan wafatnya, maka ia menyesal atas hal itu. Dan orang yang celaka adalah yang durhaka kepada mereka, terutama orang sampai perintah kepadanya untuk berbakti kepada mereka.
Baca Juga
Dan termasuk berbakti kepada mereka, tidak menghardik mereka, namun berbicara kepada mereka dengan ucapan yang sopan.
Kasih sayang kepada mereka dan merendahkan diri seperti budak kepada tuannya. Memohon rahmat dan berdoa untuk mereka, menyayangi mereka sebagaimana keduanya menyayanginya. Bersikap lembut kepada mereka sebagaimana keduanya bersikap lembut dengannya. Akan tetapi taat kepada orang tua tidak sampai melanggar dosa dan tidak pula sampai meninggalkan fardhu ‘ain. Wallahu'alam. (
(mhy)