Tanggung jawab seorang muslim

Rabu, 25 Juli 2012 - 11:00 WIB
Tanggung jawab seorang muslim
Tanggung jawab seorang muslim
A A A
SECARA normatif, menjadi seorang muslim tidaklah sulit. Mereka yang memeluk Islam umumnya terlahir dari keluarga muslim atau konversi dari agama lain. Semua itu mudah dilakukan dengan mengucapkan dua kalimat syahadat, Tiada Tuhan selain Allah SWT dan Muhammad sebagai utusan Allah SWT.

Karena itu, dalam sebuah hadis disebutkan, barangsiapa mengucapkan dua kalimat syahadat, niscaya ia akan masuk surga. Nalar seperti ini merupakan nalar mayoritas. Jumlah 200 juta lebih umat Islam di Tanah Air sebenarnya mengacu pada kuantitas umat yang mengucapkan dua kalimat syahadat tersebut. Tidak ada yang salah bagi mereka yang menggunakan nalar seperti ini, karena memang begitulah barometer yang dititahkan dalam Islam.

Namun, jika melihat realitas sosial, nalar normatif tentang barometer seorang muslim menimbulkan masalah yang serius. Faktanya, mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan pada umumnya adalah muslim. Bahkan, ironisnya, mereka yang melakukan tindak pidana korupsi juga hampir bisa dipastikan umumnya seorang muslim. Nah, jika dibenturkan dengan realitas sosial maka akan muncul persoalan serius. Ternyata menjadi seorang muslim tidak cukup hanya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.

Seorang muslim mempunyai tanggung jawab sosial yang berat, karena harus menjadi teladan dan sumber inspirasi bagi orang lain. Karena itu ditegaskan, sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain (khairunnasi anfa’uhum li al-nass). Pandangan tersebut memberikan arahan yang jauh lebih autentik tentang tanggung jawab seorang muslim. Tujuannya, seorang muslim di negeri ini harus menjadi solusi atas masalah kebangsaan, bukan justru sumber masalah itu.

Ini mutlak diperlukan agar keberislaman dapat memberikan sumbangsih bagi kemajuan bangsa. Islam harus menjadi sumber inspirasi yang dapat membebaskan umat dari berbagai masalah yang diderita bangsa ini, seperti kemiskinan dan korupsi. Pada suatu hari Rasulullah SAW ditanya oleh seorang sahabat, “Islam apa yang paling mulia, wahai Rasulullah SAW?”. Beliau menjawab, “Islam yang menebarkan salam damai dan me nyantuni makanan, baik kepada orang yang dikenal maupun yang tidak dikenal”.

Di dalam hadis lain disebutkan, “Seorang muslim adalah seorang yang dapat menjaga lisan dan tangannya.” Jika menyimak sabda Rasulullah SAW jelas sekali, bahwa seorang muslim tidak cukup hanya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Seorang muslim harus melatih lisan dan tangan agar senantiasa menebarkan kebajikan dan menjauhi kejahatan. Semua itu mesti dilakukan dalam rangka menebarkan perdamaian dan mengentaskan kemiskinan.

Puasa pada Ramadan merupakan instrumen yang sangat baik untuk membentuk seorang muslim yang mempunyai kepribadian tangguh serta mampu memberikan manfaat bagi orang lain. Siapa pun yang berpuasa dengan iman dan tulus akan merasakan, bahwa seorang muslim hendaknya membangun empati terhadap mereka yang lemah serta menjauhi dirinya dari segala upaya yang dapat merugikan orang lain. Itulah sesungguhnya tanggung jawab seorang muslim.

ZUHAIRI MISRAWI
Ketua Moderate Muslim Society (MMS)
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2792 seconds (0.1#10.140)