Kisah Nabi Ibrahim, Saat Bayi Jari-Jarinya Mengeluarkan Susu, Madu, dan Keju

Kamis, 27 Januari 2022 - 12:15 WIB
loading...
A A A
Namrudz berkata kepadanya, “Bawa dia kemari!”

Kemudian bala tentara Namrudz mengambil Nabi Ibrahim dari ibunya. Mereka membawanya ke hadapan Namrudz. Setelah Namrudz melihat dan mengamati Ibrahim, dia berkata, “Tahan dia hingga besok.”

Esok harinya, Namrudz menghias majelisnya dan menjejerkan bala tentaranya. Dia berkata, “Bawa Ibrahim ke hadapanku!”

Mereka membawa Ibrahim ke hadapannya. Setelah berada di tengah-tengah mereka, Ibrahim melirik ke kanan dan ke kiri; lalu dia berkata, “Apa yang kalian sembah?” Itulah firman Allah: Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim. Ketika dia berkata kepada bapaknya dan kaumnya, “Apakah yang kamu sembah?” ( QS 26 : 69-70).

Namrudz berkata kepada Ibrahim, “Hai Ibrahim, masuklah ke dalam agamaku dan kepercayaan yang aku pegang. Aku adalah yang menciptakanmu dan memberikan rezeki kepadamu.”

Ibrahim menjawab, “Engkau telah berbohong, wahai Namrudz! Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku, dan Tuhanku, Yang memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila kau sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku, dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali), dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada Hari Kiamat” (QS 26: 78-81)”.

Mendengar ucapan Ibrahim tersebut, Namrudz dan orang-orang tercengang. Di hati orang-orang tertanam rasa suka terhadapnya karena kebaikannya, ketampanannya, dan kelembutan bahasanya.



Pada saat itu, Namrudz melirik Azar dan berkata kepadanya, “Hai Azar, anakmu ini masih kecil. Dia tidak mengetahui apa yang dia ucapkan. Orang sepertiku, dengan kedudukanku dan kebesaran kerajaanku, tidak pantas untuk menghukumnya. Bawalah dia olehmu! Ajarilah dia dengan baik dan peringatkanlah akan kekuatanku agar dia menarik lagi kepercayaan yang telah dia pegang.”

Maka, Azar membawa Ibrahim kepada ibunya. Sesekali dia memperlakukannya dengan lembut dan lain waktu memperingatkannya.

Suatu hari, Azar berkata kepada Ibrahim, “Ambillah berhala-berhala ini! Jual-lah yang besar dengan harga sekian dan yang kecil dengan harga sekian.”

Ibrahim tidak memperhatikan ucapan Azar. Malah dia berkata, seperti difirmankan oleh Allah: Ingatlah ketika dia berkata kepada bapaknya, “Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?

Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus, wahai bapakku, janganlah kamu menyembah setan.

Sesungguhnya setan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi setan” ( QS. 19 : 42-45).

Azar berkata kepada Ibrahim, seperti yang difirmankan oleh Allah: “Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama” (QS 19: 46.).

Ibrahim mengambil berhala-berhala tersebut dari bapaknya dan kemudian membawanya pergi. Dia mengikatkan tali ke kaki-kaki berhala tersebut dan menariknya di belakangnya.

Dia berkata, “Siapakah yang mau membeli barang yang tidak akan memberikan mudarat dan manfaat?” Akibatnya, orang-orang melihatnya, tetapi mereka tidak melarang tindakannya kerena mereka menghargai bapaknya, Azar.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1379 seconds (0.1#10.140)