Pandangan Ulama tentang Kemuliaan Rajab
loading...
A
A
A
Rajab adalah bulan terbaik melakukan ketaatan dan memperbaharui taubat kepada Allah sebelum datangnya bulan suci Ramadhan. Para ulama Salaf terdahulu apabila memasuki Rajab mereka sangat senang berpuasa dan menghidupkan sedekah.
Semua ulama tidak ada yang mengingkari keutamaan Rajab sebagai bulan-bulan haram (Asyhurul Hurum) yang harus diagungkan. Al-Qodhi Abu Ya'la rahimahullah berkata: "Dinamakan bulan haram karena dua makna yaitu: Pada bulan itu diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini demikian. Pada bulan itu larangan melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan lainnya karena mulianya bulan itu. Demikian pula saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan." (Lihat Zaadul Masiir, Tafsir Surat At-Taubah Ayat 36)
Ulama Yaman Al-Habib Umar Bin Hafizh berkata Rajab adalah bulan penuh keberkahan. Fakta bahwa Rajab adalah bulan Allah berarti layak dihormati. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga sangat menghormati bulan ini. Ketika Rajab datang, beliau berdoa:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا في رَجَبٍ وَ شَعْبَانَ وَ بَلِّغْنا رَمَضَانَ
"Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikan kami kepada Ramadhan."
Imam Al-Suyuti berkata bahwa Nabi pernah bersabda: "Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku". Rajab disebut sebagai kunci dari bulan-bulan terbaik yang datang mengikuti sesudahnya.
Abu Bakar Al-Warraq menggambarkan Rajab dengan Kalam berikut: "Di bulan Rajab kamu menanam bibitnya, di bulan Sya'ban kamu merawat dan menyiraminya dan di bulan Ramadhan waktunya panen."
Beliau juga berkata: "Rajab seperti angin, Sya'ban adalah awan mendung, dan Ramadhan adalah hujannya."
Keistimewaan Rajab
Disebutkan, pada Bulan Rajab kedua orang tua Baginda Rasulullah melangsungkan pernikahan dan di bulan yang sama ibunda Sayyidah Aminah mengandung janin manusia terbaik yang pernah diciptakan Allah yaitu Baginda Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, pada bulan Rajab terdapat peristiwa agung turunnya perintah sholat 5 waktu ketika Nabi melakukan perjalanan Isra' Mi'raj pada malam 27 Rajab. Itulah malam dimana Rasulullah menerima kemuliaan teragung yang pernah diberikan oleh ciptaan-Nya.
Memperbanyak Istighfar
Cara terbaik menyiapkan diri untuk menerima ganjaran kemuliaan dari Allah adalah mensucikan diri melalui taubat. Diriwayatkan: "Perbanyaklah pengampunan (taubat) kepada Allah di bulan Rajab karena dalam setiap jam (dalam bulan Rajab) Allah membebaskan orang-orang dari neraka." (Imam Ad-Dailami)
Itulah sebabnya para Ulama mengatakan bahwa Rajab adalah bulan istighfar, Sya'ban adalah bulan bersholawat kepada Nabi dan Ramadhan adalah bulan menghidupkan Al-Qur'an.
Semua ulama tidak ada yang mengingkari keutamaan Rajab sebagai bulan-bulan haram (Asyhurul Hurum) yang harus diagungkan. Al-Qodhi Abu Ya'la rahimahullah berkata: "Dinamakan bulan haram karena dua makna yaitu: Pada bulan itu diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini demikian. Pada bulan itu larangan melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan lainnya karena mulianya bulan itu. Demikian pula saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan." (Lihat Zaadul Masiir, Tafsir Surat At-Taubah Ayat 36)
Ulama Yaman Al-Habib Umar Bin Hafizh berkata Rajab adalah bulan penuh keberkahan. Fakta bahwa Rajab adalah bulan Allah berarti layak dihormati. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga sangat menghormati bulan ini. Ketika Rajab datang, beliau berdoa:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا في رَجَبٍ وَ شَعْبَانَ وَ بَلِّغْنا رَمَضَانَ
"Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikan kami kepada Ramadhan."
Imam Al-Suyuti berkata bahwa Nabi pernah bersabda: "Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku". Rajab disebut sebagai kunci dari bulan-bulan terbaik yang datang mengikuti sesudahnya.
Abu Bakar Al-Warraq menggambarkan Rajab dengan Kalam berikut: "Di bulan Rajab kamu menanam bibitnya, di bulan Sya'ban kamu merawat dan menyiraminya dan di bulan Ramadhan waktunya panen."
Beliau juga berkata: "Rajab seperti angin, Sya'ban adalah awan mendung, dan Ramadhan adalah hujannya."
Keistimewaan Rajab
Disebutkan, pada Bulan Rajab kedua orang tua Baginda Rasulullah melangsungkan pernikahan dan di bulan yang sama ibunda Sayyidah Aminah mengandung janin manusia terbaik yang pernah diciptakan Allah yaitu Baginda Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, pada bulan Rajab terdapat peristiwa agung turunnya perintah sholat 5 waktu ketika Nabi melakukan perjalanan Isra' Mi'raj pada malam 27 Rajab. Itulah malam dimana Rasulullah menerima kemuliaan teragung yang pernah diberikan oleh ciptaan-Nya.
Memperbanyak Istighfar
Cara terbaik menyiapkan diri untuk menerima ganjaran kemuliaan dari Allah adalah mensucikan diri melalui taubat. Diriwayatkan: "Perbanyaklah pengampunan (taubat) kepada Allah di bulan Rajab karena dalam setiap jam (dalam bulan Rajab) Allah membebaskan orang-orang dari neraka." (Imam Ad-Dailami)
Itulah sebabnya para Ulama mengatakan bahwa Rajab adalah bulan istighfar, Sya'ban adalah bulan bersholawat kepada Nabi dan Ramadhan adalah bulan menghidupkan Al-Qur'an.
(rhs)