Abu Bakar, Ahli Tafsir Mimpi yang Banyak Mengajak Bangsawan Quraisy Masuk Islam
loading...
A
A
A
Dia kemudian pergi dan menemui Rasulullah. Setelah itu, dia seterusnya menjadi sahabat Rasulullah.
Riwayat lainnya disampaikan oleh Umar bin Syurahbil, sebagaimana dikutip oleh Said bin Mansur dalam Sunan Said bin Mansur:
Rasulullah SAW berkata, “Aku melihat diriku menggembalakan domba hitam, lalu menggembalakan domba putih di belakang mereka, sampai yang hitam tidak terlihat di antara mereka.”
Abu Bakar berkata, “Rasulullah, mengenai domba hitam, mereka adalah orang-orang Arab yang akan menjadi Muslim dalam jumlah yang besar. Domba putih adalah orang-orang non-Arab yang akan menjadi Muslim sampai orang-orang Arab tidak dapat terlihat di antara mereka karena jumlah mereka yang sangat besar.”
Rasulullah SAW berkata, “Dengan jalan (cerita) yang persis sama, malaikat telah menafsirkannya sebelum fajar.”
Dakwah Abu Bakar
Begitu masuk Islam, Abu Bakar sangat gigih dalam berdakwah. Pada awalnya, dia mengajak lima orang bangsawan Quraisy lainnya untuk masuk Islam. Mereka adalah Utsman bin Affan , Zubair bin Awwam , Abdurrahman bin Auf , Saad bin Abi Waqqas , dan Talhah bin Ubaidillah.
Kelima orang ini berhasil diyakinkan oleh Abu Bakar untuk menerima ajaran Islam, dan mereka datang ke Rasulullah untuk melakukan pembaiatan kepadanya. Kelima tokoh ini masuk Islam sekaligus pada saat itu juga.
Khalid Muhammad Khalid dalam bukunya berjudul "Mengenal Pola Kepemimpinan Umat dari Karakteristik Perihidup Khalifah Rasulullah" menyatakan masuk Islamnya tokoh-tokoh bangsawan ini mendatangkan pengaruh terhadap orang-orang lainnya yang belum masuk Islam. Beberapa yang lainnya datang secara bertahap ke Rasulullah.
Orang-orang yang belum masuk Islam ini berkata, “Muhammad dan Abu Bakar? Demi Allah, tak mungkin kedua orang itu akan berkumpul di atas jalan yang sesat.”
Ibnu Katsir dalam bukunya berjudul "Al-Bidayah wan Nihayah" menambahkan pada kesempatan yang berikutnya, Abu Bakar berhasil mengajak Utsman bin Mazh’un, Abu Ubaidah bin al-Jarrah , Abu Salama (Abdullah bin Abdul-Asad), dan Arqam bin Abil Arqam, mereka semua juga masuk Islam.
Ibnu Asakir meriwayatkan, bahwa Aisyah berkata:
Ketika para sahabat Nabi SAW berkumpul, dan mereka adalah tiga puluh delapan orang, Abu Bakar mendesak Rasulullah SAW untuk (berdakwah secara) terbuka dan (kepada) khalayak.
Beliau berkata, “Abu Bakar, kita (hanya) sedikit.”
Abu Bakar tidak berhenti mendesak Rasulullah sampai Rasulullah menjadikannya (dakwah) terbuka.
Para Muslim pergi ke setiap sudut masjid (Makkah), setiap orang (berdakwah) di antara saudara-saudara mereka sendiri, dan Abu Bakar berdiri di antara orang-orang, berbicara (berdakwah) kepada mereka, sehingga dia adalah pendakwah pertama yang mengajak orang-orang kepada Allah dan Rasul-Nya.
Jalal ad-Din as-Suyuti dalam Tarikh al-Khulafa menyebutkan, para penyembah berhala menyerang Abu Bakar dan kaum Muslim, dan mereka memukuli mereka, di setiap sudut masjid, dengan sangat kejam.
Mengenai peran Abu Bakar dari sejak masuk Islam hingga wafatnya Nabi, as-Suyuti menuturkan:
Para ulama mengatakan bahwa Abu Bakar menemani Nabi SAW dari sejak dia masuk Islam sampai kematiannya, tidak meninggalkannya baik dalam perjalanan atau pada waktu menetap, kecuali untuk apa yang beliau SAW memberinya izin untuk pergi, seperti pada saat ibadah haji dan berperang.
Dia hadir di dalam semua pertempuran bersamanya, hijrah dengannya, meninggalkan keluarga dan anak-anaknya, mengabdi kepada Allah dan Rasul-Nya. Dia adalah teman dekatnya di gua (Tsur).
Riwayat lainnya disampaikan oleh Umar bin Syurahbil, sebagaimana dikutip oleh Said bin Mansur dalam Sunan Said bin Mansur:
Rasulullah SAW berkata, “Aku melihat diriku menggembalakan domba hitam, lalu menggembalakan domba putih di belakang mereka, sampai yang hitam tidak terlihat di antara mereka.”
Abu Bakar berkata, “Rasulullah, mengenai domba hitam, mereka adalah orang-orang Arab yang akan menjadi Muslim dalam jumlah yang besar. Domba putih adalah orang-orang non-Arab yang akan menjadi Muslim sampai orang-orang Arab tidak dapat terlihat di antara mereka karena jumlah mereka yang sangat besar.”
Rasulullah SAW berkata, “Dengan jalan (cerita) yang persis sama, malaikat telah menafsirkannya sebelum fajar.”
Dakwah Abu Bakar
Begitu masuk Islam, Abu Bakar sangat gigih dalam berdakwah. Pada awalnya, dia mengajak lima orang bangsawan Quraisy lainnya untuk masuk Islam. Mereka adalah Utsman bin Affan , Zubair bin Awwam , Abdurrahman bin Auf , Saad bin Abi Waqqas , dan Talhah bin Ubaidillah.
Kelima orang ini berhasil diyakinkan oleh Abu Bakar untuk menerima ajaran Islam, dan mereka datang ke Rasulullah untuk melakukan pembaiatan kepadanya. Kelima tokoh ini masuk Islam sekaligus pada saat itu juga.
Khalid Muhammad Khalid dalam bukunya berjudul "Mengenal Pola Kepemimpinan Umat dari Karakteristik Perihidup Khalifah Rasulullah" menyatakan masuk Islamnya tokoh-tokoh bangsawan ini mendatangkan pengaruh terhadap orang-orang lainnya yang belum masuk Islam. Beberapa yang lainnya datang secara bertahap ke Rasulullah.
Orang-orang yang belum masuk Islam ini berkata, “Muhammad dan Abu Bakar? Demi Allah, tak mungkin kedua orang itu akan berkumpul di atas jalan yang sesat.”
Ibnu Katsir dalam bukunya berjudul "Al-Bidayah wan Nihayah" menambahkan pada kesempatan yang berikutnya, Abu Bakar berhasil mengajak Utsman bin Mazh’un, Abu Ubaidah bin al-Jarrah , Abu Salama (Abdullah bin Abdul-Asad), dan Arqam bin Abil Arqam, mereka semua juga masuk Islam.
Ibnu Asakir meriwayatkan, bahwa Aisyah berkata:
Ketika para sahabat Nabi SAW berkumpul, dan mereka adalah tiga puluh delapan orang, Abu Bakar mendesak Rasulullah SAW untuk (berdakwah secara) terbuka dan (kepada) khalayak.
Beliau berkata, “Abu Bakar, kita (hanya) sedikit.”
Abu Bakar tidak berhenti mendesak Rasulullah sampai Rasulullah menjadikannya (dakwah) terbuka.
Para Muslim pergi ke setiap sudut masjid (Makkah), setiap orang (berdakwah) di antara saudara-saudara mereka sendiri, dan Abu Bakar berdiri di antara orang-orang, berbicara (berdakwah) kepada mereka, sehingga dia adalah pendakwah pertama yang mengajak orang-orang kepada Allah dan Rasul-Nya.
Jalal ad-Din as-Suyuti dalam Tarikh al-Khulafa menyebutkan, para penyembah berhala menyerang Abu Bakar dan kaum Muslim, dan mereka memukuli mereka, di setiap sudut masjid, dengan sangat kejam.
Mengenai peran Abu Bakar dari sejak masuk Islam hingga wafatnya Nabi, as-Suyuti menuturkan:
Para ulama mengatakan bahwa Abu Bakar menemani Nabi SAW dari sejak dia masuk Islam sampai kematiannya, tidak meninggalkannya baik dalam perjalanan atau pada waktu menetap, kecuali untuk apa yang beliau SAW memberinya izin untuk pergi, seperti pada saat ibadah haji dan berperang.
Dia hadir di dalam semua pertempuran bersamanya, hijrah dengannya, meninggalkan keluarga dan anak-anaknya, mengabdi kepada Allah dan Rasul-Nya. Dia adalah teman dekatnya di gua (Tsur).