Abu Bakar, Ahli Tafsir Mimpi yang Banyak Mengajak Bangsawan Quraisy Masuk Islam

Minggu, 13 Februari 2022 - 17:04 WIB
loading...
A A A
Dia adalah yang dimuliakan Dia, berfirman, “Dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya, ‘Janganlah engkau berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita.’.” (QS At-Taubah [9]: 40)

Menurut, Jalal ad-Din as-Suyuti, dia berjanji untuk membantu Rasulullah SAW lebih dari sekali. Dia memberikan jasa yang besar dalam pertempuran, dan tegas pada Perang Uhud dan Perang Hunain ketika semua orang telah melarikan diri



Muhammad Husain Haekal dalam bukunya berjudul "Abu Bakar As-Siddiq: Sebuah Biografi" mengatakan tetapi apa yang menghilangkan kekaguman kita tidak mengubah penghargaan kita atas keberaniannya tampil ke depan umum dalam situasi ketika orang masih serba menunggu, ragu, dan sangat berhati-hati.

Keberanian Abu Bakar ini patut sekali kita hargai, mengingat dia pedagang, yang demi perdagangannya diperlukan perhitungan guna menjaga hubungan baik dengan orang lain serta menghindari konfrontasi dengan mereka, yang akibatnya berarti menentang pandangan dan kepercayaan mereka. Ini dikhawatirkan kelak akan berpengaruh buruk terhadap hubungan dengan para relasi itu.

Berapa banyak orang yang memang tidak percaya pada pandangan itu dan dianggapnya suatu kepalsuan, suatu cakap kosong yang tak mengandung arti apa-apa, lalu dengan sembunyi-sembunyi atau berpura-pura berlaku sebaliknya hanya untuk mencari selamat, mencari keuntungan di balik semua itu, menjaga hubungan dagangnya dengan mereka.

Sikap munafik begini kita jumpai bukan di kalangan awamnya, tapi di kalangan tertentu dan kalangan terpelajarnya juga. Bahkan akan kita jumpai di kalangan mereka yang menamakan diri pemimpin dan katanya hendak membela kebenaran. Kedudukan Abu Bakar yang sejak semula sudah dikatakan oleh Rasulullah itu, patut sekali dia mendapat penghargaan, patut dikagumi.

Usaha Abu Bakar melakukan dakwah Islam itulah yang patut dikagumi. Barangkali ada juga orang yang berpandangan semacam dia, merasa sudah cukup puas dengan mempercayainya secara diam-diam dan tak perlu berterang-terang di depan umum agar perdagangannya selamat, berjalan lancar. Dan barangkali Muhammad pun merasa cukup puas dengan sikap demikian itu dan sudah boleh dipuji.

Tetapi Abu Bakar dengan menyatakan terang-terangan keislamannya itu, lalu mengajak orang kepada ajaran Allah dan Rasulullah dan meneruskan dakwahnya untuk meyakinkan kaum Muslimin yang mula-mula untuk mempercayai Muhammad dan mengikuti ajaran agamanya, inilah yang belum pernah dilakukan orang; kecuali mereka yang sudah begitu tinggi jiwanya, yang sudah sampai pada tingkat membela kebenaran demi kebenaran.

Orang demikian ini sudah berada di atas kepentingan hidup pribadinya sehari hari. Kita lihat, dalam membela agama, dalam berdakwah untuk agama, segala kebesaran dan kemewahan hidup duniawinya dianggapnya kecil belaka.

Demikianlah keadaan Abu Bakar dalam persahabatannya dengan Muhammad, sejak dia memeluk Islam, hingga Rasulullah berpulang ke sisi Allah dan Abu Bakar pun kemudian kembali ke sisi-Nya.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1700 seconds (0.1#10.140)