Begini Dzikir, Sholat, dan Haji Para Malaikat

Selasa, 22 Februari 2022 - 19:31 WIB
loading...
A A A


Kedudukan Malaikat
Syaikh Umar Sulaiman mengatakan kalimat terbaik untuk menggambarkan para malaikat adalah bahwa mereka itu para hamba Allah, tetapi mereka adalah hamba-hamba yang dimuliakan.

Allah SWT berfirman:

“Dan mereka berkata: “Tuhan yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak," Mahasuci Allah. Sebenarnya, (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan. Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tiada memberi syafaat, melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.

Dan barangsiapa di antara mereka, mengatakan: 'Sesungguhnya, aku adalah Tuhan selain daripada Allah," maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahanam. Demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim.” ( QS Al-Anbiya' : 26-29)

Malaikat adalah para hamba Allah yang memiliki segala sifat kehambaan, yang selalu mengabdi dan melaksanakan semua ajaran Allah. Allah mengetahui mereka dan mereka tidak bisa melampaui perintah juga tidak bisa menyimpang dari ajaran yang disampaikan kepada mereka.

Para malaikat adalah hamba yang selalu takut dan malu. Jika diandaikan ada sebagian dari mereka yang melanggar, Allah tentu akan mengazabnya sebagai balasan atas pembangkangan tersebut.

Salah satu bentuk kesempurnaan kehambaan malaikat adalah bahwa mereka tidak pernah mengusulkan sesuatu kepada Allah dan tidak pernah menentang satu pun perintah-Nya. Mereka adalah para hamba yang selalu melaksanakan perintah Allah dengan taat.

Allah SWT berfirman, “Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.” (QS Al-Anbiya': 27)

Para malaikat tidak pernah melakukan, kecuali apa yang diperintahkan kepada mereka. Jadi, yang menggerakkan dan menghentikan mereka adalah perintah.

Dalam Shahih Bukhari, dari Ibnu Abbas, diceritakan bahwa Rasulullah SAW bertanya kepada Jibril, “Mengapa engkau tak mengunjungi kami lebih banyak lagi?” Maka turunlah firman Allah:

“Dan tidaklah Kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu. Kepunyaan-Nya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita, dan apa-apa yang ada di antara keduanya, dan tidaklah Tuhanmu lupa.” ( QS Maryam : 64)

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2010 seconds (0.1#10.140)