Begini Dzikir, Sholat, dan Haji Para Malaikat

Selasa, 22 Februari 2022 - 19:31 WIB
loading...
A A A
Haji Malaikat
Para malaikat memiliki Kakbah di langit ketujuh yang menjadi tempat mereka menunaikan haji. Kakbah inilah yang disebut oleh Allah dengan al-Bait al-Ma'mur (Baitul Makmur) dan Dia gunakan untuk bersumpah dalam surat ath-Thur: “Dan demi Baitul Ma'mur.” (QS Ath-Thar: 4)

Dalam menafsirkan ayat di atas, Ibnu Katsir mengatakan, “Disebutkan dalam Shahih Bukhari Muslim bahwa Rasulullah SAW —dalam kisah Isra' Mi'raj sesudah melewati langit ketujuh — menceritakan: “Selanjutnya, aku dinaikkan ke Baitul Makmur. Ternyata, tempat ini dimasuki oleh 70.000 malaikat setiap hari... dan mereka tidak pernah kembali".

Mereka beribadah di Baitul Makmur dan melaksanakan thawaf di sana sebagaimana penduduk bumi melakukan thawaf mengelilingi Kakbah.

Baitul Makmur adalah Kakbah bagi penduduk langit ketujuh. Karena itu, di sana Rasulullah bertemu dengan Ibrahim as yang menyandarkan punggungnya pada Baitul Makmur karena beliau adalah nabi yang membangun Kakbah di bumi.

Ibnu Katsir menuturkan bahwa letak Baitul Makmur itu lurus di atas Kakbah. Andai jatuh, jatuhnya menimpa Kakbah. Dituturkan pula bahwa di setiap langit terdapat rumah yang digunakan sebagai tempat ibadah bagi penduduk langit tersebut. Mereka sholat dengan menghadap ke rumah tersebut. Inilah yang di langit dunia disebut dengan Baitul 'Izzah.

Riwayat yang dituturkan oleh Ibnu Katsir bahwa Baitul Makmur itu lurus dengan Kakbah ini diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib.

Ibnu Jarir meriwayatkan melalui Khalid bin Ararah bahwa ada seseorang bertanya kepada Ali ra: “Apakah Baitul Makmur itu?”

Ali menjawab, “Sebuah rumah di langit yang disebut dengan adh-Dhurah, letaknya lurus di atas Kakbah. Kesuciaannya di langit adalah seperti kesucian Baitullah di bumi. Setiap hari ada 70.000 malaikat yang menunaikan sholat di sana dan tidak pernah kembali selama-lamanya.”

Dalam kitab Al-Ahddits ash-Shahihah (1/236), mengomentari riwayat di atas, Syaikh Nashiruddin al-Albani mengatakan, “Rijal hadis ini fsigah selain Khalid bin Ararah yang tidak diketahui.”

Selanjutnya, al-Albani menuturkan hadis lain, yang mendukung, yang bernilai mursal dan sahih dari Rasulullah SAW melalui Qatadah, ia berkata, “Kami mendengar bahwa pada suatu hari, Nabi SAW bertanya kepada para sahabat: Apakah kamu tahu apakah Baitul Makmur itu?'

Mereka menjawab: 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.'

Beliau bersabda: “Baitul Makmur adalah sebuah masjid di langit. Di bawahnya adalah Kakbah. Andai Baitul Makmur itu runtuh, ia menimpa Kakbah.”

Al-Albani mengatakan, “Kesimpulannya adalah bahwa tambahan kata Jurus dengan Ka'bah' adalah kalimat yang disepakati dalam semua riwayat.”



Hamba Allah
Malaikat diciptakan dengan tabiat taat kepada Allah. Mereka tidak memiliki kemampuan untuk berbuat maksiat. Seperti firman-Nya: “Dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." ( QS At-Tahrim : 6)

"Jadi, perbuatan meninggalkan maksiat dan melaksanakan taat adalah watak asli mereka. Para malaikat tidak perlu melakukan mujahadah karena mereka tidak memiliki syahwat," ujar Syaikh Umar Sulaiman.

Inilah barangkali yang menyebabkan sekelompok ulama mengatakan bahwa para malaikat itu bukan mukalaf dan tidak termasuk dalam janji dan ancaman Allah taala.

Menurut Syaikh Umar Sulaiman, bisa juga kita katakan bahwa para malaikat itu bukan tergolong mukalaf dengan taklif seperti yang dibebankan kepada manusia. Adapun pendapat yang mengatakan bahwa mereka bukan mukalaf secara mutlak maka ini adalah pendapat yang tidak bisa diterima karena para malaikat itu diperintah untuk beribadah.

Allah SWT berfirman, “Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).” ( QS An-Nahl : 50)

Allah juga berfirman, “Dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.” (QS Al-Anbiya': 28)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2282 seconds (0.1#10.140)