4 Sahabat Nabi yang Berdakwah dan Wafat di Luar Arab Saudi

Selasa, 15 Maret 2022 - 16:41 WIB
loading...
A A A
Abu Ayyub seorang prajurit yang patuh dan setia. Ketika itu dia telah berusia lebih 80 tahun. Suatu usia yang boleh dikatakan sangat tua. Tetapi usia tidak menghalanginya untuk bergabung dengan tentara muslimin di bawah bendera Yazid bin Mu’awiyah.

Dia tidak menolak mengarungi laut, membelah ombak untuk berperang fi sabilillah. Tetapi belum berapa lama dia berada di medan tempur menghadapi musuh, Abu Ayyub jatuh sakit. Beliau terpaksa istirahat di perkemahan, tidak dapat melanjutkan peperangan karena fisiknya sudah lemah.

Ketika Yazid mengunjungi Abu Ayyub yang sakit, panglima ini bertanya, “Adakah sesuatu yang Anda kehendaki, hai Abu Ayyub?”

“Tolong sampaikan salam saya kepada seluruh tentara muslimin. Katakan kepada mereka, Abu Ayyub berpesan supaya kalian semuanya terus maju sampai ke jantung daerah musuh. Bawalah saya beserta kalian. Kalau saya mati, kuburkan saya dekat pilar kota Konstantinopel!” ujarnya.



Tidak lama sesudah ia berkata demikian, Abu Ayyub menghembuskan nafasnya yang terakhir. Dia wafat menemui Tuhannya di tengah-tengah kancah pertempuran. Tentara muslimin memperkenankan keinginan sahabat Rasulullah yang mulia ini.

Mereka berperang dengan gigih, menghalau musuh dari satu medan ke medan tempur yang lain. Sehingga akhirnya mereka berhasil mencapai pilar-pilar kota Konstantinopel, sambil membawa jenazah Abu Ayyub.

Dekat sebuah pilar kota Konstantinopel mereka menggali kuburan, lalu mereka makamkan jenazah Abu Ayyub di sana, sesuai dengan pesan beliau.

Abu Ubaidah ibnu Al-Jarrah
Nama lengkapnya Amir bin Abdullah bin Jarrah Al-Fihry Al-Quraiys, namun lebih dikenal dengan Abu Ubaidah bin Jarrah. Ia adalah Muhajirin dari kaum Quraisy Mekkah yang termasuk paling awal memeluk Islam. Ia ikut berhijrah ke Habasyah (saat ini Ethiopia) dan kemudian, ke Madinah.



Abu Ubaidah mengikuti setiap pertempuran dalam membela Islam. Setelah wafatnya Nabi Muhammad, ia merupakan salah satu calon Khalifah bersama dengan Abu Bakar dan Umar bin Khattab.

Setelah terpilihnya Abu Bakar sebagai Khalifah, ia ditunjuk untuk menjadi panglima perang memimpin pasukan Muslim untuk berperang melawan Kekaisaran Romawi.

Abu Ubaidah bin al-Jarrah memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah apa yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya setiap umat memiliki amin (orang yang paling amanah/kepercayaan), dan amin umat ini adalah Abu Ubaidah."

Pada saat negeri Islam kian luas, Khalifah Umar mengutus beberapa sahabat Nabi guna memimpin sekaligus mengajarkan agama Islam kepada penduduk setempat yang belum lama memeluk Islam. Di antara mereka adalah Abu Ubaidah bin Al-Jarrah untuk memimpin wilayah Syam.

Akan tetapi pada 16 Hijriyah (sekitar 639 M) di negeri baru tersebut, muncul satu wabah penyakit. Dalam musibah ini sebanyak 25 ribu orang wafat termasuk sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW yang mulia. Salah satu yang syahid itu adalah panglima perang muslim, Abu Ubaidah ibnu Al-Jarrah.

Wabah tho’un yang menyebar di Amwas merupakan penyakit kulit mematikan. Sejenis penyakit kusta atau lepra. Ia berasal dari virus yang awalnya menyerang hewan ternak. Orang yang terjangkit akan muncul borok pada kulitnya.

Menjelang wafatnya, Abu Ubaidah berwasiat kepada seluruh prajuritnya, "Aku berwasiat kepada kalian. Jika wasiat ini kalian terima dan laksanakan, kalian tidak akan sesat dari jalan yang baik, dan senantiasa dalam keadaan bahagia. Tetaplah kalian menegakkan sholat, berpuasa Ramadhan, membayar zakat, dan menunaikan haji dan umrah. Hendaklah kalian saling menasihati sesama kalian, nasihati pemerintah kalian, dan jangan biarkan mereka tersesat. Dan janganlah kalian tergoda oleh dunia. Walaupun seseorang berusia panjang hingga seribu tahun, dia pasti akan menjumpai kematian seperti yang kalian saksikan ini."

Kemudian dia menoleh kepada Mu'adz bin Jabal, "Wahai Muadz, sekarang kau yang menjadi imam (panglima)!"

Tak lama kemudian, ruh Abu Ubaidah ibnu Al-Jarrah meninggalkan jasad untuk menjumpai Tuhannya.

Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3029 seconds (0.1#10.140)