Puasa Ayyamul Bidh Bertepatan Nisfu Syaban, Ini Bacaan Niatnya
loading...
A
A
A
Puasa Ayyamul Bidh bulanini bertepatan dengan Nisfu Syaban (13,14,15 Syaban). Merujuk kalender Islam, puasa Ayyamul Bidh telah dimulai sejak hari ini Rabu (16/3/2022).
Puasa Ayyamul Bidh bulan ini dapat digabung dengan puasa Nisfu Syaban yang jatuh Jumat 15 Syaban atau tanggal 18 Maret 2022. Para Ulama membolehkan menggabungkan dua puasa sunnah sekaligus. Pahala yang diperoleh dobel yaitu pahala puasa sunnah Ayyamul Bidh dan puasa sunnah Nisfu Syaban.
Dalam kaidah fiqih, menggabungkan niat dua ibadah itu disebut at-Tasyrik fin Niyah atau Tadakhul an-Niyah (menggabungkan niat). Apabila kita menggabungkan kedua niat ibadah itu maka pahalanya sesuai dengan apa yang kita niatkan.
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Keutamaan puasa Ayyamul Bidh diterangkan dalam hadis berikut. Rasulullah SAW bersabda:
وَإِنَّ بِحَسْبِكَ أَنْ تَصُومَ كُلَّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فإن لك بِكُلِّ حَسَنَةٍ عَشْرَ أَمْثَالِهَا فإن ذلك صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
"Sungguh cukup bagimu berpuasa selama tiga hari di setiap bulan, sebab kamu akan menerima 10 kali lipat pada setiap kebaikan yang kamu lakukan. Karena itu, maka puasa Ayyamul Bidh sama dengan berpuasa setahun penuh." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Adapun keutamaan puasa sunnah Nisfu Syaban diterangkan dalam hadis berikut.
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ: إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَ صُوْمُوْا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى يَنْزِلُ فِيْهَا لِغُرُوْبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُوْلُ: أَلاَ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِيْ فَأَغْفِرَ لَهُ ! أَلاَ مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ ! أَلاَ مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ ! أَلاَ كَذَا… أَلاَ كَذَا… حَتَّى يَطْلُعَ الفَجْرُ
"Dari Sayyidina Ali bin Abu Thalib bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Apabila tiba malam Nisfu Syaban, sholatlah pada malam harinya dan puasalah di siang harinya karena Allah menyeru hamba-Nya di saat tenggelamnya matahari, lalu berfirman: 'Adakah yang meminta ampun kepada-Ku? niscaya Aku akan mengampuninya, Adakah yang meminta rezeki kepada-Ku? niscaya akan memberinya rezeki. Adakah yang sakit? niscaya Aku akan menyembuhkannya, Adakah yang demikian (maksudnya Allah akan mengabul hajat hambanya yang memohon pada waktu itu)…. Adakah yang demikian…. sampai terbit fajar." (HR Ibnu Majah dan Imam Al-Baihaqi)
Niat Puasa Ayyamul Biidh:
Nawaitu Shouma Ghadin Ayyamul Biidh Sunnatan Lillahi Ta'ala.
Artinya: "Aku niat berpuasa besok hari pada Ayyamul Bidh sunnah karena Allah Ta'ala".
Niat Puasa Syaban:
Nawaitu Shauma Ghadin 'An Adai Sunnati Sya'bana Lillaahi Ta'ala.
Artinya: "Aku niat puasa sunnah Sya'ban besok hari karena Allah Ta'ala."
Puasa Ayyamul Bidh bulan ini dapat digabung dengan puasa Nisfu Syaban yang jatuh Jumat 15 Syaban atau tanggal 18 Maret 2022. Para Ulama membolehkan menggabungkan dua puasa sunnah sekaligus. Pahala yang diperoleh dobel yaitu pahala puasa sunnah Ayyamul Bidh dan puasa sunnah Nisfu Syaban.
Dalam kaidah fiqih, menggabungkan niat dua ibadah itu disebut at-Tasyrik fin Niyah atau Tadakhul an-Niyah (menggabungkan niat). Apabila kita menggabungkan kedua niat ibadah itu maka pahalanya sesuai dengan apa yang kita niatkan.
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Keutamaan puasa Ayyamul Bidh diterangkan dalam hadis berikut. Rasulullah SAW bersabda:
وَإِنَّ بِحَسْبِكَ أَنْ تَصُومَ كُلَّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فإن لك بِكُلِّ حَسَنَةٍ عَشْرَ أَمْثَالِهَا فإن ذلك صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
"Sungguh cukup bagimu berpuasa selama tiga hari di setiap bulan, sebab kamu akan menerima 10 kali lipat pada setiap kebaikan yang kamu lakukan. Karena itu, maka puasa Ayyamul Bidh sama dengan berpuasa setahun penuh." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Adapun keutamaan puasa sunnah Nisfu Syaban diterangkan dalam hadis berikut.
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ: إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَ صُوْمُوْا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى يَنْزِلُ فِيْهَا لِغُرُوْبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُوْلُ: أَلاَ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِيْ فَأَغْفِرَ لَهُ ! أَلاَ مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ ! أَلاَ مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ ! أَلاَ كَذَا… أَلاَ كَذَا… حَتَّى يَطْلُعَ الفَجْرُ
"Dari Sayyidina Ali bin Abu Thalib bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Apabila tiba malam Nisfu Syaban, sholatlah pada malam harinya dan puasalah di siang harinya karena Allah menyeru hamba-Nya di saat tenggelamnya matahari, lalu berfirman: 'Adakah yang meminta ampun kepada-Ku? niscaya Aku akan mengampuninya, Adakah yang meminta rezeki kepada-Ku? niscaya akan memberinya rezeki. Adakah yang sakit? niscaya Aku akan menyembuhkannya, Adakah yang demikian (maksudnya Allah akan mengabul hajat hambanya yang memohon pada waktu itu)…. Adakah yang demikian…. sampai terbit fajar." (HR Ibnu Majah dan Imam Al-Baihaqi)
Niat Puasa Ayyamul Biidh:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Ghadin Ayyamul Biidh Sunnatan Lillahi Ta'ala.
Artinya: "Aku niat berpuasa besok hari pada Ayyamul Bidh sunnah karena Allah Ta'ala".
Niat Puasa Syaban:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu Shauma Ghadin 'An Adai Sunnati Sya'bana Lillaahi Ta'ala.
Artinya: "Aku niat puasa sunnah Sya'ban besok hari karena Allah Ta'ala."
(rhs)