4 Perkara yang Membuat Sengsara, Nomor Terakhir Terjadi karena Barang Haram

Kamis, 07 April 2022 - 10:54 WIB
loading...
A A A
Di dalam kata khusyuk, terkandung banyak makna, di antaranya: adh-dharra’ah (mengiba), al-inkhifaadh (merendah), adz-dzull (tunduk), dan as-sukuun (tenang).

Dari empat hal ini, dapat disimpulkan bahwa khusyuk adalah kondisi hati yang tertuju kepada Allah, merasakan kehadiran-Nya, sehingga membuat seorang hamba ingin mengadu dengan penuh rasa tunduk, merendah, dan memelas kasih-Nya. Dengan begitu ia akan merasa tenang karena berhadapan dengan Zat Maha Kuasa yang akan selalu memberi perlindungan dan rasa aman.

Kedudukan khusyuk dalam ibadah seperti kedudukan ruh dalam tubuh. Maka ibadah yang dilakukan tanpa rasa khusyuk, ibarat jasad tak bernyawa.

Tetapi makna khusyuk bisa diperluas. Bukan hanya dalam ibadah yang sifatnya ritual. Orang yang memiliki sifat khusyuk, akan tenang dalam menghadapi kehidupan, tidak khawatir atau merasa cemas. Mustahil, hidup susah dan sengsara. Orang yang khusyuk terhindar dari maksiat, karena khusyuk meredam gejolak hawa nafsu. Maka kita berlindung kepada Allah dari hati yang tidak khusyuk: selalu cemas, khawatir, dan bergejolak.

Menurut Ibnu al-Qayyim, khusyuknya orang beriman ada di hati: berkonsentrasi memikirkan keagungan Allah. Sedangkan khusyuknya orang munafik hanya badannya yang tunduk, tapi hatinya tidak.



3. Hawa nafsu yang tidak pernah merasa puas

Pada dasarnya manusia memang mempunyai watak serakah, selalu merasa kurang dan tidak merasa puas dengan harta yang mereka punya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَوْ أَنَّ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إِلاَّ التُّرَابُ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ


“Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekali tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas) selain tanah (yaitu setelah mati) dan Allah menerima tobat orang-orang yang bertobat.” (HR. Bukhari no. 6439 dan Muslim no. 1048)

Jika tiga poin di atas terkumpul pada diri seseorang, maka dia akan menghalalkan segala cara demi mewujudkan ambisinya. Wal ‘iyaadzu billah.

4. Doa yang tidak didengar

Perkara yang membawa sengsara terakhir adalah doa yang tidak didengar. Contoh doa yang tidak diijabahi Allah, tercantum dalam kumpulan hadits al-Arbain Imam an-Nawawi nomor 10.

Disebutkan dalam hadis al-Arbain bahwa seorang hamba berdoa kepada-Nya, dan ia berada dalam kondisi safar (salah satu waktu mustajab doa). Tetapi Allah tidak mau ‘mendengar’ keluh kesahnya, lantaran makanan, minuman, serta pakaian yang dikenakan, berasal dari yang haram.

Semoga kita terhindar dari empat perkara yang membawa sengsara tersebut.



Wallahu A'lam
(wid)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1371 seconds (0.1#10.140)