Kisah Fakhitah, Dua Kali Menolak Lamaran Nabi Muhammad SAW

Kamis, 14 April 2022 - 17:20 WIB
loading...
A A A
Dia adalah Siti Khadijah, seorang wanita cantik yang terhormat, sekaligus kaya raya. Siti Khadijah adalah jodoh yang ditakdirkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, setelah ditakdirkan tidak berjodoh dengan Ummu Hani’.

Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Al-Ishobah, setelah Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasulullah SAW, dan terjadi peristiwa Fathu Makkah, banyak orang yang berbondong-bondong masuk Islam. Suami Ummu Hani’ tidak mau ikut masuk Islam, tidak mau bersyahadat, bahkan Hubayroh melarikan diri keluar dari Makkah.

Hubairah bin Amr al-Makhzumi kabur ke Yaman tanpa memeluk Islam. Hingga meninggal, dia tidak pernah mengucapkan dua kalimat syahadat. Dia juga melupakan begitu saja anak dan istrinya di Najran.



Penolakan Kedua
Sepeninggal sang suami, Ummu Hani merawat dan mendidik anak-anaknya seorang diri. Nah, karena itu Rasulullah berniat meminangnya sebagai istri agar anak-anaknya memiliki seorang ayah.

Pinangan Rasulullah SAW pun dimaksudkan untuk menghibur Ummu Hani. Karena, dari sisi usia Ummu Hani juga sudah mulai menua.

Namun, Ummu Hani menolak secara halus dengan menjawab, "Wahai Rasulullah, aku ini perempuan yang sudah tua dan memiliki banyak anak. Aku takut mereka menyakitimu."

Ummu Hani menolak cinta Rasulullah untuk yang kedua kalinya karena ia lebih memilih anak-anaknya dari pada menelantarkan calon suaminya.

Rasulullah pun mengerti dan mengurungkan niatnya. Namun, Beliau SAW menyanjung Ummu Hani dengan sebutan, "Sebaik-baik perempuan yang menanggung unta adalah yang paling sayang kepada anak-anaknya yang masih kecil dan yang paling bisa menjaga harta suaminya."

Makna dari "yang paling sayang terhadap anak-anaknya" adalah seorang ibu yang menyayangi anak-anak dan merawat mereka, mendidik, dan tidak lagi menikah sepeninggal suaminya.

Sementara, makna "Dan yang paling bisa menjaga harta suaminya" adalah seorang istri yang mampu menjaga, mengatur, dan menjaga amanat suami.



Hubungan Baik
Rasul sering mengunjungi Ummu Hani di rumahnya dan beristirahat di sana. Rasulullah juga sering menerima pendapat dan pertimbangan dari Ummu Hani, bahkan tak pernah satu kali pun menentang pendapatnya.

Saat peristiwa penaklukan Makkah, Ummu Hani didatangi dua orang yang meminta perlindungannya. Namun adiknya, Ali bin Abi Thalib, melihat dua orang itu dan bersumpah akan membunuhnya. Ummu Hani pun mengunci rumahnya dan beranjak menemui Rasulullah SAW.

Saat itu, Rasulullah sedang mandi dan putri Beliau SAW, Fatimah, menutupinya dengan kain. Ummu Hani menunggu Rasulullah hingga selesai mandi. Kemudian Ummu Hani berkata, "Wahai Rasulullah, Ali memusuhi seseorang yang telah kujamin keamanannya.” Maka Rasulullah bersabda, "Kami juga turut menjamin orang yang kau jamin, wahai Ummu Hani,” ujarnya.

Kisah lainnya menyebutkan saat saat Ummu Hani datang, Rasulullah baru saja hendak menunaikan salat dhuha. Ummu Hani pun menunggu sembari memperhatikan cara salat Rasulullah. Dari momen tersebut, Ummu Hani meriwayatkan sebuah hadis tentang cara salat Rasulullah di waktu dhuha. Hadis tersebut pun menjadi rujukan utama tentang fikih salat dhuha yang sangat berguna untuk panduan ibadah muslimin hingga akhir zaman.

Setelah Rasulullah selesai salat dhuha, Ummu Hani pun mengadukan masalahnya. “Wahai Rasulullah, saudaraku (Ali) ingin membunuh seseorang yang aku lindungi, Fulan bin Hubayra’.

Rasulullah pun bersabda, “Sungguh kami melindungi orang yang engkau lindungi, wahai Ummu Hani.”

“Jika demikian, telah jelas masalahnya,” Ummu Hani pun merasa lega dan pulang ke rumahnya. Seorang kerabatnya yang kafir itu pun dapat hidup aman di negeri muslim di bawah perlindungannya dan atas jaminan Rasulullah sang pemimpin umat.

Pada hari penaklukan Makkah, Rasulullah menyempatkan diri untuk menemui Ummu Hani menanyakan persediaan makanan di rumahnya. Ummu Hanni menjawab, “Aku tidak memiliki apa-apa kecuali cuka, wahai Rasulullah."
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2575 seconds (0.1#10.140)