Kiprah NUcare-Lazisnu Inggris Raya, dari Penanganan Pandemi hingga Wakaf Masjid
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Inggris Raya (United Kingdom) mendorong peningkatan pelayanan zakat, infak dan sedekah serta program filantropi. Keberadaan NUCare- Lazisnu Inggris Raya menjadi wadah pengabdian ini.
"NUCare-Lazisnu ini dibentuk sebagai sarana pengabdian untuk melayani warga di Inggris. Tidak hanya untuk warga Nahdliyyin, tapi juga untuk warga Indonesia di Inggris Raya. Jadi, ini dari NU untuk semua, pengabdian yang kami lakukan demi kemaslahatan," kata Ketua NUCare-Lazisnu PCINU UK Yudhi Ariadi dalam keterangan tertulis, Rabu (27/4/2022).
Ia menyampaikan bahwa NUCare-Lazisnu Inggris Raya dibentuk ketika masa pandemi pada pertengahan 2020. "Ketika itu, suasana berduka dan banyak yang mengalami kesulitan, misal diputus pekerjaan dan beasiswa tersendat, jadi banyak yang kemudian kehidupannya tersendat. Warga Nahdliyyin kemudian bergerak bersama mengumpulkan dana dan mendistribusikan untuk orang-orang yang membutuhkan, sebagian lagi beberapa keluarga di London yang kehilangan pekerjaan, sebagian lagi mahasiswa yang kesulitan karena beasiswa habis," katanya.
Baca juga: LAZISNU PBNU Berangkatkan 750 Peserta Mudik Gratis
Menurut Yudhi, NUCare-Lazisnu kemudian berkolaborasi dengan KBRI London untuk penanganan pandemi, dengan secara rutin memberikan paket bantuan, berupa makanan dan dana untuk kelompok warga yang benar-benar membutuhkan. "Alhamdulillah, semangat berbagi waktu pandemi sangat terasa, dan menjadi fondasi kami untuk bergerak dan berkhidmah," ujar Yudhi yang juga merupakan Lecturer Assistance di Coventry University, United Kingdom.
Fatnan Hery Iswanto, Direktur Keuangan NUCare-Lazisnu Inggris Raya, merasa bersyukur dengan dukungan warga dan partisipasi warga muslim di Inggris. "Saat ini, NUCare-Lazisnu dipercaya untuk menyalurkan zakat fitrah, zakat maal, zakat profesi, infaq, sedekah dan donasi lainnya dari warga muslim Inggris Raya. Tidak hanya orang Indonesia, tapi juga warga yang berpaspor negeri lain. Kami bekerja sama dengan beberapa pesantren, komunitas dan amil zakat di Indonesia dari Solo, Lampung, dan Makassar untuk penguatan program pemberdayaan," kata Fatnan.
Fatnan menambahkan, pihaknya saat ini juga mendorong program beasiswa untuk santri dan wakaf untuk masjid Indonesia di London. "Program beasiswa bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi, untuk beberapa mahasiswa. Sedangkan, wakaf Masjid Indonesia di London saat ini sedang running, kami menargetkan dana £50.000 dari komunitas Nahdliyyin Inggris Raya," katanya.
Ketua PCI Muslimat NU Inggris Raya, Yayah Indra, mengungkapkan bahwa program wakaf masjid ini menjadi komitmen ibu-ibu muslimat Inggris dan warga Nahdliyyin. "Terima kasih yang luar biasa untuk ibu-ibu Muslimat Inggris Raya yang berwakaf dan donasi rutin tiap bulan. Saat ini, wakaf sudah mendekati £50.000, mari kita terus upayakan agar melampaui target. Insya Allah berkah untuk semua," kata Yayah yang tinggal di London.
NUCare-Lazisnu Inggris Raya juga mendukung program-program rutin keagamaan, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, baik di sekitar Inggris maupun dukungan untuk pesantren dan komunitas di Indonesia.
"NUCare-Lazisnu ini dibentuk sebagai sarana pengabdian untuk melayani warga di Inggris. Tidak hanya untuk warga Nahdliyyin, tapi juga untuk warga Indonesia di Inggris Raya. Jadi, ini dari NU untuk semua, pengabdian yang kami lakukan demi kemaslahatan," kata Ketua NUCare-Lazisnu PCINU UK Yudhi Ariadi dalam keterangan tertulis, Rabu (27/4/2022).
Ia menyampaikan bahwa NUCare-Lazisnu Inggris Raya dibentuk ketika masa pandemi pada pertengahan 2020. "Ketika itu, suasana berduka dan banyak yang mengalami kesulitan, misal diputus pekerjaan dan beasiswa tersendat, jadi banyak yang kemudian kehidupannya tersendat. Warga Nahdliyyin kemudian bergerak bersama mengumpulkan dana dan mendistribusikan untuk orang-orang yang membutuhkan, sebagian lagi beberapa keluarga di London yang kehilangan pekerjaan, sebagian lagi mahasiswa yang kesulitan karena beasiswa habis," katanya.
Baca juga: LAZISNU PBNU Berangkatkan 750 Peserta Mudik Gratis
Menurut Yudhi, NUCare-Lazisnu kemudian berkolaborasi dengan KBRI London untuk penanganan pandemi, dengan secara rutin memberikan paket bantuan, berupa makanan dan dana untuk kelompok warga yang benar-benar membutuhkan. "Alhamdulillah, semangat berbagi waktu pandemi sangat terasa, dan menjadi fondasi kami untuk bergerak dan berkhidmah," ujar Yudhi yang juga merupakan Lecturer Assistance di Coventry University, United Kingdom.
Fatnan Hery Iswanto, Direktur Keuangan NUCare-Lazisnu Inggris Raya, merasa bersyukur dengan dukungan warga dan partisipasi warga muslim di Inggris. "Saat ini, NUCare-Lazisnu dipercaya untuk menyalurkan zakat fitrah, zakat maal, zakat profesi, infaq, sedekah dan donasi lainnya dari warga muslim Inggris Raya. Tidak hanya orang Indonesia, tapi juga warga yang berpaspor negeri lain. Kami bekerja sama dengan beberapa pesantren, komunitas dan amil zakat di Indonesia dari Solo, Lampung, dan Makassar untuk penguatan program pemberdayaan," kata Fatnan.
Fatnan menambahkan, pihaknya saat ini juga mendorong program beasiswa untuk santri dan wakaf untuk masjid Indonesia di London. "Program beasiswa bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi, untuk beberapa mahasiswa. Sedangkan, wakaf Masjid Indonesia di London saat ini sedang running, kami menargetkan dana £50.000 dari komunitas Nahdliyyin Inggris Raya," katanya.
Ketua PCI Muslimat NU Inggris Raya, Yayah Indra, mengungkapkan bahwa program wakaf masjid ini menjadi komitmen ibu-ibu muslimat Inggris dan warga Nahdliyyin. "Terima kasih yang luar biasa untuk ibu-ibu Muslimat Inggris Raya yang berwakaf dan donasi rutin tiap bulan. Saat ini, wakaf sudah mendekati £50.000, mari kita terus upayakan agar melampaui target. Insya Allah berkah untuk semua," kata Yayah yang tinggal di London.
NUCare-Lazisnu Inggris Raya juga mendukung program-program rutin keagamaan, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, baik di sekitar Inggris maupun dukungan untuk pesantren dan komunitas di Indonesia.
(abd)