Begini Penjelasan Mengapa Orang yang Tidak Bertaubat Disebut Zalim
loading...
A
A
A
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." ( QS Al Baqarah : 222).
Dan karena cintanya, Ia akan mengganti semua keburukan yang pernah dilakukan orang bertobat dengan berbagai macam kebaikan. "... Kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka keburukan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" ( QS al-Furqon [25] : 70).
Uraian di atas sejalan dengan penjelasan beberapa ayat Al-Quran tentang ciri orang takwa. Menurut Alquran, orang takwa bukan orang yang tidak pernah berbuat dosa, melainkan yang peka terhadap dosa, yakni yang apabila berbuat dosa langsung ingat kepada Allah, memohon ampun pada-Nya, dan tidak melanjutkan perbuatan tersebut.
Hal tersebut ditegaskan oleh ayat, "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui" ( QS Ali Imran [3] : 135).
Dan karena cintanya, Ia akan mengganti semua keburukan yang pernah dilakukan orang bertobat dengan berbagai macam kebaikan. "... Kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka keburukan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" ( QS al-Furqon [25] : 70).
Uraian di atas sejalan dengan penjelasan beberapa ayat Al-Quran tentang ciri orang takwa. Menurut Alquran, orang takwa bukan orang yang tidak pernah berbuat dosa, melainkan yang peka terhadap dosa, yakni yang apabila berbuat dosa langsung ingat kepada Allah, memohon ampun pada-Nya, dan tidak melanjutkan perbuatan tersebut.
Hal tersebut ditegaskan oleh ayat, "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui" ( QS Ali Imran [3] : 135).
Baca Juga
(mhy)