Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Paling Miskin
loading...
A
A
A
"Mereka lebih banyak terpaksa hidup miskin, karena pintu-pintu rezeki seperti sudah tertutup untuk mereka. Kemiskinan tersebut bukan sebuah pilihan," ujar Gus Mus.
Hal ini tidak seperti Salman al-Farisi yang sudah menjadi pejabat, dengan gaji sekitar empat ribu sampai enam ribu Dinar, tetapi ia tetap memilih hidup sederhana. Semua gajinya diberikan kepada orang yang membutuhkan dan untuk kepentingan umat. Rumahnya kecil. Jika ia berdiri, kepalanya menyentuh atap rumah. Jika ia tidur, kakinya menyentuh dinding. Perabotan di dalam rumah, hanya terdapat satu mangkuk tempat makan, dan satu tempat air untuk berwudhu.
Menurut Gus Mus, kemiskinan yang dijalani secara terpaksa bukan kemiskinan yang istimewa dan terhormat. Kemiskinan seperti ini hanyalah kemiskinan yang sangat dibenci oleh Islam. Di samping sudah menjadi beban bagi orang lain, ia juga menjadi beban bagi dirinya sendiri, termasuk keluarganya. Keberadaan mereka bisa mencoreng keagungan Islam.
Hal ini tidak seperti Salman al-Farisi yang sudah menjadi pejabat, dengan gaji sekitar empat ribu sampai enam ribu Dinar, tetapi ia tetap memilih hidup sederhana. Semua gajinya diberikan kepada orang yang membutuhkan dan untuk kepentingan umat. Rumahnya kecil. Jika ia berdiri, kepalanya menyentuh atap rumah. Jika ia tidur, kakinya menyentuh dinding. Perabotan di dalam rumah, hanya terdapat satu mangkuk tempat makan, dan satu tempat air untuk berwudhu.
Menurut Gus Mus, kemiskinan yang dijalani secara terpaksa bukan kemiskinan yang istimewa dan terhormat. Kemiskinan seperti ini hanyalah kemiskinan yang sangat dibenci oleh Islam. Di samping sudah menjadi beban bagi orang lain, ia juga menjadi beban bagi dirinya sendiri, termasuk keluarganya. Keberadaan mereka bisa mencoreng keagungan Islam.
(mhy)