Kisah Rasulullah SAW: Ditawari Anak Kunci Isi Dunia dan Hidup Kekal Jelang Sakaratul Maut

Jum'at, 19 Agustus 2022 - 13:46 WIB
loading...
A A A
Lantaran senda-gurau itu cemburu kewanitaan Aisyah timbul dalam hati Aisyah yang masih muda itu, sekaligus cintanya akan gairah hidup ini, lalu katanya:

"Dengan begitu yang lain mendapat nasib baik. Demi Allah, dengan apa yang sudah kaulakukan itu seolah engkau menyuruh aku pulang ke rumah dan dalam pada itu kau akan berpengantin baru dengan istri-istrimu."

Nabi tersenyum, meskipun rasa sakitnya tidak mengizinkan beliau terus bergurau.

Setelah rasa sakitnya terasa agak berkurang, Rasulullah SAW mengunjungi istri-istrinya seperti biasa. Tetapi kemudian sakitnya terasa kambuh lagi, dan terasa lebih keras lagi. Ketika beliau sedang berada di rumah Sayyidah Maimunah, beliau sudah tidak dapat lagi mengatasinya.

Beliau merasa perlu mendapat perawatan. Ketika itu dipanggilnya istri-istri beliau ke rumah Maimunah. Dimintanya izin kepada mereka, setelah melihat keadaannya begitu, bahwa beliau akan dirawat di rumah Aisyah. Para istri Rasul mengizinkan beliau pindah.

Dengan berikat kepala, beliau keluar sambil bertopang dalam jalannya itu kepada Ali bin Abi Thalib dan kepada 'Abbas pamannya. Beliau sampai di rumah Sayyidah Aisyah dengan kaki yang sudah terasa lemah sekali.

Pada hari-hari pertama beliau jatuh sakit, demamnya sudah terasa makin keras, sehingga ia merasa seolah seperti dibakar.



Sungguh pun begitu, ketika demamnya menurun beliau pergi berjalan ke masjid untuk memimpin sholat. Hal ini dilakukannya selama berhari-hari. Tapi tidak lebih dari sholat saja. Beliau sudah tidak kuat duduk bercakap-cakap dengan sahabat-sahabatnya.

Meski begitu apa yang dibisikkan orang bahwa beliau menunjuk anak yang masih muda belia di atas kaum Muhajirin dan Anshar yang terkemuka untuk menyerang Romawi, terdengar juga oleh Nabi.

Meskipun dari hari ke hari sakitnya bertambah juga, tapi dengan adanya bisik-bisik demikian itu rasanya perlu beliau bicara dan berpesan kepada mereka. Dalam hal ini beliau berkata kepada istri-istri dan keluarganya:

"Tuangkan kepadaku tujuh kirbat air dari pelbagai sumur, supaya aku dapat menemui mereka dan berpesan kepada mereka."

Lalu dibawakan air dari beberapa sumur, dan setelah oleh istri-istri beliau. Kemudian beliau didudukkan di dalam pasu kepunyaan Hafshah. Ketujuh kirbat air itu disiramkan ke Rasulullah SAW. "Cukup... Cukup..." ujar Rasulullah.

Lalu beliau mengenakan pakaian kembali, dan dengan berikat kepala ia pergi ke masjid. Setelah duduk di atas mimbar, beliau mengucapkan puji dan syukur kepada Allah, kemudian mendoakan dan memintakan ampunan buat sahabat-sahabatnya yang telah gugur di Uhud. Banyak sekali beliau mendoakan mereka itu. Kemudian kata beliau:

"Saudara-saudara. Laksanakanlah keberangkatan Usamah itu. Demi hidupku. Kalau kamu telah banyak bicara tentang kepemirnpinnya, tentang kepemimpinan ayahnya dulu pun juga kamu banyak bicara. Dia sudah pantas memegang pimpinan, seperti ayahnya dulu juga pantas memegang pimpinan."

Nabi Muhammad SAW diam sebentar. Sementara itu orang-orang juga diam, tiada yang bicara. Kemudian beliau meneruskan berkata lagi: "Seorang hamba Allah oleh Tuhan telah disuruh memilih antara dunia dan akhirat dengan apa yang ada padaNya, maka ia memilih yang ada pada Tuhan."

Rasulullah SAW diam lagi, dan orang-orang juga diam tidak bergerak. Tetapi Abu Bakar segera mengerti, bahwa yang dimaksud oleh Nabi dengan kata-kata terakhir itu adalah dirinya.

Dengan perasaannya yang sangat lembut dan besarnya persahabatannya dengan Nabi, Abu Bakar tak dapat menahan air mata dan menangis sambil berkata: "Tidak. Bahkan tuan akan kami tebus dengan jiwa kami dan anak-anak kami."

Khawatir rasa terharu Abu Bakar ini akan menular kepada yang lain, Rasulullah memberi isyarat kepadanya, "Sabarlah, Abu Bakar."

Kemudian beliau meminta supaya semua pintu yang menuju ke masjid ditutup, kecuali pintu yang ke tempat Abu Bakar. Setelah semua pintu ditutup, beliau berkata lagi:
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5114 seconds (0.1#10.140)