Rukun Umroh Sesuai Sunnah Lengkap Penjelasannya

Rukun Umroh sesuai sunnah perlu diketahui umat muslim sebaga bekal untuk menunaikan ibadah umrah di Tanah Suci. Dalam pelaksanaannya, rukun ibadah haji dan umroh hampir sama.

Yang membedakannya dengan ibadah Haji adalah tidak ada wukuf sebagaimana dilakukan jamaah Haji di Padang Arafah pada 9 Dzulhijjah.Adapun hukum umrah menurut Mazhab Al-Hanafiyah dan Malikiyah adalah sunnah.

Sedangkan pendapat Mazhab Syafi'iyah dan Hanabilah mengatakan ibadah umrah hukumnya wajib minimal sekali seumur hidup. Hukum Ibadah Haji dan Umrah disebutkan dalam Al-Qur'an:

وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ ۚ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۖ وَلَا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّىٰ يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِنْ رَأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ ۚ فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۚ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗ ذَٰلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Artinya: "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Tetapi jika kamu terkepung (oleh musuh), maka (sembelihlah) hadyu yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu dia bercukur), maka dia wajib ber-fidyah, yaitu berpuasa, bersedekah atau berkurban. Apabila kamu dalam keadaan aman, maka barangsiapa mengerjakan umrah sebelum haji, dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Tetapi jika dia tidak mendapatkannya, maka dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (musim) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itu seluruhnya sepuluh (hari). Demikian itu, bagi orang yang keluarganya tidak ada (tinggal) di sekitar Masjidilharam. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras hukuman-Nya." (Surat Al-Baqarah Ayat 196)

Berikut Hukum Umroh Sesuai Sunnah:

1. Ihram

Ihram dalam ilmu fiqih adalah berniat untuk masuk ke dalam wilayah yang diberlaku di dalamnya berbagai keharaman di dalam haji dan umrah. Orang yang mengerjakan ihram ini disebut dengan istilah Muhrim. Kata Ihram berasal dari kata Al-hara yang artinya larangan atau sesuatu yang terlarang. Biasanya orang yang melakukan Ihram diawali dengan berniat dan mengenakan pakaian putih. Untuk laki-laki dua kain putih yang satunya dililitkan di pinggang sampai ke bawah lutut dan yang satunya disampirkan di bahu kiri. Untuk perempuan menggunakan pakaian biasa yang menutup aurat, namun wajah dan tangan tidak boleh tertutup.

2. Thawaf

Thawaf artinya berputar mengelilingi sesuatu. Dalam ibadah haji dan umroh, thawaf berarti mengelilingi Ka'bah. Thawaf menjadi ibadah pembuka jika berada di Masjidil Haram. Bagi yang umrah dianjurkan mengelingi Ka'bah sebanyak tujuh kali putaran. Rasulullah SAW mencontohkan kepada para Sahabat untuk memulai thawaf dari Hajar Aswad. Dianjurkan untuk menyentuhnya atau menciumnya. Jika tidak sanggup maka cukup menegadahkan tangan ke arahnya.

4. Sa'i

Sa'i adalah berlari-lari kecil atau berjalan agak cepat di antara Bukit Shafa dan Marwah. Allah berfirman: "Sesugguhnya Shafa dan Marwa merupakan sebagian dari syi'ar-syi'ar Allah." (QS Al-Baqarah: 158). Rasulallah SAW bersabda: "Wahai manusia bersa'ilah kamu, sesungguhnya Allah telah memwajibkan Sa'i atas kamu." (HR Ad-Dar qutni, Al-Baihaqi, hadits hasan).

Dari Aisyah berkata: "Tidak sempurna haji dan umrah seseorang tanpa sa'i dan antara Shafa dan Marwa." Kegiatan Sai ini menempuh jarak sekitar 405 meter sebanyak tujuh kali.

5. Tahallul

Tahallul artinya penghalalan atau menghalalkan. Inilah rukun Umrah yang terakhir setelah seorang jamaah melakukan rangkaian umrah mulai dari Ihram sampai Sa'i. Biasanya diakhir dengan Tahallul. Tahallul ini disimbolkan dengan mencukur minimal 3 helai rambut.

6. Tertib
Yaitu mengerjakan semua rukun-rukun haji secara urut mulai dari thawaf hingga tahallul. Ihram merupakan rukun pertama yang tidak dapat ditempatkan di tengah atau di akhir ibadah.