Tata Cara dan Doa Sujud Tilawah Berdasarkan Hadis Nabi Muhammad SAW
loading...
A
A
A
Sujud tilawah ialah sujud yang dilakukan oleh seorang muslim pada waktu membaca atau mendengar bacaan ayat-ayat sajdah yang dilakukan baik dalam keadaan sedang melaksanakan sholat maupun di luar sholat, berdasarkan hadis berikut:
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Apabila seseorang membaca ayat sajdah lalu ia sujud, maka menyingkirlah setan dengan menangis berkata: Sungguh celaka, manusia diperintah sujud lalu ia sujud, maka baginya surga. Sedangkan aku diperintah sujud tetapi aku membangkang, maka bagiku neraka.” [HR Ahmad, Muslim, dan Ibnu Majah].
Hukum sujud tilawah adalah sunat, berdasarkan hadis: Diriwayatkan dari Umar ra, ia berkata: "Hai sekalian manusia, kita tidak diperintah untuk bersujud, barangsiapa yang bersujud ia mendapat pahala, dan barangsiapa yang tidak bersujud ia tidak berdosa.” [HR al-Bukhari].
Jika sujud tilawah dalam sholat, tergantung kepada imam pada saat membaca ayat sajdah. Jika imam sujud makmum pun sujud, jika imam tidak sujud makmum pun tidak sujud, berdasarkan hadis:
Diriwayatkan dari Zaid bin Aslam ra, sesungguhnya seorang anak membaca ayat sajdah di samping Nabi SAW, ia tunggu Nabi SAW sujud, tapi beliau tidak sujud, anak itu berkata: "Ya Rasulullah, bukankah pada (waktu membaca) ayat sajdah ini ada sujud?" Nabi SAW bersabda: "Benar, tetapi engkau menjadi imam kami padanya, dan kalau engkau sujud kami pun sujud.” [HR. Ibnu Abi Syaibah].
Sebaiknya membaca takbir sebelum melaksanakan sujud tilawah, berdasarkan hadis: Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra, ia berkata: "Pernah Nabi SAW membacakan Al Quran atas kami. Maka apabila sampai kepada ayat sajdah beliau bertakbir dan sujud, dan kami pun sujud bersama beliau.” [HR. Abu Dawud].
Jika sujud tilawah dilakukan di luar sholat, tidak perlu berwudlu lebih dahulu dan menukar pakaian dengan yang bersih, berdasarkan hadis: “Bahwasanya Ibnu Umar melakukan sujud tilawah (di luar sholat) tidak berwudlu lebih dahulu.” [HR al-Bukhari].
Doa Sujud Tilawah
Pada waktu melakukan sujud tilawah dibaca doa: “Sajada wajhii lil-ladzii khalaqahu wa shawwarahu wa syaqqa sam‘ahu wa basharahu wa bi haulihi wa quwwatihi”, berdasarkan hadis:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ فِي سُجُوْدِ الْقُرْآنِ بِاللَّيْلِ سَجَدَ وَجْهِيْ لِلَّذِيْ خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ وَبِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ. [رواه أبو داود].
Diriwayatkan dari Aisyah ra, ia berkata: "Adalah Nabi SAW membaca pada sujud tilawah di malam hari (yang artinya): Wajahku sujud kepada Dzat yang menjadikan dan membentuknya, dan yang memberi pendengaran dan penglihatan dengan kekuatan dan kekuasaannya.” [HR. Abu Dawud].
Laman Pimpinan Pusat Muhammadiyah melansir, sekalipun tidak ada dalil yang menerangkan, namun dari hadis-hadis tersebut di atas dapat dipahami bahwa sujud tilawah itu dilakukan sekali saja.
Sementara itu, ada lima belas ayat-ayat sajdah yang terdapat dalam Al Quran, sebagaimana diterangkan oleh hadis: Diriwayatkan dari ‘Amr bin ‘Ash ra, ia berkata: "Sesungguhnya Rasulullah SAW mengajarkan lima belas ayat sajdah dalam Al Quran, tiga di antaranya terdapat dalam surat mufashshal (pendek-pendek) dan dua dalam surat al-Hajj.” [HR Abu Dawud dan Ibnu Majah].
Ayat-ayat sajdah yang lima belas itu ialah sebagai berikut:
1. QS. al-A‘raf (7): 206
2. QS. ar-Ra‘d (13): 15
3. QS. an-Nahl (16): 49
4. QS. al-Israa’ (17): 107
5. QS. Maryam (19): 58
6. QS. al-Hajj (22): 18
7. QS. al-Hajj (22): 77
8. QS. al-Furqan (25): 60
9. QS. an-Naml (27): 25
10. QS. as-Sajdah (32): 15
11. QS. Shaad (38): 24
12. QS. Fushshilat (41): 37
13. QS. an-Najm (53): 62
14. QS. al-Insyiqaq (84): 21
15. QS. al-‘Alaq (96): 19.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Apabila seseorang membaca ayat sajdah lalu ia sujud, maka menyingkirlah setan dengan menangis berkata: Sungguh celaka, manusia diperintah sujud lalu ia sujud, maka baginya surga. Sedangkan aku diperintah sujud tetapi aku membangkang, maka bagiku neraka.” [HR Ahmad, Muslim, dan Ibnu Majah].
Hukum sujud tilawah adalah sunat, berdasarkan hadis: Diriwayatkan dari Umar ra, ia berkata: "Hai sekalian manusia, kita tidak diperintah untuk bersujud, barangsiapa yang bersujud ia mendapat pahala, dan barangsiapa yang tidak bersujud ia tidak berdosa.” [HR al-Bukhari].
Jika sujud tilawah dalam sholat, tergantung kepada imam pada saat membaca ayat sajdah. Jika imam sujud makmum pun sujud, jika imam tidak sujud makmum pun tidak sujud, berdasarkan hadis:
Diriwayatkan dari Zaid bin Aslam ra, sesungguhnya seorang anak membaca ayat sajdah di samping Nabi SAW, ia tunggu Nabi SAW sujud, tapi beliau tidak sujud, anak itu berkata: "Ya Rasulullah, bukankah pada (waktu membaca) ayat sajdah ini ada sujud?" Nabi SAW bersabda: "Benar, tetapi engkau menjadi imam kami padanya, dan kalau engkau sujud kami pun sujud.” [HR. Ibnu Abi Syaibah].
Sebaiknya membaca takbir sebelum melaksanakan sujud tilawah, berdasarkan hadis: Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra, ia berkata: "Pernah Nabi SAW membacakan Al Quran atas kami. Maka apabila sampai kepada ayat sajdah beliau bertakbir dan sujud, dan kami pun sujud bersama beliau.” [HR. Abu Dawud].
Jika sujud tilawah dilakukan di luar sholat, tidak perlu berwudlu lebih dahulu dan menukar pakaian dengan yang bersih, berdasarkan hadis: “Bahwasanya Ibnu Umar melakukan sujud tilawah (di luar sholat) tidak berwudlu lebih dahulu.” [HR al-Bukhari].
Doa Sujud Tilawah
Pada waktu melakukan sujud tilawah dibaca doa: “Sajada wajhii lil-ladzii khalaqahu wa shawwarahu wa syaqqa sam‘ahu wa basharahu wa bi haulihi wa quwwatihi”, berdasarkan hadis:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ فِي سُجُوْدِ الْقُرْآنِ بِاللَّيْلِ سَجَدَ وَجْهِيْ لِلَّذِيْ خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ وَبِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ. [رواه أبو داود].
Diriwayatkan dari Aisyah ra, ia berkata: "Adalah Nabi SAW membaca pada sujud tilawah di malam hari (yang artinya): Wajahku sujud kepada Dzat yang menjadikan dan membentuknya, dan yang memberi pendengaran dan penglihatan dengan kekuatan dan kekuasaannya.” [HR. Abu Dawud].
Laman Pimpinan Pusat Muhammadiyah melansir, sekalipun tidak ada dalil yang menerangkan, namun dari hadis-hadis tersebut di atas dapat dipahami bahwa sujud tilawah itu dilakukan sekali saja.
Sementara itu, ada lima belas ayat-ayat sajdah yang terdapat dalam Al Quran, sebagaimana diterangkan oleh hadis: Diriwayatkan dari ‘Amr bin ‘Ash ra, ia berkata: "Sesungguhnya Rasulullah SAW mengajarkan lima belas ayat sajdah dalam Al Quran, tiga di antaranya terdapat dalam surat mufashshal (pendek-pendek) dan dua dalam surat al-Hajj.” [HR Abu Dawud dan Ibnu Majah].
Ayat-ayat sajdah yang lima belas itu ialah sebagai berikut:
1. QS. al-A‘raf (7): 206
2. QS. ar-Ra‘d (13): 15
3. QS. an-Nahl (16): 49
4. QS. al-Israa’ (17): 107
5. QS. Maryam (19): 58
6. QS. al-Hajj (22): 18
7. QS. al-Hajj (22): 77
8. QS. al-Furqan (25): 60
9. QS. an-Naml (27): 25
10. QS. as-Sajdah (32): 15
11. QS. Shaad (38): 24
12. QS. Fushshilat (41): 37
13. QS. an-Najm (53): 62
14. QS. al-Insyiqaq (84): 21
15. QS. al-‘Alaq (96): 19.
(mhy)