Fitnah? Biar Nggak Gagal Paham, Begini Kata Al-Qur'an
loading...
A
A
A
" Dewi Perssik Laporkan 3 Tukang Fitnah ke Polisi" begitu judul berita sebuah media. Lalu judul berita lain berbunyi: "Viral 'Kuda Troya di PDIP', Hasto Pastikan Fitnah Adu Domba". Dua judul berita tersebut bicara soal fitnah. Lalu apa sejatinya makna fitnah dalam Al-Qur'an ?
Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI mendefinisikan makna fitnah ialah suatu perkataan bohong atau tanpa dasar kebenarannya yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang, seperti pencemaran nama baik atau dalam bentuk kehormatan lainnya.
Menilik dua judul berita di atas, fitnah yang dimaksud adalah sesuai definisi KBBI. Nah, ternyata makna fitnah versi KBBI berbeda dengan makna fitnah dalam Al-Qur'an dan bahasa Arab.
Fitnah dalam bahasa arab adalah cobaan dan ujian (fatana). Ibnu Manzur dalam Lisan al-‘Arabi menyebutkan bahwa makna fitnah di antaranya adalah al-ibtila (bala), al-imtihan (ujian), dan al-iktibar (cobaan). Asal kata fitnah ialah fatantu al-fiddah wa al-dzahab, yakni membakar perak dan emas dengan api untuk memisahkan antara yang palsu dan yang asli.
Laman Tafsir Al-Quran mencatat kata fitnah dan derivasinya disebutkan sebanyak 60 kali dalam Al-Qur'an yang tersebar pada 32 surah, mulai dari surah al-Baqarah hingga surah al-Buruj. Dari ayat-ayat tersebut, Al-Qur'an menggunakan beberapa bentuk kata fitnah, yakni: fitnah, fatannā, lā yaftinannakum, yaftinahum, futinū, layaftinūnaka, futūnan, futintum, linaftinahum, tuftanūn, la yuftanūn, bifātinīn, yuftanūn, maftūn, linaftinahum dan fatanū (Mu‘jam Mufradāt Alfāz al-Qurān).
Banyaknya penyebutan istilah fitnah menggambarkan kepada kita bahwa persoalan ini merupakan salah satu tema sentral Al-Qur'an atau setidaknya penting untuk dibicarakan secara intensif. Yang harus diperhatikan dari keragaman penyebutan tersebut adalah perbedaan makna fitnah yang terkandung pada setiap ayat sesuai dengan konteks kalimat.
Dari sekian banyak ayat-ayat yang berbicara mengenai fitnah, setidaknya ada lima makna fitnah dalam Al-Qur'an yaitu:
Pertama, fitnah dalam arti azab. Makna fitnah dalam Al-Qur'an yang pertama adalah azab atau siksa. Hal ini disebutkan dalam surah az-Zariyat [51] ayat 13-14 yang berbunyi:
يَوْمَ هُمْ عَلَى النَّارِ يُفْتَنُوْنَ ١٣ ذُوْقُوْا فِتْنَتَكُمْۗ هٰذَا الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تَسْتَعْجِلُوْنَ ١٤
(Hari pembalasan itu ialah) pada hari (ketika) mereka diazab di dalam api neraka. (Dikatakan kepada mereka), “Rasakanlah azabmu ini. Inilah azab yang dahulu kamu minta agar disegerakan.” (QS. Az-Zariyat [51] ayat 13-14)
Al-Sa’adi dalam kitab "Taisir al-Karim al-Rahman Fi Tafsir Kalam al-Mannan" menjelaskan, makna fitnah pada ayat ini adalah azab neraka. Hal serupa disampaikan oleh al-Maraghi dalam kitabnya "Tafsir al-Maraghi".
Menurutnya, di akhirat kelak malaikat penjaga neraka akan berkata kepada penghuninya dengan ejekan, “Rasakanlah azabmu ini. Inilah azab yang dahulu kamu minta agar disegerakan.”
Kedua, fitnah dalam arti mendatangkan cobaan (menyiksa) atau mendatangkan bencana seperti membunuh. Hal ini disebutkan dalam surah al-Buruj [85] ayat 10 yang berbunyi:
اِنَّ الَّذِيْنَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوْبُوْا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيْقِۗ ١٠
“Sungguh, orang-orang yang mendatangkan cobaan (bencana, membunuh, menyiksa) kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan lalu mereka tidak bertobat, maka mereka akan mendapat azab Jahanam dan mereka akan mendapat azab (neraka) yang membakar.” ( QS. Al-Buruj [85] ayat 10).
Secara umum, ayat ini memberitahukan bahwa Allah swt memberikan ancaman kepada orang-orang yang sering menganiaya kaum muslimin. Mereka yang suka menyiksa ini – baik laki-laki maupun perempuan – dan tidak pula bertobat atas kesalahan tersebut dengan meminta ampun kepada Allah serta meminta maaf kepada korban, maka Allah swt akan memasukkan mereka ke dalam api neraka.
Ketiga, fitnah dalam arti ujian. Makna fitnah dalam Al-Qur'an yang ketiga adalah cobaan atau ujian. Hal ini telah disebutkan oleh Al-Qur'an dalam surah al-Anfal [8] ayat 28 yang berbunyi:
Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI mendefinisikan makna fitnah ialah suatu perkataan bohong atau tanpa dasar kebenarannya yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang, seperti pencemaran nama baik atau dalam bentuk kehormatan lainnya.
Menilik dua judul berita di atas, fitnah yang dimaksud adalah sesuai definisi KBBI. Nah, ternyata makna fitnah versi KBBI berbeda dengan makna fitnah dalam Al-Qur'an dan bahasa Arab.
Baca Juga
Fitnah dalam bahasa arab adalah cobaan dan ujian (fatana). Ibnu Manzur dalam Lisan al-‘Arabi menyebutkan bahwa makna fitnah di antaranya adalah al-ibtila (bala), al-imtihan (ujian), dan al-iktibar (cobaan). Asal kata fitnah ialah fatantu al-fiddah wa al-dzahab, yakni membakar perak dan emas dengan api untuk memisahkan antara yang palsu dan yang asli.
Laman Tafsir Al-Quran mencatat kata fitnah dan derivasinya disebutkan sebanyak 60 kali dalam Al-Qur'an yang tersebar pada 32 surah, mulai dari surah al-Baqarah hingga surah al-Buruj. Dari ayat-ayat tersebut, Al-Qur'an menggunakan beberapa bentuk kata fitnah, yakni: fitnah, fatannā, lā yaftinannakum, yaftinahum, futinū, layaftinūnaka, futūnan, futintum, linaftinahum, tuftanūn, la yuftanūn, bifātinīn, yuftanūn, maftūn, linaftinahum dan fatanū (Mu‘jam Mufradāt Alfāz al-Qurān).
Banyaknya penyebutan istilah fitnah menggambarkan kepada kita bahwa persoalan ini merupakan salah satu tema sentral Al-Qur'an atau setidaknya penting untuk dibicarakan secara intensif. Yang harus diperhatikan dari keragaman penyebutan tersebut adalah perbedaan makna fitnah yang terkandung pada setiap ayat sesuai dengan konteks kalimat.
Dari sekian banyak ayat-ayat yang berbicara mengenai fitnah, setidaknya ada lima makna fitnah dalam Al-Qur'an yaitu:
Baca Juga
Pertama, fitnah dalam arti azab. Makna fitnah dalam Al-Qur'an yang pertama adalah azab atau siksa. Hal ini disebutkan dalam surah az-Zariyat [51] ayat 13-14 yang berbunyi:
يَوْمَ هُمْ عَلَى النَّارِ يُفْتَنُوْنَ ١٣ ذُوْقُوْا فِتْنَتَكُمْۗ هٰذَا الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تَسْتَعْجِلُوْنَ ١٤
(Hari pembalasan itu ialah) pada hari (ketika) mereka diazab di dalam api neraka. (Dikatakan kepada mereka), “Rasakanlah azabmu ini. Inilah azab yang dahulu kamu minta agar disegerakan.” (QS. Az-Zariyat [51] ayat 13-14)
Al-Sa’adi dalam kitab "Taisir al-Karim al-Rahman Fi Tafsir Kalam al-Mannan" menjelaskan, makna fitnah pada ayat ini adalah azab neraka. Hal serupa disampaikan oleh al-Maraghi dalam kitabnya "Tafsir al-Maraghi".
Menurutnya, di akhirat kelak malaikat penjaga neraka akan berkata kepada penghuninya dengan ejekan, “Rasakanlah azabmu ini. Inilah azab yang dahulu kamu minta agar disegerakan.”
Kedua, fitnah dalam arti mendatangkan cobaan (menyiksa) atau mendatangkan bencana seperti membunuh. Hal ini disebutkan dalam surah al-Buruj [85] ayat 10 yang berbunyi:
اِنَّ الَّذِيْنَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوْبُوْا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيْقِۗ ١٠
“Sungguh, orang-orang yang mendatangkan cobaan (bencana, membunuh, menyiksa) kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan lalu mereka tidak bertobat, maka mereka akan mendapat azab Jahanam dan mereka akan mendapat azab (neraka) yang membakar.” ( QS. Al-Buruj [85] ayat 10).
Secara umum, ayat ini memberitahukan bahwa Allah swt memberikan ancaman kepada orang-orang yang sering menganiaya kaum muslimin. Mereka yang suka menyiksa ini – baik laki-laki maupun perempuan – dan tidak pula bertobat atas kesalahan tersebut dengan meminta ampun kepada Allah serta meminta maaf kepada korban, maka Allah swt akan memasukkan mereka ke dalam api neraka.
Ketiga, fitnah dalam arti ujian. Makna fitnah dalam Al-Qur'an yang ketiga adalah cobaan atau ujian. Hal ini telah disebutkan oleh Al-Qur'an dalam surah al-Anfal [8] ayat 28 yang berbunyi: