Kisah 3 Orang Tuli dan Darwis Bisu, Ketika Kata-Kata Tidak Berguna

Kamis, 03 November 2022 - 12:28 WIB
loading...
A A A
"Darwis yang mulia, aku orang tuli yang tidak dapat mengerti ujung pangkal dari apa yang dibicarakan dua orang ini. Aku mohon dengan kebijaksanaan Anda, adili dan jelaskan apa yang mereka teriakkan masing-masing."



Namun si darwis itu bisu dan tidak dapat menjawab, tetapi ia mendatangi mereka dan memandangi ketiga orang tuli tersebut dengan penuh selidik, yang sekarang telah menghentikan pembicaraan mereka.

Ia memandangi demikian lama dan dengan tajam, satu per satu, hingga mereka mulai merasa tidak enak. Mata hitamnya yang berkilau menusuk ke dalam mata mereka, mencari kebenaran tentang persoalan tersebut, mencoba mendapatkan petunjuk pada situasi itu. Tetapi masing-masing mulai merasa takut kalau-kalau ia akan menyihir mereka, atau mengendalikan kemauan mereka.

Tiba-tiba si pencuri meloncat ke atas kuda dan melarikannya dengan kencang sekali. Begitu pula dengan si penggembala, segera mengumpulkan ternaknya dan menggiring jauh ke atas bukit.

Si pemotong rumput, tidak berani menatap mata si darwis, mengemasi rumputnya ke dalam kantong dan mengangkatnya di atas bahu, berjalan menuruni bukit menuju rumahnya.

Darwis itu melanjutkan perjalanannya, berpikir sendiri bahwa kata-kata kadang merupakan bentuk komunikasi yang tidak berguna, bahwa orang mungkin lebih baik tidak pernah mengucapkannya!

Kisah di atas disampaikan Idries Shah dalam bukunya berjudul "The Way of the Sufi" dan telah dijermahkan Joko S. Kahhar dan Ita Masyitha menjadi "Jalan Sufi: Reportase Dunia Ma'rifat".

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2003 seconds (0.1#10.140)