Kisah Mualaf Amerika Raphael Narbaez Jr, Pendeta Saksi Yehova yang Memeluk Islam

Senin, 05 Desember 2022 - 05:15 WIB
loading...
A A A
Anda mendapatkan berbagai latihan. Saya kira saya kehilangan berat badan saya lima pon. Tetapi begitulah. Jadi waktu itu saya lebih sesat dari sebelumnya.

Tetapi tidak pernah terlintas dalam pikiran saya bahwa tidak ada Sang Pencipta. Saya mempunyai nomor telpon-Nya, tetapi salurannya selalu sibuk.

Saya membuat film kecil-kecilan. Sebuah film yang berjudul Deadly Intent. Iklan telepon di Chicago. Iklan Exxon. Beberapa iklan bank. Sementara itu saya melakukan pekerjaan konstruksi sebagai sambilan.

Kami bekerja di komplek pertokoan. Saat itu musim liburan, dan mereka mendirikan stand-stand tambahan di jalan masuk. Setiap stand dijaga oleh seorang wanita. Kami harus lewat di depannya. Saya menyapa salah seorang dari mereka, "Selamat pagi, bagaimana kabar Anda?" Dia diam saja, kalaupun dia mengatakan sesuatu, itu hanyalah "Hai." Hanya itu.

Akhirnya saya berkata, 'Nona, Anda tidak pernah mengatakan sesuatu. Saya minta maaf jika yang saya ucapkan menyinggung perasaan Anda.'

Dia berkata, "Tidak apa-apa, saya seorang Muslim."

"Anda apa?"

"Saya seorang Muslim, dan wanita Muslimah tidak berbicara dengan lelaki kecuali kalau ada hal penting yang harus disampaikan."

"Ohhh. Muslim."

Dia berkata, "Ya, kami menjalankan ajaran agama Islam."

"Islam-bagaimana Anda mengejanya?"

"I-s-l-a-m."



Saat itu, yang saya ketahui hanyalah bahwa semua orang Muslim adalah teroris. Tetapi dia tidak berjenggot. Bagaimana mungkin dia seorang Muslim?

"Bagaimana asal agama ini?"

"Dimulai dengan seorang nabi."

"Seorang nabi?"

"Muhammad."

Saya memulai menyelidiki. Saya belum ada niat untuk menjadi seorang Muslim.

Liburan berlalu. Stand-stand itu dipindahkan. Dia pun pergi.
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2486 seconds (0.1#10.140)