Kisah Mualaf Amerika Raphael Narbaez Jr, Pendeta Saksi Yehova yang Memeluk Islam
loading...
A
A
A
Jika dosa itu terhadap Tuhan, tidakkah seharusnya saya langsung menghadap Tuhan untuk memohon ampunan?
Mungkin yang mempercepat kelunturan kepercayaan saya adalah setelah saya memperhatikan bahwa mereka kurang membaca Injilnya. Saksi Yehova mempunyai buku-buku tentang segala sesuatu yang diterbitkan oleh Watchtower Bible and Tract Society.
Satu-satunya orang di seluruh dunia yang mengetahui bagaimana terjemahan Kitab Injil yang benar adalah sekelompok orang dalam sebuah komite yang berkedudukan di Brooklyn.
Merekalah yang memberitahu Saksi Yehova di seluruh dunia cara berpakaian, cara berjalan, apa yang harus dikatakan, apa yang tidak boleh dikatakan, bagaimana mengaplikasikan Kitab Suci, dan akan menjadi seperti apa dunia ini nantinya.
Tuhan mengajarkan pada mereka, dan mereka mengajarkannya pada kami. Saya menghormati buku-buku itu. Tetapi jika Injil adalah sebuah buku petunjuk dari Tuhan, bukankah kami seharusnya mencari jawaban dari Injil tersebut? Paul sendiri berkata carilah bagi dirimu sendiri mana kata-kata Tuhan yang benar dan dapat diterima. Jangan biarkan orang menggelitik telingamu.
Saya mulai berkata, "Jangan terlalu khawatir pada apa yang dikatakan oleh Watchtower --bacalah sendiri Injil." Telinga-telinga mulai terpasang.
Bahkan ayah saya berkata, "Sebaiknya engkau berhati-hati, anak muda. Yang bicara itu iblis. Dia berusaha untuk masuk dan memecah belah."
Saya bilang, "Ayah, itu bukan iblis. Orang-orang tidak perlu membaca buku-buku lain sebanyak ini. Mereka dapat menemukan jawabannya dengan berdoa dan membaca Injil."
Organisasi Buatan Manusia
Secara spiritual saya tidak lagi merasa nyaman. Maka pada 1979, setelah cukup yakin, saya pergi, dengan rasa tidak puas dan dengan rasa yang tidak enak di mulut, sebab selama hidup saya telah mencurahkan jiwa saya, hati saya, pikiran saya untuk gereja. Itulah masalahnya. Saya tidak menyalahkan Tuhan. Saya menimpakan kesalahan itu pada organisasi buatan manusia.
Saya tidak dapat berpindah ke agama lain. Sebagai seorang Saksi Yehova, saya telah dilatih, melalui Kitab Suci, untuk melihat bahwa mereka semua salah. Pemujaan terhadap berhala itu buruk. Trinitas itu tidak ada.
Saya seperti orang tanpa agama. Saya bukan orang tanpa Tuhan. Tetapi kemana saya bisa pergi?
Pada 1985, saya memutuskan untuk datang ke Los Angeles dan mengikuti pertunjukan Johnny Carson dan memulai debut saya sebagai seorang pelawak dan aktor besar. Saya selalu merasa bahwa saya dilahirkan untuk menjadi sesuatu. Saya tidak tahu apakah saya akan menjadi penemu obat untuk kanker atau menjadi aktor. Saya selalu berdoa dan menjadi putus asa untuk sementara waktu.
Lalu saya pergi ke Gereja Katolik di dekat rumah saya. Saya mencobanya. Saya ingat pada Rabu Ketujuh (sebelum Paskah), mereka menyilangkan abu di dahi saya. Saya mencoba segala sesuatu yang dapat saya lakukan. Saya mengikutinya selama dua atau tiga bulan, dan saya tidak dapat mengikutinya. Ritualnya hanyalah:
Berdiri.
Duduk.
Berdiri.
Duduk.
Baik, julurkan lidah kalian keluar.
Mungkin yang mempercepat kelunturan kepercayaan saya adalah setelah saya memperhatikan bahwa mereka kurang membaca Injilnya. Saksi Yehova mempunyai buku-buku tentang segala sesuatu yang diterbitkan oleh Watchtower Bible and Tract Society.
Satu-satunya orang di seluruh dunia yang mengetahui bagaimana terjemahan Kitab Injil yang benar adalah sekelompok orang dalam sebuah komite yang berkedudukan di Brooklyn.
Merekalah yang memberitahu Saksi Yehova di seluruh dunia cara berpakaian, cara berjalan, apa yang harus dikatakan, apa yang tidak boleh dikatakan, bagaimana mengaplikasikan Kitab Suci, dan akan menjadi seperti apa dunia ini nantinya.
Tuhan mengajarkan pada mereka, dan mereka mengajarkannya pada kami. Saya menghormati buku-buku itu. Tetapi jika Injil adalah sebuah buku petunjuk dari Tuhan, bukankah kami seharusnya mencari jawaban dari Injil tersebut? Paul sendiri berkata carilah bagi dirimu sendiri mana kata-kata Tuhan yang benar dan dapat diterima. Jangan biarkan orang menggelitik telingamu.
Saya mulai berkata, "Jangan terlalu khawatir pada apa yang dikatakan oleh Watchtower --bacalah sendiri Injil." Telinga-telinga mulai terpasang.
Bahkan ayah saya berkata, "Sebaiknya engkau berhati-hati, anak muda. Yang bicara itu iblis. Dia berusaha untuk masuk dan memecah belah."
Saya bilang, "Ayah, itu bukan iblis. Orang-orang tidak perlu membaca buku-buku lain sebanyak ini. Mereka dapat menemukan jawabannya dengan berdoa dan membaca Injil."
Organisasi Buatan Manusia
Secara spiritual saya tidak lagi merasa nyaman. Maka pada 1979, setelah cukup yakin, saya pergi, dengan rasa tidak puas dan dengan rasa yang tidak enak di mulut, sebab selama hidup saya telah mencurahkan jiwa saya, hati saya, pikiran saya untuk gereja. Itulah masalahnya. Saya tidak menyalahkan Tuhan. Saya menimpakan kesalahan itu pada organisasi buatan manusia.
Saya tidak dapat berpindah ke agama lain. Sebagai seorang Saksi Yehova, saya telah dilatih, melalui Kitab Suci, untuk melihat bahwa mereka semua salah. Pemujaan terhadap berhala itu buruk. Trinitas itu tidak ada.
Saya seperti orang tanpa agama. Saya bukan orang tanpa Tuhan. Tetapi kemana saya bisa pergi?
Pada 1985, saya memutuskan untuk datang ke Los Angeles dan mengikuti pertunjukan Johnny Carson dan memulai debut saya sebagai seorang pelawak dan aktor besar. Saya selalu merasa bahwa saya dilahirkan untuk menjadi sesuatu. Saya tidak tahu apakah saya akan menjadi penemu obat untuk kanker atau menjadi aktor. Saya selalu berdoa dan menjadi putus asa untuk sementara waktu.
Lalu saya pergi ke Gereja Katolik di dekat rumah saya. Saya mencobanya. Saya ingat pada Rabu Ketujuh (sebelum Paskah), mereka menyilangkan abu di dahi saya. Saya mencoba segala sesuatu yang dapat saya lakukan. Saya mengikutinya selama dua atau tiga bulan, dan saya tidak dapat mengikutinya. Ritualnya hanyalah:
Berdiri.
Duduk.
Berdiri.
Duduk.
Baik, julurkan lidah kalian keluar.