Agresi Kerajaan Ottoman di Mata Orientalis Montgomery Watt

Minggu, 15 Januari 2023 - 15:32 WIB
loading...
A A A


Pada tahun 1922 bangsa Turki di bawah kekuasaan Mustafa Kemal menghapus nama Kerajaan Ottoman dan diganti dengan bentuk Republik Turki. Wilayah-wilayah propinsi Asia dan Afrika dahulu telah hilang kecuali Anatolia yang masih berada di wilayah Republik Turki ini.

Mesir agaknya merupakan kasus khusus. Muhammad Ali, opsir Ottoman keturunan Albania, yang datang ke Mesir dengan tentaranya yang mengusir Perancis.

Muhammad Ali sejak tahun 1805 mengangkat dirinya sebagai pimpinan negara Mesir dan dikenal oleh penguasa-penguasa Ottoman di Istanbul sebagai Pasha atau gubernur dan jabatan pasha ini diberikan oleh nenek moyang leluhurnya secara turun-temurun.

Modernisasinya di bidang militer menjadikannya mampu merebut Sudan dan bahkan Syria dalam sesaat, dan secara umum mulai memperkenalkan pendidikan model Eropa bagi bangsa Mesir.

Semenjak tahun 1882, para pengganti Muhammad Ali ini dengan amat berat berhutang kepada kekuatan-kekuatan bangsa Eropa sebagai hasil kemajuan militer dan menghabiskan dana yang begitu besar, serta keuangan negara berada di bawah kontrol Eropa.

Ketika terjadi revolusi militer yang akan membahayakan stabilitas keamanan negara, Inggris ikut campur tangan atas separuh kreditor bangsa Eropa dan semenjak saat itulah sampai tahun 1922 Residen Inggris adalah penguasa Mesir yang sebenamya, sekalipun secara nominal masih merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Ottoman dengan keturunan Muhammad Ali sebagai Khedive atau kepala negara.

Pada tahun 1922 Mesir menjadi negeri yang merdeka secara formal dengan rajanya adalah Fu'ad I.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2326 seconds (0.1#10.140)