Kumpulan Artikel: Pakaian (halaman 4)

Salah satu perkara dari hukum memakai jilbab syari yang diduga mampu menarik perhatian para lelaki adalah mengenai warna pakaian yang dikenakan perempuan muslimah.

Islam memperkenankan kepada setiap muslim, bahkan menyuruh supaya geraknya baik, elok dipandang dan hidupnya teratur dengan rapi untuk menikmati perhiasan dan pakaian yang telah dicipta Allah.

Al-Quran telah menegaskan kesesatan mereka yang berani menghalalkan sesuatu yang seharusnya haram, dan mengharamkan sesuatu yang seharusnya halal

Arena haram dalam syariat Islam itu sangat sempit sekali dan arena halal justru sangat luas. Nas-nas yang sahih dan tegas dalam hal-haram, jumlahnya sangat minim sekali

Mengutip Muhammad Thahir, Quraish Shihab berpendapat bahwa ada hadis-hadis Nabi yang merupakan perintah, tetapi perintah dalam arti sebaiknya bukan seharusnya

Pakar hukum Abu Yusuf bahkan berpendapat bahwa kedua tangan wanita bukan aurat, karena dia menilai bahwa mewajibkan untuk menutupnya menyulitkan wanita.

Pakaian memang tidak menciptakan santri, tetapi dia dapat mendorong pemakainya untuk berperilaku seperti santri atau sebaliknya menjadi setan.

Hindarilah telanjang, karena ada (malaikat) yang selalu bersamamu yang tak pernah berpisah denganmu kecuali ketika ke kamar belakang dan ketika berhubungan seks dengan istrinya.

Di saat lain Nabi SAW melihat (malaikat) yang dilihatnya di Gua Hira, Khadijah membuka pakaiannya sambil bertanya, Sekarang, apakah engkau masih melihatnya?

Pakaian merupakan salah satu perhiasan perempuan. Dalam Islam cara berpakaian memang telah diatur. Ada syarat-syarat yang ditentukan oleh syariat. Namun demikian, tentang model pakaiannya, Islam tidak menentukannya

Islam telah menganjurkan bagi penganutnya untuk berpakaian sempurna sejak awal matahari Islam terbit di Makkah. Pakaian yang bersih dan sempurna untuk kaum muslimin. Bukan pakaian kaum terbelakang yang tidak mengerti cara berpakaian.